Misteri Tanjakan Emen, Jalan Angker yang Dianggap Kerap Meminta Tumbal
22 Juli 2019 by Muhammad Sidiq Permadi
Cukup banyak kecelakaan yang terjadi di Tanjakan Emen.
Salah satu tempat yang paling sering mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah Tanjakan Emen. Seperti namanya, jalur ini memang terdiri atas beberapa tanjakan yang membuat para pengemudi harus ekstra berhati-hati. Kendaraan yang dibawa pun harus dalam kondisi yang baik jika tidak ingin menjadi korban dari keganasan tanjakan yang satu ini.
Sebenarnya, seperti apa awal mula rentetan kecelakaan yang terjadi di tempat ini? Apakah ada kaitannya dengan hal-hal yang berbau mistis? Berikut ini ulasan singkat tentang misteri Tanjakan Emen untuk kamu semua.
Asal usul Tanjakan Emen
Setidaknya terdapat dua versi tentang asal usul Tanjakan Emen. Versi yang pertama menyebutkan bahwa dahulu ada seorang sopir yang bernama Emen. Sopir tersebut dikenal sebagai sopir yang pemberani karena merupakan satu-satunya orang yang berani mengemudikan kendaraannya pada malam hari.
Pada tahun 1964, Emen tengah mengangkut ikan asin dari Ciroyom, Bandung menuju Subang. Namun, dalam perjalanannya, kendaraan yang dikemudikannya tidak mampu menaklukan tanjakan sehingga kendaraannya pun terguling dan terbakar. Nahasnya, Emen tidak mampu menyelamatkan diri dan ia terbakar hidup-hidup hingga akhirnya tewas.
Setelah peristiwa tersebut, arwah Emen pun bergentayangan dan mengganggu para pengemudi yang berani melintasi wilayah tersebut, utamanya pada malam hari.
Berbagai kecelakaan pun kerap muncul oleh kejadian yang tak terduga. Misalnya seperti rem yang tiba-tiba blong, kendaraan yang tergelincir dan terperosok, kendaraan yang tiba-tiba mogok, hingga supir atau penumpang yang mengalami kesurupan saat melintasi wilayah tersebut.
Versi yang kedua menyebutkan bahwa nama Emen mulai melekat dengan tanjakan tersebut saat ada seseorang yang bernama Emen tewas karena menjadi korban tabrak lari.
Kemudian mayat Emen disembunyikan di rerimbunan yang ada di sekitar tanjakan. Tak diketahui secara pasti kapan peristiwa tersebut terjadi. Namun, sejak saat itu, arwah Emen diyakini bergentayangan untuk menuntut balas atas kematiannya.
Lakukan ini jika mau selamat
Meski terdapat dua versi tentang asal usul kemunculannya, namun menurut kepercayaan dari warga sekitar, agar pengendara bisa selamat dan terhindar dari kecelakaan, mereka harus menyalakan sebatang rokok dan melemparkannya ke pinggir jalan.
Hal itu dilakukan sebagai simbol penghormatan kepada arwah Emen karena konon dulunya Emen sangat gemar merokok ketika mengemudi.
Versi ilmiah tentang penyebab seringnya terjadi kecelakaan di Tanjakan Emen
Menurut pihak yang berwenang, seringnya kecelakaan yang terjadi di Tanjakan Emen disebabkan oleh posisi tanjakan yang cukup ekstrem karena memiliki kemiringan 45 hingga 50 derajat dan akan banyak ditemui oleh para pengendara sepanjang 2-3 kilometer perjalanan.
Tanjakan ini juga memiliki cukup banyak tikungan tajam sehingga memaksa para pengendara untuk ekstra berhati-hati. Perlu dicatat juga bahwa di wilayah Tanjakan Emen terdapat dua lajur menanjak dan satu lajur menurun sehingga pengendara harus benar-benar dapat menguasai laju kendaaraanya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: 5 Tempat Angker di Indramayu Ini Bakal Bikin Kamu Merinding
Deretan kecelakaan maut di Tanjakan Emen
Cukup banyak kecelakaan yang terjadi di wilayah ini. Kebanyakan kecelakaan akan menyebabkan adanya korban jiwa. Misalnya saja yang terjadi pada tanggal 7 Oktober 2011.
Pada saat itu, bus pariwisata yang mengangkut belasan turis asing asal Belgia, Belanda, dan Pakistan harus terguling sebelum akhirnya menabrak tebing. Akibatnya empat orang, termasuk supir bus asal Indonesia, tewas dalam kecelakaan tersebut.
Setelah dilakukan investigasi, bus dengan nomor polisi B 7917 ID itu mengalami rem blong sehingga supir tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya ketika berada di jalur menurun dan menikung. Bus pun kemudian terguling dan terseret di atas aspal sebelum akhirnya menabrak tebing.
Ada pula kecelakaan yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2012. Mini bus dengan ukuran tiga per empat dari Dian Mitra bernopol AA 1486TP itu terguling pada saat melewati jalanan menurun di Tanjakan Emen.
Pada saat itu, bus mengangkut 23 penumpang yang terdiri atas 20 turis asal China dan Taiwan serta seorang pemandu bus. Bus tersebut melaju dari arah Gunung Tangkubanparahu menuju Subang.
Empat orang yang merupakan turis asing asal China dan Taiwan serta seorang pemandu wisata tewas akibat kecelakaan tersebut.
Masih banyak lagi kecelakaan yang terjadi di Tanjakan Emen. Rentetan kecelakaan yang terjadi sudah seharusnya membuat para pengendara harus menambah kewaspadaannya ketika melewati 'jalur tengkorak' seperti Tanjakan Emen ini.
Selain itu, kondisi kendaraan pun harus dicek kembali agar tidak lagi ada kasus kecelakaan yang terjadi akibat rem blong atau tidak kuat menaiki tanjakan.
