Pakai Diksi Kaya-Miskin Jubir Corona Pemerintah RI ini Picu Kehebohan Netizen!

Selaku Wakil Dari Pemerintah Memang Harus Sangat Berhati-Hati Saat Berucap

Dalam sebuah siaran langsung di BNPB pada Jumat (27/3) Ahmad Yurianto membuat pernyataan agar orang kaya dan orang miskin saling tolong menolong dalam menghadapi penyebaran corona. Ia juga mengatakan bahwa masa darurat corona kini telah diperpanjang sampai 29 Mei 2020.

Yang kaya melindungi yang miskin agar bisa hidup dengan wajar dan yang miskin melindungi yang kaya agar tidak menularkan penyakitnya, ucap Yurianto dalam siaran langsung tersebut.

Pernyataan Ahmad Yurianto itu bertujuan supaya masyarakat benar-benar disiplin dalam mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan aturan Social Distancing. Menurutnya sudah banyak lembaga yang membantu warga miskin agar tidak bekerja keluar rumah. Ia juga menambahkan bahwa Covid-19 mudah ditularkan bagi mereka yang sering melakukan aktifitas di luar rumah. Mengingat jumlah pasien positif corona di Indonesia per Sabtu (28/3) semakin bertambah, yaitu 1.155 kasus, dimana 102 orang dinyatakan meninggal dan 59 orang sembuh, maka masyarakat diminta untuk semakin waspada.

Baca Juga : Pemakaman Guru Besar UGM Yang Positif Corona Ditayangkan Via IG Live, Keluarga Tak Bisa Mendekat

Namun, perkataan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 tersebut ternyata menuai kontroversi. Dilansir dari Suara.com (28/03/2020) warganet banyak yang tersinggung dengan pernyataan Yurianto.

Potongan Video juru Pemerintah itu diunggah kembali oleh akun twitter @borderrakyat. Dalam unggahannya ia menambahkan keterangan bahwa orang miskin dituduh membawa penyakit.

Sudah ditelantarkan oleh negara. Orang miskin juga dituduh sebagai pembawa penyakit, tulisnya dalam unggahan tersebut.

Unggahan itu kini telah disukai lebih dari 17.000 kali dengan jumlah retweet 14.000 lebih. Unggahan itupun langsung viral dan mendapat banyak komentar dari para pengguna twitter.

@adingx14 : Harusnya tinggal bilang saling menjaga satu sama lain aja tanpa pakai diksi “kaya” atau “miskin” jadinya begini deh.

@hendralm : Pak, kasus positif corona yang pertama di Indonesia itu bukan orang miskin loh. Saya kira yang bawa virus corona ini Indonesia pun bukan orang miskin karena orang miskin ga sanggup buat jalan-jalan ke luar negeri.

@ajengnovitaaa : Urgently needed : Program pelatihan komunikasi bagi pejabat negara.

Artikel Lainnya

Selain mendapat banyak protes dari warganet, pernyataan Yurianto juga dikomentari oleh anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Fadli Zon. Menurutnya Yurianto sedang kelelahan sehingga ucapannya tentang kaya dan miskin itu menjadi terbalik.

Mungkin Pak Yuri kelelahan sehingga omongannya ada yang terbolak-balik. Virus ini (corona) disebarkan oleh orang kaya ke orang miskin, bukan sebaliknya, tulis Fadli Zon dalam akun twitter.

Cuitan itupun tak lepas dari tanggapan warganet.

Baca Juga : Pendeta Gelar Misa Minum Dettol Buat Cegah Corona, Hasilnya 59 Orang Meninggal

Mungkin sudah bingung mau berkata apa, mau bilang tidak sanggup lagi menjadi jubir juga tidak bisa diungkapkan. Akhirnya keluarlah kata-kata itu. Jubir itu representasi yang diwakilinya , bener kan ya? tulis akun @Lone_Hero.

Tags :