Miris! Orangtua Ini Tak Mau Mendonor Ginjal untuk Anaknya karena Dia Perempuan
09 Juni 2021 by IdhamKanchan Kumari, penderita gagal ginjal akut yang membutuhkan donor
Biasanya, dalam kasus-kasus penyakit yang membutuhkan organ donor untuk kesembuhan pasiennya, anggota keluarga akan menjadi pilihan pertama yang dimintai untuk melakukan donor. Namun, seorang gadis berusia 16 tahun yang tinggal di India tampaknya tidak bisa berharap kepada kedua orangtuanya.
Dia mengalami gagal ginjal dan harus menerima donor. Tapi kedua orangtua kandungnya itu enggan mendonorkan ginjal mereka untuk putrinya sendiri.
Kanchan Kumari jatuh sakit sejak tiga bulan yang lalu dan dilarikan ke rumah sakit setelah dia mengeluh sering mengalami rasa sakit di bagian perut dan punggung.
Setelah melewati serangkaian tes, Kumari didiagnosis mengidap gagal ginjal akut. Dokter pun langsung mengabarkan kepada kedua orangtua Kumari bahwa putri mereka harus menerima donor ginjal untuk mengurangi resiko kematian.
Baca juga: Video Viral Pemuda Tega Berikan Miras Pada Anak Kucing
Namun, bukannya langsung mendapat tawaran donor dari kedua orangtuanya, dokter yang merawat Kumari malah menerima kesan bahwa kedua orangtua Kumari tidak menunjukkan minat sama sekali untuk memberikan ginjal kepada anaknya.
Alasannya bukan karena mereka tidak mau ginjal mereka berkurang, melainkan karena Kumari adalah seorang perempuan. Menurut kedua orangtuanya, anak perempuan tidak layak mendapatkan pengorbanan sebesar itu bahkan dari kedua orangtuanya sendiri sekalipun.
“Siapa yang mau menyumbangkan ginjalnya? Dia anak perempuan,” ujar Ramashray Yadav, ayah kandung Kumari (Sumber: Oddity Central).
Kisah mengenai Kumari sudah sampai ke telinga dunia, dan meskipun begitu, keluarga Kumari tetap teguh pada pendirian mereka. Kakek Kumari bahkan ikut membela keputusan anaknya dengan mengatakan bahwa tranplantasi ginjal pada Kumari justru dapat membuat kehidupan keluarganya berantakan.
Pasalnya, keluarga Kumari memang tergolong ke dalam keluarga tidak mampu. Ditambah dengan fakta bahwa operasi yang dilakukan Kumari tidak menjamin keberhasilan 100%, keluarga Kumari pun memilih untuk pasrah dan merawat Kumari di rumah.
Biaya operasi Kumari memang terbilang cukup besar dan akan sangat menyulitkan bagi keluarga Kumari yang tergolong kurang mampu. Meski demikian, keluarga Kumari bahkan tidak meminta bantuan kepada pihak pemerintah atau membuka jalur donasi bagi keluarga mereka.
Padahal, pemerintah India sudah beberapa kali berhasil menolong orang-orang yang mengalami kesulitan serupa. Dengan demikian, tampaknya alasan keluarga Kumari memang bukan karena uang, melainkan benar-benar hanya karena Kumari adalah seorang perempuan.