Curhat karena Diperlakukan Tidak Adil, Jawaban PR Seorang Siswi Ini Kejutkan Guru dan Netizen

Seperti Curhat karena Diperlakukan Tidak Adil, Jawaban PR dari Seorang Siswi Kejutkan Guru dan Netizen | www.worldofbuzz.com

Kesetaran gender masih belum tercapai.

Tidak diragukan lagi jika daya serap anak-anak terhadap informasi yang ada di sekitar mereka begitu besar. Mereka akan dengan mudah mengingat apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan. Selain itu, polosnya jiwa anak-anak membuat mereka selalu jujur dengan apa yang mereka lakukan dan katakan.

Maka tidak mengherankan jika kita sering mendapatkan jawaban yang terlampau jujur, yang bukan tidak mungkin juga aneh dari seorang anak, termasuk juga jawaban untuk soal yang menjadi PR mereka.

Baru-baru ini seorang siswi asal Malaysia telah mengejutkan dan membuka mata netizen terhadap kenyataan bahwa sistem pendidikan saat ini telah menanamkan pemahaman yang salah bagi generasi berikutnya. Hal itu ditunjukkan dalam sebuah kiriman di Facebook yang sekarang menjadi viral.

Itu dikirimkan oleh seorang pengguna Facebook bernama Zam Zanizah Yatim. Kiriman tersebut menunjukkan sebuah gambar yang menampakkan sebuah pekerjaan rumah seorang siswi tentang pembagian peran yang harus dilakukan oleh anak laki-laki dan perempuan ketika berada di rumah.

Baca juga: Curhat Dimedsos Niatnya Pengen Dapet Simpati, Driver Ojol Ini Malah Kena Sabda Warganet

Apa yang membuatnya lebih menarik adalah, gadis kecil tersebut tampak seperti mencurahkan segala perasaannya ke dalam lembar jawabnya. Bagaimana tidak, gadis tersebut seperti ingin mengatakan jika anak laki-laki selalu mendapatkan peran yang menyenangkan di rumah, sementara anak perempuan akan disuruh bekerja sepanjang hari.

Mengomentari hal itu, Zam mengatakan jika sistem pendidikan yang berlaku saat ini tidak cukup bagus. Pasalnya, sistem pendidikan saat ini, khususnya yang berada di rumah, mendidik seorang laki-laki menjadi pemalas dan tidak mengerti pekerjaan rumah.

Kesetaraan gender dalam hal pendidikan. | 1.bp.blogspot.com

"Ini tidak terlihat tepat di mataku. Seorang gadis kecil menulis ini. Anak yang kasihan. Sejak usia muda dia sudah diajarkan untuk menjadi budak, sedangkan anak laki-laki adalah raja," pesan Zam menyertai foto yang dia unggah.

“Hasilnya, banyak pria/suami menjadi malas dan tidak berguna dalam hidup, tidak tahu bagaimana membantu istrinya dengan pekerjaan rumah dan perawatan anak. Alhamdulillah suamiku berdedikasi," lanjutnya.

Pekerjaan rumah tersebut mengharuskan gadis itu menuliskan bagaimana pembagian peran anak laki-laki dan perempuan ketika berada di rumah. Hasilnya, gadis kecil itu menuliskan jawaban-jawabannya dengan sangat mengejutkan.

Anak perempuan berperan untuk mengerjakan pekerjaan rumah. | cdn2.tstatic.net

Dia menuliskan pembagian peran anak laki-laki dan perempuan sebagai berikut:

Anak laki-laki:

a) Bermain

b) Tidur

c) Makan

d) Minum

e) Minta Milo

Anak Perempuan:

a) Cuci piring

b) Merapikan rumah

c) Merapikan dapur

d) Jemur pakaian

e) Mengepel lantai

Kesetaraan gender. | margarianlaw.com

Hal ini sedikit banyak telah menunjukkan paradigma pendidikan lama yang masih diterapkan di rumah. Paradigma tersebut masih merujuk pada peran gender tradisional, di mana laki-laki sebagai pencari nafkah keluarga, sementara perempuan memasak dan membersihkan.

Tidak mengherankan jika kiriman tersebut mendapatkan banyak komentar dari para netizen. Beberapa di antaranya bahkan mengajak orang-orang untuk mulai berubah dalam mendidik anak.

“Ayah dan ibu kita dulu mungkin hanya meneruskan apa yang telah diajarkan nenek moyang. Jadi sekarang untuk kita yang sudah tahu, kita perlu perlahan-lahan berubah. Jangan sampai (karena hal ini) kita menyalahkan orangtua, kakek nenek, karena telah melahirkan lelaki pada umumnya yang begitu saja. Istri juga harus lebih pintar," kata seorang netizen.

Artikel Lainnya

Sekarang kita hidup di zaman di mana laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama dan mempunyai kesempatan yang sama, terutama dalam hal pembagian tugas dan kerja.

Oleh karena itu, wajar rasanya jika dimulai dari keluarga, orangtua harus membiasakan diri untuk lebih adil bagi anak-anaknya, baik laki-laki atau peremupuan, untuk memiliki peran yang sama.

Tags :