Naik Hingga Ribuan Persen, Ternyata ini Nominal Dibalik Indonesia Ekspor Masker!

ilustrasi | google.com

Waduh, Makanya Sekarang Mencari Masker Sulit, Rupanya banyak juga yang diekspor

Semenjak Jokowi menyatakan adanya pasien positif corona pada awal Maret lalu, permintaan masker mulai meningkat drastis. Harga yang dibandrol juga tidak kalah ekstrem, jika sebelum coronavirus menyebar harganya hanya Rp. 25.000 per box, saat itu harganya dinaikkan 1.400% atau sekitar Rp. 350.000.

Orang-orang yang sangat khawatir tertular coronavirus sampai memborong masker besar-besaran, di sisi lain berita mengenai penimbunan masker juga mulai muncul. Hal ini membuktikan bahwa saat ini masyarakat di Indonesia memang sangat membutuhkan benda tersebut.

Dilansir dari detik.com (17/03/2020), di tengah kebutuhan masker yang melonjak, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa nilai ekspor masker Indonesia melejit pada dua bulan awal tahun ini.

Baca Juga : Tanggapi Soal Harga Masker yang Melonjak, Terawan: Salahmu Sendiri Kok Beli

BPS Catat Ekspor Masker Meningkat | SINDOnews.com

Ekspor produk berkode HS 63079040 secara keseluruhan naik 504.534% dari total ekspor US$ 14.996 pada tahun 2019 menjadi US$ 75.67 juta pada periode Januari-Februari 2020. China juga mendapat ekspor masker dari Indonesia, jika akhir tahun 2019 lalu nilai eskpor ke China hanya senilai US$ 496, Februari awal lalu malah menjadi 5.3 juta persen. BPS merinci, ekspor masker ke China pada Januari tercatat US$ 826,14 ribu dan Februari semakin naik menjadi US$ 25.60 juta.

Dua negara lain yang juga mendapat ekspor masker dari Indonesia adalah Hong Kong dan Singapura. Ekspor ke Hong Kong tercatat senilai US$ 1.76 juta di bulan Januari dn US$ 73.90 juta di bulan Februari. Sedangkan ke Singapura, US$ 559.416 pada Januari dan US$ 36.28 juta pda Februari.

Baca Juga : Pilu! Susuri Jalan hingga 50 Kilometer, Ayah dan Anak Penyintas Kanker Ini Kebingungan Cari Masker

Masker menjadi langka | riaunews.com

Neni, salah seorang penjual obat dan alat kesehatan di Pasar Pramuka, mengatakan bahwa permintaan masker memang naik semenjak bulan Januari. Masker pun menjadi langka, jika biasanya ia bisa memperoleh stok 40 box per hari, kini ia hanya mendapat stok 10 box saja.

Dari Januari sudah naik. Kemarin-kemarin diborong kebanyakan oleh orang China. Sekarang orang Indonesia yang borong, jelasnya.

Artikel Lainnya

Sebuah thread twitter @zenrs juga menanggapi perihal ekspor masker besar-besaran ini.

Ekspor masker melonjak massif per Jan-Feb. Kita tahu krn importir2 mikirin efek COVID-19. Ga ada alsan lain, kan? Stakeholder mana yg mikirin stok masker kita? Ada? Gagap prioritas, aji mumpung demi neraca dagang atau krn kelewat PD kita kebal pandemi? Atau apa?

Tags :