Negara Ini Ajak Bintang Porno untuk Kampanye Internet Sehat, Netizen: Indonesia Kapan, ya?
15 Juni 2020 by Mabruri Pudyas Salim
Meski kontroversial, tidak sedikit yang memberikan tanggapan positif.
Dewasa ini penggunaan internet tampaknya telah menjadi kebutuhan dari banyak orang. Terlebih lagi, sekarang banyak hal bisa dilakukan secara online, termasuk berkomunikasi dan bertransaksi. Hanya saja tak sedikit orang yang menggunakan internet tidak sebagaimana mestinya, misalnya untuk melakukan penipuan dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, pemerintah Selandia Baru melakukan sebuah kampanye internet sehat, agar masyarakatnya dapat memanfaatkan internet untuk hal-hal positif. Sayangnya kampanye tersebut menuai kontroversi, karena mereka menggandeng bintang film porno untuk dijadikan dutanya.
Kampanye tersebut merupakan bagian dari gerakan Keep It Real Online, yang bertujuan untuk melindungi anak-anak dari penyalahgunaan internet. Pemerintah Selandia Baru merasa perlu untuk melakukan kampanye ini, mengingat banyak situs porno yang bisa dengan mudah diakses anak-anak, baik secara sengaja maupun tidak.
Melansir The Sun (12/6/2020), Kompas.com pada Minggu (14/6/2020) melaporkan jika iklan layanan masyarakat itu dibuka dengan menampakkan dua bintang porno bernama Sue dan Derek, yang mengunjungi rumah seorang ibu bernama Sandra.
Baca Juga: Pelajaran Bagi Orangtua! Terjepit Pintu Lift, Bocah 2 Tahun Tertarik ke Atas dan Tergantung
Dalam iklan tersebut terdapat sebuah adegan di mana Sandra tampak kaget ketika melihat pasangan tersebut dalam kondisi telanjang. Kemudian pasangan itu mengatakan jika putra Sandra, Matty, telah menonton mereka secara online.
Lebih lanjut, pasangan itu menjelaskan bahwa Matty sudah menyaksikan mereka melalui berbagai macam gawai, baik itu laptop, iPhone, hingga proyektor smart TV.
"Kami tampil untuk orang dewasa. Namun anak Anda masih kecil," kata Sue.
Baca Juga: Payudaranya Terkena Bola Hockey, Mia Khalifa Langsung Jalani Operasi
Hingga pada akhirnya, adegan berubah ketika Matty datang sambil membawa laptop serta membawa sepiring makanan. Matty pun terkejut melihat pasangan yang biasa ia lihat di internet, kini hadir di depan rumahnya.
"Baiklah Sandra, tetap tenang. Anda tahu apa yang harus Anda lakukan dari sini," kata Sue mencoba membujuk sang ibu untuk tidak marah.
"Baiklah Matty, nampaknya kita harus mulai membicarakan perbedaan antara apa yang engkau lihat di dunia nyata dan maya," jelas Sandra.
Baca Juga: Bukan Pakai Tangan, Wanita Ini Melukis dengan Payudara. Hasilnya di Luar Dugaan!
Iklan layanan masyarakat ini bisa dibilang agak ironi, terlebih jika mengingat mereka menggunakan dua bintang porno untuk mengkampanyekan internet sehat.
Kendati demikian, tidak sedikit orang yang melayangkan pujian karena menurut mereka, iklan tersebut tidak hanya bisa memberikan edukasi mengenai seks, namun mengemasnya secara kocak.
"Ah, Selandia Baru brilian. Memberikan pendidikan seksual dengan rasa humor," jelas akun Twitter bernama Dr Melanie O'Brien.
Baca Juga: Ingin Punya Motor, Suami Tega Jual Istrinya ke Pria Hidung Belang di Medsos!
Motion Sickness, rumah produksi yang membuat iklan tersebut merasa senang dengan sambutan positif dari para netizen. Bahkan kepada majalah Campaign Brief, Direktur Kreatif Sam Stuchbury menerangkan mereka harus berhati-hati saat mengemas isu yang sensitif seperti itu.
"Kami begitu terpukau dengan tanggapan sejauh ini. Melihat kampanyenya disikapi baik oleh orangtua sangatlah luar biasa," jelasnya.
Kabar itu pun juga mendapatkan banyak tanggapan yang beragam dari netizen di Indonesia. Mereka memberikan komentar di akun Twitter @kompascom yang juga mengunggah berita ini.
Bahkan ada satu di antaranya yang berharap pemerintah Indonesia membuat iklan layanan masyarakat serupa.
Baca Juga: Tergiur Bayaran Tinggi, Pembalap Supercar Ini Banting Setir Menjadi Artis Bokep!
@AlbertSolo2: "Indonesia kapan ya??? Menarik juga"
@kang_cilok96: "Kalau pemerintah Indonesia nerapin kebijakan ini, pasti gokil banget anjirrr"
@NicoDarmalam: "Konsep yang sangat menarik, tapi kalo di Indonesia harus ngadepin barisan konservatif anti pendidikan seks dan yang paling penting...KPI"
