Paduan Suara Mahasiswa Islam dan Kristen Maluku Ini Bikin Merinding, Tapi Jadi Kontroversi Netizen

Paduan suara Maluku
Paduan suara Maluku | www.instagram.com

Adem banget lihatnya. Bikin merinding!

Beberpa hari yang lalu media sosial dibuat heboh dengan sebuah video viral memperlihatkan penampilan paduan suara yang memiliki pesan indah dibaliknya. Video yang berdurasi cukup panjang ini memperlihatkan penampilan Basudara Choir oleh mahasiswa yang mengenakan pakaian serba hitam di atas panggung.

Penampilan Basudara Choir ini dinyanyikan oleh mahasiswa yang berkolaborasi antara mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Maluku dan Universitas Kristen Maluku.

Suara mereka sungguh indah, ditambah dengan pembawaan mereka yang penuh dengan penghayatan membuat penampilan itu sangat memukau.

View this post on Instagram

Sungguh apik pesan dan penampilan Basudara Choir ini. Kolaborasi mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Maluku dan Universitas Kristen Maluku ini sangat menyentuh. Beberapa personil paduan suara terlihat berlinang dan mengusap mata. Padahal, saya yakin mereka sudah membawakannya berpuluh-puluh kali, baik dalam sesi latihan maupun saat pementasan yang sesungguhnya. Itu karena pesan lagu yang dalam, serta dibawakan sarat penghayatan. Bahwa hakikat manusia adalah bersaudara, tanpa membedalan agama, suku dan lainnya. Musik dan seni mampu mempersatukan, dengan tetap menghormati perbedaan. . . Tak hanya suara dan skill vokal yang memukau. Mereka juga mengajarkan bagaimana untuk merajut harmoni persaudaraan, tidak mencari perbedaan, namun harus memperbanyak persamaan. Sesuatu yang memang harus beda, harus dihormati, tak dipaksakan sama. . . Lihatlah, mereka bernyanyi bersama menyerukan kebaikan dan doa, dengan diksi pujian dan doa yang sengaja “ditukar”, atau melantunkannya secara bersama. Namun ketika menyebut nama Tuhan, mereka teguh dengan sebutan sesuai agama masing masing: yang muslim tetap dengan Allah, yang nasrani tetap dengan Yesus. . . Lokasi : Depok Town Square (Februari 2019) . . . . . . . ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ Punya info ??? Jangan lupa kirim dan tag kami yaaa ? . . #jakarta #jakartainfo #bandung #bekasi #bogor #depok #bandung #malang #jogja #samarinda #aceh #medan #manado #palu #kendari #maluku #papua #bali #palembang #ntt #ntb #gorontalo #ambon #makassar #makassarinfo #visitsulsel #exploresulsel

A post shared by MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo) on

Dalam video tersebut, beberapa personel paduan suara tampak berlinang air mata dan mengusap matanya. Mereka menyerukan kebaikan dan doa, dengan diksi pujian atau doa yang sengaja dilantunkan secara bersama.

Namun ketika menyebut nama Tuhan, mereka menyebut nama Tuhannya sesuai agamanya masing-masing, yaitu muslim tetap dengan menyebut Allah, dan nasrani tetap menyebut Yesus.

Pesan pada penampilan tersebut menggambarkan bagaimana merajut harmoni persaudaraan, memperkuat kesatuan dan memperbanyak persamaan bukannya mencari perbedaan.

Begitu jelas pesan yang menyadarkan kita betapa indahnya sebuah perbedaan yang harus dihormati, bukan memaksakan persamaan.

Penampilan mereka juga menunjukkan bahwa pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial yang baik dan bersaudara, tanpa memandang agama, suku, warna kulit, dan lainnya.

Lewat musik dan seni, mahasiswa ini berhasil menyuarakan aspirasinya dan mampu mempersatukan sebuah perbedaan dengan tetap menghormatinya.

Paduan suara Maluku
paduan suara Maluku | www.instagram.com

Video ini dengan cepat menjadi viral, dan tentu saja mendapatkan berbagai macam tanggapan baik positif dan negatif dari para netizen. Berikut pendapat netizen yang membanjiri kolom komentar video tersebut.

@muhammadkhalilrusydi: “Islam mengajarkan toleransi. Tapi kayaknya tidak seperti ini bentuk toleransinya (baca: kebablasan) Maaf kalau ada muslim/nonmuslim yg tersinggung, karena sy punya dasar yakni dlm QS: Al-Kaafirun. “... bagimu agamamu, bagiku agamaku”

@muhammadadalimarasabessy: “Toleransi itu saling menghargai, bukan menggabung-gabungkan”

@juliusbinsars: “Sudah kuduga postingan toleransi seperti ini yg harusnya niatnya baik tetep aja ada netizen yg masih ngomong soal (amamu agamamu, agamaku agamaku)... Hahaha netizen yg cuma liat isi konten nya yaaa begitu.. Ini soal toleransi ini soal sesungguhnya kita semua manusia bersaudara.. Itu point nya oi”

@rifkipora: “1999-2001 Kalian tidak merasakan apa yang kami rasakan. Apakah di daerah kalian terpecah belah oleh agama? Saya rasa tidak. Maka biarlah begini. Sebab semua agama mengajarkan hal yang baik. Tetap baku sayang basodara samua yang ada di Maluku. Masalah benar dan salah dalam melakukan toleransi antara agama dan dosa biarlah itu urusan yang kuasa (ALLAH SWT) Allah sayang, Allah jaga, Katong samua Amiiin”

Artikel Lainnya

Bagaimana pendapat kalian, gaes? Topik tentang agama seperti ini memang sensitif dan perlu diperhatikan secara baik-baik, ya. Karena bisa saja apa yang menurut kita baik belum tentu buat orang lain benar. Semoga negara kita tetap menjunjung tinggi nilai toleransi dan persaudaraan.

Tags :