Misteri Wilhelmina, Terowongan Terbengkalai di Jabar yang Menyimpan Kisah Mistis
29 November 2019 by Ardina BarataTerowongan Wilhelmina juga dipakai untuk melenyapkan orang
Jawa merupakan sebuah pulau yang mempunyai kekhasan dibandingkan pulau-pulau lain di Indonesia. Di Jawa ada banyak rel kereta api, bahkan terowongannya sudah ada sejak zaman dahulu. Seperti salah satu terowongan rel kereta api nonaktif yang terkenal angker ini.
Bayangkan terowongan rel terpanjang tersebut panjangnya mencapai 1.208 meter. Adapun yang menambah kesan menyeramkan adalah lantaran rel tersebut diresmikan pada 1 Juni 1921.
Walaupun demikian rel kereta api ini sebenarnya sudah diresmikan sejak tahun 1914. Diberitakan Okezone.com pada 7 November 2019, Terowongan Wilhelmina memiliki sejarah panjang. Di masa jayanya, terowongan yang dibangun oleh Hindia Belanda ini menghubungkan jalur Banjar-Pangandaran-Cijulang.
Terowongan ini dibangun di bawah naungan perusahaan perkeretaapian Staatsspoorwegen (SS). Nama Wilhelmina diambil dari nama Wilhelmina Helena Pauline Maria, yakni seorang ratu asal Belanda.
Baca juga: 5 Penjelasan Ilmiah Dibalik Adanya Penampakan Hantu
Sayangnya terowongan yang juga menjadi saksi sejarah perkereta apian di Indonesia ini sudah resmi di tutup total pada 1982 karena memiliki beberapa masalah.
Terowongan yang berada di perbukitan kapur di Desa Ampak dan Desa Bagolo, Kalipucang, Pangandaran ini sebenarnya tidak dibangun sendirian. Ada juga Terowongan Hendrik (105 meter), Terowongan Juliana (147,70 meter), dan Terowongan Batulawang (281,5 meter). Namun Terowongan Wilhelmina adalah yang paling sering mendapat sorotan.
Konon, yang menyebabkan terowongan ini angker adalah adanya kisah yang bersamaan dibangunnya terowongan ini. Dahulu pernah terbengkalai karena tidak ada tenaga ahli yang bekerja pada 1916.
Baca juga: 4 Orang Ini Sempat Dokumentasikan Detik-detik Terakhir Kematiannya Sendiri
Selain itu, banyak pekerja yang sakit hingga meninggal, maklum medannya sangat sulit. Terowongan ini pada masa itu juga berperan sebagai jalan untuk mengangkut hasil bumi. Kopra, padi dan rempah adalah hasil alam yang diangkut melalui terowongan ini.
Kini, ceritanya menjadi berbeda karena nyatanya terowongan ini biasanya dipakai untuk pesugihan. Di sana ada orang sering bertapa untuk meminta pesugihan. Walau tidak diketahui maksud yang pasti mengapa hal itu terjadi. Ada juga yang pergi ke terowongan itu untuk melakukan swafoto.
Masyarakat sekitar juga menceritakan tentang anehnya terowongan yang melegenda itu. Terowongan ini dianggap sebagai sumber minyak bumi saat itu. Ada juga bebatuan berharga yang katanya mengandung unsur emas dan perak. Bahkan bebatuan itu dikatakan mempunyai nilai tinggi.
Selain itu, sejarah kelamnya pada zaman dulu adalah terowongan ini dipakai untuk melenyapkan seseorang yang dilakukan oleh tentara Belanda.