Alami Kelainan Mental, Orangtua Kurung Bocah 12 Tahun di Kandang Ayam Tanpa Busana
09 Februari 2021 by Dea DezellyndaPernah berobat namun berhenti karena tak ada biaya
Nasib malang menimpa seorang anak bernama Moh Efendi (12). Anak dari pasangan Hamzah (40) dan Latifah (36) ini sehari-harinya harus dikurung di bekas kandang ayam tanpa busana. Di tempat berukuran 1 x 0,5 meter itu, Efendi menghabiskan waktu sehari-harinya baik untuk makan, kencing dan buang air besar.
Orangtua Efendi menuturkan bahwa sang anak mengalami kelainan mental. Segala macam pengobatan pernah diusahakan keluarganya. Namun karena keterbatasan biaya, pengobatan pun terpaksa dihentikan. Sebelum dikandang, Efendi sering menghilang dari rumah. Keluarga akhirnya memutuskan untuk mengurung Efendi.
Alami kelainan mental
Dilansir dari Kompas.com, Efendi (12), bocah asal Dusun Bringin, Desa Angsana, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, dikurung orangtuanya di dalam bekas kandang ayam agar tak pergi dari rumah.
Menurut keterangan ibu Efendi, Latifah, anak bungsunya itu lahir dalam keadaan normal layaknya bayi pada umumnya. Menginjak usia 3 tahun, Latifah curiga karena sang anak belum bisa berjalan dan bicara. Ternyata setelah diperiksa, Efendi mengalami kelainan mental. Efendi tidak bisa berjalan dan juga sulit berkomunikasi.
Baca juga: Mahasiswa Unila Tewas Misterius Saat Diksar, Sang Ibu Tulis Surat Penuh Haru!
“Dia hanya merangkak ke mana-mana, bicaranya tidak dimengerti karena tidak ada bahasa yang bisa diucapkan,” ujar Latifah saat ditemui di kediamannya.
Pernah dikubur setengah badan
Segala upaya dilakukan orangtua Efendi mulai dari pengobatan alternatif hingga dibawa ke dokter namun tak penah membuahkan hasil. Sebelumnya Efendi pernah dibawa ke seorang guru spiritual asal Kalimantan Barat. Orangtua Efendi diminta untuk menguburkan separuh tubuh sang anak saat Jumat Legi di depan rumahnya.
“Efendi pernah dikubur separuh badan di depan rumah karena petunjuk guru spiritual,” ujar Hamzah.
Baca juga: Gara-gara iPhone 11, Cowok ini Diperkosa Oleh 2 Orang Cewek Sekaligus
Sayangnya pengobatan itu tidak manjur dan Efendi tak ada perubahan. Orangtua Efendi tak menyerah. Mereka kemudian membawa sang anak ke guru spiritual di Malang. Guru spiritual tersebut meminta sang anak dirawat seperti biasa.
“Petunjuk guru yang di Malang diminta agar dirawat seperti biasanya saja. Sebab, kelak saat dewasa akan menjadi guru spiritual yang banyak didatangi orang,” imbuh Hamzah.
Pengobatan tersebut tetap tidak manjur. Lalu keluarga membawa Efendi untuk berobat ke dokter dan sempat diterapi. Masalah keterbatasan biaya akhirnya menghentikan pengobatan tersebut.
Baca juga: Keluarga ini Adopsi Anak 6 Tahun Yang Ternyata Seorang Psikopat Kejam
Dikurung di kandang ayam
Orangtua Efendi putus asa karena sang anak tak juga menunjukkan perkembangan. Akhirnya mereka memutuskan untuk mengurung Efendi di sebuah kandang ayam yang berukuran kecil. Di tempat itu, Efendi menghabiskan waktu tanpa busana. Efendi juga makan, buang air kecil dan buang air besar di kandang ayam.
Keputusan orangtua Efendi mengurung anaknya bukan tanpa alasan. Sebelum dikurung, Efendi sering keluar rumah dan memakan makanan yang tidak wajar seperti dedak untuk pakan sapi. Saat lepas dari pengawasan orangtuanya, Efendi kerap merangkak dan meninggalkan rumah.
Pernah suatu hari Efendi menghilang dan ditemukan di pinggir sungai. Beruntung sungai tersebut sedang tidak banjir. Efendi juga pernah hilang dan ditemukan di pinggir hutan. Untuk itu orangtua Efendi mengurungnya di kandang ayam. Dengan mengurung Efendi, Latifah dan Hamzah mengaku lebih tenang dalam mencari nafkah untuk ketiga anaknya.
Orangtua Efendi mengaku sebenarnya tidak tega dan iba melihat anak kandungnya sendiri harus dikurung di kandang ayam. Akan tetapi, orangtua Efendi juga tak bisa berbuat banyak karena keterbatasan biaya untuk berobat. Diharapkan pemerintah bisa turun tangan untuk membantu pengobatan Efendi.