Bikin Geram! Ini Alasan Pelaku Sampai Tega Bunuh Bocah 8 Tahun di Bak Mandi

Korban dan pelaku
Motif pembunuhan bocah dalam bak mandi | news.okezone.com

Pelaku serahkan diri ke polisi dan ungkap alasan pembunuhan

Bocah berusia 8 tahun ditemukan tewas di bak mandi sebuah kamar kontrakan. Bocah berinisial FAN sebelumnya dilaporkan hilang sejak hari Sabtu (29/6) saat bermain di rumah kakeknya. Kecurigaan dialamatkan pada penghuni kontrakan yang merupakan pedagang bubur ayam berinisial H.

Setelah kabur, H menyerahkan diri ke kantor polisi karena dihantui rasa takut. H mengakui bahwa ia telah membunuh FAN. Motif dibalik pembunuhan bocah yang masih duduk di bangku SD tersebut pun terungkap.

Menurut pengakuan keluarga tersangka, H sempat mengalami gangguan jiwa. Ibu korban yang merupakan seorang TKI di Taiwan langsung kembali ke Indonesia. Rahmawati langsung histeris saat melihat TKP tempat jasad anaknya ditemukan.

1.

Motif dibalik pembunuhan FAN

Korban dan pelaku
Motif dibalik pembunuhan FAN | www.kompas.com

Tersangka serahkan diri ke Polsek Moga, Pemalang, Jawa Tengah. Sebelum serahkan diri, tersangka sempat kabur ke Surabaya, Semarang, dan Cirebon. Karena dihantui rasa takut, H pulang ke kampung halamannya di Pemalang dan menceritakan perbuatannya kepada keluarga.

H memutuskan untuk menyerahkan diri ke polisi. H ungkap alasan ia membunuh FAN yang merupakan cucu dari pemilik kontrakan yang ia tinggali. H mengaku kesal karena korban mengganggu istirahatnya dari pulang berdagang.

“Dari keterangan pelaku, alasan dia membunuh ialah kesal ketika pulang berdagang diganggu korban. Tanpa pikir panjang ia menghabisi nyawa korban dan menenggelamkan ke kolam kontrakan kosong,” ujar Kapolres Pemalang AKBP Kristanto Yoga Darmawan dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: Dihantui Rasa Takut, Pembunuh Bocah 8 Tahun di Bak Mandi Menyerahkan Diri

2.

Tersangka pernah idap gangguan jiwa

Korban dan pelaku
sempat idap gangguan jiwa | manado.tribunnews.com

Hanya karena emosi sesaat, tukang bubur tersebut tega membunuh FAN dan meninggalkan jasad FAN di bak mandi. Masyarakat terheran atas perbuatan keji yang dilakukan tersangka kepada korban.

Keluarga tersangka tak menyangka jika H dengan tega membunuh bocah tersebut dan ingin meminta maaf kepada keluarga korban.

Menurut pengakuan kakak kandung pelaku, Suprianti menyampaikan bahwa H sempat mengidap gangguan jiwa. Bahkan Suprianti mengatakan kalau H sering kerasukan dan sudah dua kali di rukyah.

"Haryanto memang sering berperilaku aneh, kadang seperti kesurupan dan beberapa kali juga ngamuk tak jelas. Kami sangat terkejut ada peristiwa tersebut. Saya sebagai keluarga sangat prihatin dan meminta maaf sebesar-besarnya pada keluarga korban," kata Suprianti kepada wartawan pada Kamis (4/7) dilansir dari Sindonews.com.

Suprianti mengaku prihatin atas perbuatan yang dilakukan oleh adiknya tersebut dan meminta maaf kepada keluarga korban. Kini keluarga tersangka hanya bisa pasrah dengan proses hukum yang berlaku dan siap menerima segala resiko yang akan dijatuhkan pada pelaku.

3.

Ibu korban histeris saat melihat TKP

Korban dan pelaku
ibu korban histeris | www.tribunnews.com

Ibu korban pembunuhan diketahui bekerja di Taiwan sebagai TKW. Saat tahu anaknya meninggal, sang ibu langsung kembali ke Indonesia. Rahmawati tiba di kontrakan tempat anaknya dibunuh pada hari Kamis (4/7). Rahmawati langsung histeris karena FAN menjadi korban pembunuhan.

Dilansir dari Tribunnews.com, sekitar pukul 18.00 WIB, ibu korban yang berprofesi sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ini tiba dengan tampak terburu-buru di Desa Cipayung Girang, kecamatan Megamendung, kabupaten Bogor.

Ibu korban langsung memasuki TKP yang disegel garis polisi tempat ditemukan jasad anaknya. Tak lama memeriksa rumah kontrakan tersebut, Rahmawati langsung keluar dan menangis di ruang tengah kontrakan. Warga langsung hening mendengar Rahmawati yang menangis histeris.

“Gusti, eling (sadar), Astaghfirullahaladzim, Allahu Akbar,” kata salah seorang anggota keluarga.

Artikel Lainnya

Saat ini pelaku dibawa ke Polres Bogor untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Keluarga korban meminta kepada pihak berwajib agar pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya.

Tags :