Ngeri! 4 Kecelakaan Maut yang Pernah Terjadi di Disney Land

Kecelakaan Maut di Disney Land
Kecelakaan Maut di Disney Land | joeleriksson.com

Faktor keselamatan masih belum diprioritaskan

Disney Land merupakan satu dari sekian banyak tempat wisata yang ada di dunia. Disney Land juga menjadi salah satu favorit para wisatawan yang ingin menghabiskan waktu liburannya dengan bermain di berbagai wahana yang ada di sana.

Hal yang membedakan tempat ini dengan tempat wisata lainnya tentu saja para tokoh kartun yang lucu-lucu, misalnya Mickey Mouse, Goofy, Donal Bebek, dan lain-lain. Mereka adalah teman-teman masa kecil kamu semua, bukan?

Nah, yang namanya tempat wisata tentu saja fungsinya adalah sebagai tempat rekreasi, berlibur dan menghilangkan penat. Namun, apa jadinya jika sesuatu yang buruk bahkan kematian malah menimpa kita ketika tengah berekreasi?

Ternyata hal tersebut pernah terjadi pada segelintir pengunjung yang berlibur ke Disney Land, lho. Wah, seperti apa kejadiannya?

1.

Mark Maples

Kecelakaan Maut di Disney Land
Mark Maples | disneyparks.disney.go.com

Kisah pertama berasal dari seorang bocah laki-laki berusia 15 tahun bernama Mark Maples. Layaknya anak laki-laki pada umumnya, Mark pun sering berbuat iseng dan ingin terlihat keren di mata teman-temannya. Namun ternyata, kebiasaan buruk Mark ini malah menjadi petaka buatnya.

Pada tahun 1964, Mark dan teman-temannya berkunjung ke Disney Land. Lima tahun sebelumnya (tahun 1959), tempat wisata tersebut baru saja membuka wahana “Mattheron Bobsleds”, yakni semacam wahana roller coster pertama yang ada di sini.

Dari luar, wahana ini mirip dengan Gunung Matternhorn yang berada di wilayah Pegunungan Alpen, Swiss sehingga ketika wahana ini dimainkan, para pengunjung akan melihat sebuah kereta keluar masuk gunung.

Mark dan teman-temannya pun kemudian tertarik untuk mencoba menaiki wahana tersebut. Namun, bukannya duduk dan mengenakan sabuk pengamannya, Mark malah pamer kepada teman di sebelahnya dengan berdiri dan tidak mengenakan sabuk pengaman sesaat setelah wahana tersebut bergerak.

Ironisnya, Mark kehilangan keseimbangan dan terjatuh dari lintasan. Ia pun mengalami luka dalam, yakni patah tulang tengkorak dan tulang rusuk yang cukup parah. Pada akhirnya, Mark pun meninggal dunia setelah tiga hari mendapat perawatan.

2.

Brandon Zucker

Kecelakaan Maut di Disney Land
Brandon Zucker | www.trekaroo.com

September 2000, David dan anaknya, Brandon Zucker (4) tengah berwisata di Disney Land dengan menaiki wahana “Roger Rabit’s Car Toon Spin”. Namun, kebahagiaan mereka tampaknya hanya sampai di sana karena entah bagaimana kejadiannya, Brandon terjatuh dari mobil yang sedang bergerak dan terjepit di bawah mobil yang berada di belakangnya.

David pun panik dan langsung keluar wahana untuk mencari pertolongan. Namun, bukannya memberhentikan wahana, petugas penjaga tidak memedulikannya. Mereka hanya menyuruh David untuk tetap tenang dan menunggu pihak keamanan wahan tiba di lokasi kejadian.

Beruntungnya ada salah satu dari orangtua yang berprofesi sebagai asisten medis. Ia bernama Teresa Reed. Teresa pun dengan segera membantu Brandon untuk keluar dari tempat tersebut.

Akibat peristiwa tersebut, Brandon harus mengalami lumpuh seumur hidup. Brandon pun pada akhirnya harus menghembuskan nafas terakhirnya pada usia yang sangat amat muda, yakni 13 tahun.

Pihak keluarga kemudian menuntun pihak Disney Land atas semua tagihan medis Brandon. Tuntutan ini pula yang membuat pihak Disney Land akhirnya mengubah prosedur daruratnya. Keluarga Brandon pun memenangkan gugatan dan mendapatkan biaya ganti rugi sebesar $30 juta atau 400 miliar rupiah.

3.

Bogden Delaurot

Kecelakaan Maut di Disney Land
Bogden Delaurot | disneylandreport.blogspot.com

Seorang anak laki-laki berusia 18 tahun bernama Bodan Delaurot dan adik laki-lakinya yang berusia 10 tahun sedang berkunjung ke Disney Land pada tahun 1973. Mereka membayangkan betapa menyenangkannya jika dapat melihat secara lebih dekat wahana edukasi “The Burning Settlers Cabin on Tom Sawyer’s Island”.

Wahana ini memang tidak bisa diakses secara bebas oleh para pengunjung karena dipisahkan oleh danau buatan. Nah, mereka pun akhirnya berencana untuk menyeberangi danau agar dapat melihat lebih dekat wahana tersebut.

Namun, belum juga bergerak, mereka berdua terpergok oleh pegawai taman. Brandon yang panik kemudian menyuruh adiknya untuk naik ke punggungnya dan mereka pun berusaha menyeberangi danau.

Akan tetapi, karena Brandon tak mampu menahan bobot adiknya, ia pun harus bersusah payah mencapai tepi danau. Pada akhirnya, tubuh adiknya dapat selamat sampai ke tepi, sementara Brandon tenggelam dan tidak dapat ditemukan hingga esok harinya.

4.

Marcelo Torres

Kecelakaan Maut di Disney Land
Marcelo Torres | orlando-rising.com

Seorang desain grafis bernama Marcelo Torres (22 tahun) tengah menikmati liburannya ke Disney Land. Ia pun memutuskan untuk menaiki wahana “Big Thunder Mountain Railroad”, yakni wahana roller coaster yang berbentuk seperti kereta pada zaman Old West. Pada awalnya semua berjalan seperti biasa hingga akhirnya sesuatu yang mengerikan terjadi.

Tak lama setelah wahana dimainkan, para pegawai mendengar suara berdencang keras yang berasal dari kereta. Akan tetapi, tidak ada satu pun pegawai di sana yang terlatih sebagai seorang mekanik sehingga mereka tidak berani untuk melepaskan kereta dari lintasannya dan mengecek sumber suara agar bisa diperbaiki.

Nah, akhirnya para pegawai Disney Land tahu jika sumber suara tersebut berasal dari rakit roda yang jatuh dari kereta. Insiden tersebut membuat sepuluh orang pengunjung dalam wahan terluka parah.

Di sisi lain, Marcelo yang duduk paling depan harus meregang nyawa. Keluarga Marcelo pun menuntut pihak Disney Land akibat insiden tersebut dan memenangkannya.

Keluarga Marcelo mendapatkan biaya ganti rugi sebesar $500.000 atau 6,8 miliar rupiah yang kemudian mereka gunakan sebagai beasiswa (atas nama Marcelo) yang diperuntukkan bagi orang-orang yang bercita-cita menjadi seniman grafis yang handal.

Artikel Lainnya

Itu dia beberapa kejadian kecelakaan yang pernah terjadi di Disney Land. Duh, semoga tidak terjadi lagi hal-hal yang mengerikan seperti yang pernah terjadi sebelumnya, ya!

Tags :