Miris, Ingin Menuntut Keadilan Karena Putrinya Diperkosa, Ayah Ini Malah Ditangkap

Luqman Ismail (kiri) ditangkap ketika menuntut keadilan terhadap putrinya yang diperkosa
Luqman Ismail (kiri) ditangkap ketika menuntut keadilan terhadap putrinya yang diperkosa | ekurd.net

Bahkan pelaku malah diberi keringanan hukuman!

Hati seorang ayah pasti akan terluka apabila ada yang menyakiti atau melukai hati anak perempuannya, apalagi jika rasa sakit yang diberikan berupa pelecehan seksual yang pastinya akan membuat si anak menjadi trauma dan depresi. Sama halnya dengan ayah asal Kurdistan yang ingin menuntut keadilan terhadap putri kecilnya yang telah dilecehkan secara seksual.

Alih-alih mendapat keadilan dan perlindungan hukum, ayah yang malang tersebut malah ditangkap dan berkali-kali diingatkan untuk membatalkan gugatannya.

Baca Juga : Gila! Ibu Ini Jual dan Lihat Anaknya Diperkosa Pedofil di Dalam Mobil

Luqman Ismail (kiri) ditangkap ketika menuntut keadilan terhadap putrinya yang diperkosa
Luqman Ismail (kiri) ditangkap ketika menuntut keadilan terhadap putrinya yang diperkosa | www.suara.com

Dilansir dari Suara.com (14/6/2020), anak perempuan berusia 8 tahun tersebut mendapat pelecehan seksual pada April 2019 lalu di Ibukota Kurdistan. Sedangkan sang ayah ditangkap oleh pihak kepolisian pada Jumat (14/6/2020).

Sebagaimana dilaporkan oleh media Ekurd Daily, penangkapan terhadap Luqman Ismail dilakukan agar ia bersedia membatalkan gugatannya. Pengacara juga mengungkapkan bahwa ayah korban dianggap melanggar Pasal 2 UU Penyalahgunaan perangkat komunikasi, yang merupakan undang-udang federal.

Hal itu menjadi pusat perhatian banyak media, sebab adanya ketidakadilan terhadap korban dan ayahnya. Saudara perempuan Ismail menerangkan bahwa Ismail memang telah diperingatkan oleh pengadilan untuk membatalkan gugatannya.

Sebelumnya, dia telah diperingatkan dua kali oleh (pengadilan), tetapi dia tahu bahwa hal itu adalah upaya untuk menekannya agar menarik kasus pemerkosaan putrinya, jelas saudara perempuan Ismail tersebut sebagaimana dikutip dari Ekurd Daily (14/6/2020).

Pasukan keamanan tidak mengatakan apapun tentang alasan penangkapannya, tetapi saudara lelaki saya mengatakan sebelumnya bahwa dia telah dipanggil oleh (pengadilan) karena dua menyebutkan nama beberapa pejabat, imbuhnya.

Baca Juga : What The... Ini Parah Banget. Ada Grup Pedofil di Facebook yang Bikin Resah Masyarakat! Pelaku Emang Pantas Dihukum!

Luqman Ismail (kiri) ditangkap ketika menuntut keadilan terhadap putrinya yang diperkosa
Ilustrasi penangkapan | www.msn.com

Selain itu, sebelum dirinya ditangkap, Ismail juga mengaku kepada saudara perempuannya bahwa sejak Februari 2020 lalu ia dan keluarganya terus mendapat tekanan agar membatalkan kasus tersebut. Bahkan pihak keluarga tidak tahu di mana para petugas menahan Ismail.

Kami belum melihat saudara lelaki saya dan kami tidak tahu di mana di ditahan, pungkasnya.

Menurut laporan, pemerintah dan pejabat kerap menggunakan UU Penyalahgunaan Perangkat Komunikasi untuk mengintimidasi orang-orang di Kurdistan Irak yang berani menyampaikan kritik melalui media sosial.

Mirisnya lagi, para pelaku pemerkosaan yang telah merusak bocah 8 tahun itu malah mendapat keringanan hukuman. Para tersangka yang berjumlah tiga orang, bersama dengan dua kaki tangannya dikatakan telah menculik dan memerkosa korban, namun sempat dibebaskan dengan jaminan oleh pihak berwenang.

Berencana ingin menculik gadis itu lagi, kini mereka telah ditangkap oleh polisi setelah munculnya protes atas penanganan kasus itu.

Baca Juga : 50 Kali Tiduri Bocah 8 Tahun, Wanita 21 Tahun Ini Dibui

Luqman Ismail (kiri) ditangkap ketika menuntut keadilan terhadap putrinya yang diperkosa
Ilustrasi pencabulan bocah di bawah umur | m.tribunnews.com

Usia korban berbanding lurus dengan kecerdasan pedofil

Dapat melihat tawa dan kebahagiaan anak-anak merupakan anugerah yang sangat besar. Namun, kenapa masih saja ada kekerasan bahkan pencabulan terhadap anak-anak? Mereka yang seharusnya dicintai dan dijaga malah berusaha dirusak oleh sebagian orang yang disebut “pedofil”.

Ternyata setelah melakukan penelitian, ilmuan Jerman berhasil menguak fungsi otak seorang pedofil.

MRT membuka jalan untuk mempelajari aktivitas dan struktur otak. Yang menyenangkan adalah kami tidak harus membeah kepala pelaku, terang Jorge Ponseti, seorang Pakar Psikologi dan Psikoterapi Jerman.

Dikutip dari DW.com, Pedofil dikatakan menunjukkan penyimpangan Neuropsikologis, tingkat kecerdasanya juga lebih rendah 8 persen daripada rata-rata.

Yang menarik adalah usia korban berbanding lurus dengan tingkat kecerdasan pelaku, imbuh Ponseti.

Artikel Lainnya

Kesimpulannya, semakin rendah tingkat kecerdasan pelaku (pedofil), maka anak di bawah umur yang dipilih juga semakin muda usianya.

Tags :