Wujud Nyata Toleransi! Pasutri Muslim Berkostum Sinterklas Beri Kado Gadis Yatim Nasrani

Pasutri muslim berbagi pada anak yatim yang beragama nasrani
Pasutri muslim berbagi pada anak yatim yang beragama nasrani | solo.tribunnews.com

Kisah pasutri Muslim beri kado anak yatim yang beragama Nasrani

Toleransi menjadi isu yang selalu hangat diperbincangkan setiap menjelang Natal maupun perayaan hari raya agama lain di Indonesia. Keberagaman di Indonesia seringkali diusik oleh sekelompok orang yang tak mencintai perdamaian. Dibalik itu semua, toleransi terbukti masih tumbuh subur di negara ini.

Kisah pasangan suami istri Agus Widanarko dan Vivit Sari asal Kota Solo ini hanya contoh kecil dari kerukunan umat beragama di Indonesia. Pasangan Muslim itu memberikan sebuah kejutan bagi seorang anak yatim yang beragama Nasrani dengan memakai pakaian ala Sinterklas.

1.

Bermimpi bertemu Sinterklas

Pasutri muslim berbagi pada anak yatim yang beragama nasrani
Danar dan Vivit saat kunjungi rumah Monica | Kumparan.com

Dilansir Kumparan.com, Selasa (24/12/19), pasangan suami istri, Agus Widanarko atau kerap disapa Danar dan Vivit Sari, yang beragama Muslim memberikan hadiah kepada salah satu anak panti asuhan beragama Nasrani.

Kejutan ini diberikan kepada Fransiska Monica Lisa yang pada tanggal 2 Desember lalu berulang tahun yang ke-12. Meski kejutan itu tak diberikan tepat di hari ulang tahunnya, namun Monica tetap mengaku senang. Sebelumnya, menurut ibu asuh Monica yang diceritakan oleh Danar, selama dua hari berturut-turut Monica selalu bermimpi bertemu Sinterklas atau Santa Claus.

Baca juga: Wujudkan Toleransi, Jemaat GKI di Serang Bagi-Bagikan Koran dan Makanan untuk Umat Muslim yang Salat Id

"Saat itu, ibu asuh bercerita kalau si anak bermimpi bertemu Santa Claus, kita sering merayakan ulang tahun anak-anak yang kurang mampu dengan kostum permintaan, akhirnya menggenakan pakaian Santa," ungkap Danar, Selasa (24/12/19).

2.

Ajarkan toleransi beragama

Pasutri muslim berbagi pada anak yatim yang beragama nasrani
Berpakain sinterklas dan berikan kado kepada anak yatim | Tribunnews.com

Sebagai seorang Muslim, hal tersebut tak menghalangi Danar beserta istri untuk selalu berbagi kepada umat lain. Dengan berbagi kepada Monica yang merupakan seorang Nasrani ini juga merupakan cara Danar untuk mengajari Monica berbagi kepada umat lain.

Danar dan istrinya yang saat itu datang ke rumah Monica dengan mengenakan pakaian ala Sinterklas itu juga membawa 60 kado. Kado-kado ini tak hanya diberikan untuk Monica. Danar ingin Monica ikut membagikan kado tersebut kepada anak-anak yang merayakan Natal dan juga yang beragama Muslim.

Baca juga: Aksi Dosen UGM Gendong Bayi Mahasiswi Saat Ngajar Ini Bikin Haru, Ternyata Ini Alasannya!

"Kita ingin membagikan kebahagian dan kasih sayang di malam Natal untuk Monica dan yang lainnya. Biar bisa merasakan kebahagiaan," tuturnya.

Monica sendiri merasa gembira dengan kedatangan Danar dan juga Vivit. Ia pun gembira karena mimpinya bertemu Sinterklas dan mendapat kado Natal bisa terwujud.

“Ulang tahun 2 Desember, tapi kejutan ini jelang perayaan Natal, jadi senang terwujud mimpinya bertemu Sinterklas,” kata Monica.

3.

Gemar berbagi kebagiaan

Pasutri muslim berbagi pada anak yatim yang beragama nasrani
Danar dan Vivit saat berikan kado ke Monica | Tribunnews.com

Monica adalah seorang anak yatim yang ayahnya sudah meninggal dunia sejak ia kecil. Sementara sang ibu tak diketahui keberadaanya. Monica dititipkan di sebuah panti asuhan hingga akhirnya kini tinggal bersama ibu asuhnya di daerah Pajang, Laweyan, Solo.

Baca juga: Viral Video Nenek Tertidur di Pangkuan Kakek Saat di Kereta, Netizen Dibuat Baper!

Latar belakang hidup Monica itulah yang membuat Danar merasa terpanggil untuk berbagi kebahagiaan di hari Natal. Bukan hanya sekali dua kali, Danar dan istrinya kerap memberi kejutan kepada anak-anak kurang mampu dan memberikan kado. Pasutri itu pun tak enggan memakai kostum sesuai permintaan.

Danar dan Vivit melakukan kegiatan ini secara sukarela dan dengan senang hati. Kegiatan ini juga merupakan nazar dari pasutri ini agar bisa segera memiliki momongan.

“Aksi ini awalnya dulu nazar untuk pernikahan kami agar lancar, setelah kami menikah berlanjut agar kami juga segera punya momongan. Intinya berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yang kurang mampu, disabilitas dan lain sebagainya agar semua merasakan kebahagiaan,” imbuhnya.

Artikel Lainnya

Pengalaman Danar dan Vivit ini layak menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia untuk selalu memupuk rasa toleransi terhadap segala perbedaan.

Tags :