Ngilu! Viral Video Tes Swab Corona, Hidung Diobok-obok Benda Panjang

Proses swab test
Proses swab test | www.instagram.com

Ngeliat saja sudah bikin ngilu!

Selain rapid test, cara lain untuk mengetahui apakah seseorang terjangkit virus corona atau tidak adalah dengan swab test. Swab test atau yang juga dikenal dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) ini memiliki keakuratan yang lebih tinggi dibandingkan rapid test. Soalnya, swab tes dilakukan dengan cara mengambil sampel lendir langsung dari saluran pernapasan seseorang.

Anda harus benar-benar melakukan pemeriksaan swab ke bagian faring hidung, bukan bagian paling depan, untuk mendapatkan sampel baik yang membuatnya dapat diandalkan, jelas dr. Daniel Kuritkez, Kepala Divisi Penyakit Menular di Birgham and Women’s Hospital di Boston, Amerika Serikat (AS).

Di area ini hidup berbagai organisme tingkat tinggi dari virus pernapasan. Inilah yang menyebabkan hasil swab test jauh lebih akurat. Selain untuk virus corona, tes semacam ini juga bisa digunakan untuk penyakit flu. Sampel dahak, air liur dan lendir batuk juga diambil jika memungkinkan. Setelah sampel diambil, maka harus segera dikirimkan ke laboratorium.

Lalu, seperti apa sih rasanya menjalani proses swab test? Kalau melakukan swab test, maka kamu harus siap lubang hidungmu dicolok dengan cotton bud berukuran panjang sekitar 10-15 cm. Benda panjang ini masuk ke lubang hidung hingga menggapai bagian faring. Seperti yang terlihat dalam video berikut dimana petugas medis memasukkan cotton bud panjang ke hidung seorang pria.

Tampak pria itu meringis, entah geli atau sakit, saat saluran pernapasannya diobok-obok dengan cotton bud. Proses ini berlangsung selama beberapa detik sebelum akhirnya petugas menarik cotton bud tersebut. Proses swab test ini juga pernah diunggah oleh seorang wanita. Pada video tersebut, terlihat jelas wanita ini menahan rasa sakit dan nyeri ketika alat tes masuk ke hidungnya.

Baca juga: Sang Adik Positif Corona, Via Vallen Jadi Gunjingan Tetangga Hingga Didatangi Satpol PP

Petugas medis membiarkan cotton bud itu sekitar 50 detik di dalam hidungnya, dan kemudian mencabut dengan cepat untuk mengurangi rasa sakit. Namun, menurut wanita ini swab test bukanlah bagian terburuk.

Bagian terburuknya bukan pada saat melakukan tes, karena hal terburuknya saat kita mati seorang diri. Setelah Anda dikarantina di rumah sakit, keluarga Anda tidak dapat menjenguk, tulisnya di media sosial.

Andrea Dian, istri dari Ganindra Bimo juga mengungkapkan bagaimana tersiksanya menjalani proses swab tes. Ketika cotton bud masuk ke rongga hidung dan tenggorokannya, dia merasa ingin muntah.

Ada rasa pengen muntah juga, itu juga bisa. Apalagi pas lagi dimasukin ke tempat untuk ambil cairan yang di tenggorokan karena itu ngambilnya bukan cuman di luarnya aja ya itu benar-benar masuk ke dalam yang kita nggak bisa lihat, ujar Andrea pada Rabu (28/4).

Beragam komentar netizen pun membanjiri unggahan yang memperlihatkan proses swab test ini. Rata-rata mengaku merasa ngilu saat menyaksikan video tersebut.

Baca juga: Perempuan Ini Rekam Dirinya Saat Sedang Tes Swab Corona. Bikin Ngilu!

gamakichi91: Linu ngeliatnya jadi inget bocah pernah dimasukin kabel ber kamera sampe tenggorokan buat lihat kondisi penyempitan saluran nafasnya.. Mana nanti Juni harus ngulang lagi

nurllaasty19: Ngupil aja geli gmn dikorek begtu ya. dalem nya lagi. tembus gak si ke tenggorokan? Ngiluu

fuznaelsa: duh keinget endoskopi juga hampir mirip gt ?? bedanya pake alat yg ada cameranya gt

revitra: pas di tes awan gini mungkin ga terlalu kerasa, karena kalo Uda demam tinggi badan Uda kayak dipukuli

Nah, setelah hidung diobrak-abrik seperti itu, tak heran jika proses pengamanannya juga harus ekstra hati-hati. Sampel harus berada dalam suhu dingin agar hasil akhir tetap valid. Proses pengiriman juga tak boleh melebihi 72 jam, sesuai aturan Food and Drug Administration (FDA) AS.

Jika lebih dari itu, dikhawatirkan virus dan dan materi genetik dalam spesimen akan menurun dan hasil yang didapat kurang valid. Di laboratorium, peneliti harus memakai Alat Pelindung Diri (APD) seperti baju hazmat, sarung tangan, kaca mata, dan masker, saat melakukan pemeriksaan sampel. Dengan begitu, peneliti tidak akan terpapar virus corona jika sampel mengandungnya.

Baca juga: Viral Video Wali Kota Surabaya Ngamuk Diduga Mobil PCR Corona Disabotase ke Daerah Lain!

Artikel Lainnya

Kalau kamu tak mau merasakan nyeri gara-gara menjalani swab test, makanya patuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19, ya!

Tags :