Dituduh Maling Mangga, Nenek di Sleman Ditendang dan Diseret Pria Pedagang Pasar

Pelaku penganiayaan
Pelaku penganiayaan | news.detik.com

Nenek Rubingah dianiaya setelah diteriaki maling

Viral video nenek ditendang dan diseret oleh seorang pria. Video itu viral hingga membuat netizen emosi. Nenek yang sudah renta itu ditendang dan diseret tanpa ampun. Peristiwa penganiayaan ini terjadi di sebuah pasar di Sleman, Yogyakarta.

Pelaku menuduh nenek bernama Rubingah itu telah mencuri mangga. Oleh karena itu, pelaku tersulut emosi hingga akhirnya melakukan penganiayaan. Kini pelaku telah diamankan polisi untuk dimintai keterangan terkait perlakuan kasarnya kepada nenek Rubingah.

1.

Ditendang dan diseret

Pelaku penganiayaan
Screenshot video | news.detik.com

Video yang kini viral ini awalnya diunggah oleh akun Twitter @merapi_news. Dalam sebuah video berdurasi 30 detik terlihat nenek yang mengenakan kaos berwarna biru, penutup kepala dan masker itu diteriaki maling oleh seorang pria. Nenek tersebut diduga telah mengambil mangga milik salah satu pedagang.

"Wong ngutil iki (orang mengutil ini)," ucap pria dalam video.

Baca juga: Heboh Cucu Perkosa Nenek Sendiri di Lumajang, Pelaku: Entah Apa yang Saya Pikirkan

Nenek itu terlihat ketakutan dan memohon ampun kepada pria itu. Melihat nenek memohon ampun, pria itu justru menendang tubuh nenek yang sudah renta tersebut. Tak hanya itu, pria yang merupakan pedagang pasar itu juga menyeret tubuh nenek.

"Nyuwun ngapuro Mas, mboten siyos (saya minta maaf Mas, tidak jadi)," kata si nenek.

2.

Pelaku diperiksa polisi

Pelaku penganiayaan
Pelaku penganiayaan | news.detik.com

Dilansir Detik.com, polisi memeriksa sejumlah saksi terkait kasus nenek Rubingah ditendang dan diseret kausnya di Pasar Gendeng Piyungan, Sleman, yang viral. Pedagang buah hingga Ketua Paguyuban Pasar Potrojayan diperiksa polisi.

Baca juga: Viral Driver Ojol 68 Tahun Gunakan Motor Rusak Saat Kerja, Pelanggan Sampai Tak Tega

Akhirnya polisi berhasil menemukan pelaku penganiayaan yang bernama Ngadirin (60). Lantas ia langsung dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa. Ngadirin awalnya menyangkal telah menendang dan menyeret nenek Rubingah. Akhirnya ia mengakui perbuatannya tersebut setelah diinterogasi.

Ngadirin kesal lantaran Rubingah tetap kembali ke pasar setelah diusir. Rubingah ketahuan saat mengambil mangga, namun buah tersebut telah dikembalikan. Ngadirin tersulut emosi hingga akhirnya menganiaya Rubingah.

"Ceritanya itu mengejar, ada yang teriak maling. Saya tanya ke Rubingah maling mangga, ya? Lalu Rubingah bilang 'iya iya'," kata Ngadirin saat ditemui di Mapolsek Prambanan, Jalan Raya Prambanan-Piyungan Km 1, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman.

Baca juga: Tak Mau Hidup Sendiri di Usia Senja, Kakek 91 Tahun Nikahi Janda 72 Tahun

3.

Hidup sebatang kara

Pelaku penganiayaan
Rumah nenek Rubingah | regional.kompas.com

Setelah ditelusuri, nenek Rubingah ternyata adalah sebatang kara yang hidup seorang diri selama puluhan tahun. Rubingah tinggal sendiri di daerah Berbah, Sleman setelah pisah dari suaminya. Anak-anaknya pun meninggalkannya setelah tinggal di Sumatera.

“Dia tinggal sebatang karang sejak beberapa puluh tahun setelah pisahan,” kata Kepala Dukuh I Kranggan, Suharmadi kepada wartawan, dilansir dari Okezone.com.

Rumah nenek Rubingah sendiri meskipun sudah bertembok, namun ternyata belum dialiri listrik. Nenek Rubingah yang sedikit mengalami gangguan jiwa itu termasuk warga miskin. Meskipun sering mendapatkan bantuan sosial, namun tetap saja nenek Rubingah hidup dalam kondisi kekurangan.

“Dia termasuk warga miskin, kadang kita berikan bantuan dari Baznas atau santunan dari manapun. Sejak rakin dihapus dia tidak dapat PKH,” jelasnya.

Artikel Lainnya

Anak Rubingah yang dihubungi oleh Suharmadi meminta kasus penganiayaan ini diselesaikan secara kekeluargaan. Namun polisi tetap akan menyelidiki kasus tindak kekerasan ini.

Tags :