Miris! Bartender Ini Curhat Hanya Digaji Rp 100 Ribu Setelah Bekerja 70 Jam!
29 Februari 2020 by Amadeus Bima
Mending jualan gorengan aja dah kalau gitu
Untuk bisa bertahan hidup di dunia ini, kita semua membutuhkan yang namanya uang. Uang bisa didapat dengan cara bekerja, atau menjalankan bisnis. Namun, kebanyakan orang memilih untuk menjadi pekerja. Pekerja akan menerima bayaran tetap setiap bulannya, sesuai dengan beban kerja yang dia lakon. Tapi, terkadang upah dengan beban kerja ini tidak sebanding.
Kerja keras yang dilakukan oleh pekerja dihargai sangat murah oleh perusahaannya. Baru-baru ini, seorang bartender dari Texas curhat mengenai pekerjaannya. Dia mengungkapkan hanya mendapat bayaran sekitar Rp 130 ribu saja, padahal sudah bekerja selama 70 jam. Untuk ukuran Indonesia saja ini jumlah yang kecil banget, apalagi untuk ukurang Amerika Serikat.
Bartender tersebut bernama Aaliyah Cortez yang bekerja di salah satu bar di Austin. Lewat Tik Tok dia menceritakan kisah pedihnya hanya mendapat bayaran $9,8 (Rp 134,204). Tiap jamnya, dia dibayar kurang dari Rp 30 ribu.
Saya bekerja hampir 71 jam sepanjang dua minggu terakhir. Setiap satu jam saya digaji $2.13 (Rp 29,158) sebagai bartender sekaligus pelayan. Seharusnya saya menerima gaji sebesar $150.81 (Rp 2.065.237)," Jelas Cortez di videonya.
@f.aa.ded PSA ##psa ##fyp ##foryou ##bartender ##server ##work ##tips ##chooseone ##CleanFreshHype ##photography101 ##hardwork ##viral
♬ original sound - f.aa.ded
Namun, semua itu dipotong oleh jaminan sosial, jaminan kesehatan, dan pajak penghasilan. Alhasil, dia cuma menerima penghasilan bersih sekitar Rp 130 ribu. Parahnya lagi, aturan di Amerika mengizinkan pemilik resto dan bar, memberikan gaji di bawah upah minimum untuk karyawannya.
Pegawai memang bisa berharap mendapat banyak uang dari tip, tapi kesadaran meninggalkan tip juga mulai jarang dilakukan oleh konsumen. Jadi, para pegawai resto dan bar benar-benar dalam kesulitan keuangan parah akibat aturan ini. Semakin banyak mendapat tip, gaji akan semakin rendah. Bahkan Cortez mengungkap dia pernah diberi gaji 0 di tempat kerja sebelumnya.
Ada kebijakan dari pemerintah yang membolehkan pelayan restoran digaji di bawah upah minimum selama kami mendapatkan tip. Hal ini yang membuat kami bergantung pada pengunjung restoran untuk membayar upah kita lewat tip," ungkap Cortez.
Curhatan pegawai restoran dan bar ini pun memantik kemarahan dari netizen. Mereka mengkritisi aturan "kejam" dari pemerintah, dan penerapannya oleh pelaku bisnis yang tidak mau rugi.
Baca Juga: Benarkah Gaji Rendah Pejabat Picu Korupsi? Ternyata Segini Gaji Para Koruptor di Indonesia!

Ini termasuk sebagai kriminal. Sayangnya pekerjaan menjadi pelayan selalu bergantung pada uang tip dari pengunjung. Tapi pihak restoran selalu meminta hal yang lebih dan tidak memberikan kelonggaran, kritik netizen.
Seharusnya setiap orang wajib digaji dengan pantas sehingga mereka tak harus bergantung pada uang tip, kritik netizen lainnya.
Kalau begini sih, ternyata pekerjaan di Indonesia masih lebih manusiawi daripada di luar negeri. Bagaimana menurutmu?