Cuma Wanita Lajang yang Boleh Memetik, Ini Hal Menarik Tentang Teh Perawan
21 April 2021 by Idham
Teh Kouchun, teh yang hanya bisa dipetik oleh perawan.
Para inovator memang selalu menemukan pelbagai metode unik untuk mengenalkan produk tertentu kepada masyarakat. Di Indonesia, kamu mungkin sudah tidak asing dengan kopi luwak, yakni produk kopi yang terbuat dari kotoran yang dibuang oleh luwak yang diberi makan biji kopi.
Dengan proses pembuatan yang unik, orang-orang jadinya tidak hanya tertarik kepada cita rasa dari produknya saja, tapi mereka juga bisa mendapat kepuasan batin dari pengalaman unik yang mereka rasakan.
Bicara soal minuman yang unik, di Cina, kamu bisa menemukan sebuah teh yang dikenal dengan nama “teh perawan”. Dilansir dari Boombastis.com, teh kouchun atau teh perawan adalah sebuah teh yang memiliki keunikan dari segi pengolahannya. Pasalnya, daun teh ini hanya boleh dipetik oleh perempuan yang masih perawan.
Baca juga: Dikasih Chicken Nugget, Wanita Ini Langsung Laporkan Temannya ke Polisi
Henan Gushi Xijiuhua Mountain Development Company memancing perhatian public setelah mereka meluncurkan produk yang terkesan eksentrik ini. Mereka percaya bahwa teh yang diambil oleh orang yang tubuhnya belum 'dijamah' akan memberikan khasiat khusus. Hal itu pun rupanya sudah menjadi kepercayaan yang ditradisikan secara turun-temurun.
Tidak hanya harus perawan saja, pemetikan daun teh perawan pun menuntut syarat-syarat khusus lainnya. Daun teh ini harus dipetik dengan menggunakan mulut, dan perempuan yang memetiknya harus memiliki ukuran C Cup.
Selain itu, mereka juga tidak boleh memiliki bekas luka di sekujur tubuhnya. Mereka juga hanya bisa memetik di waktu-waktu tertentu. Jadi bisa diasumsikan bahwa proses pengolahan teh perawan ini memang memiliki syarat-syarat yang cukup rumit.
Walaupun terkesan rumit, namun bayaran yang diterima oleh para pemetik daun teh ini mampu menarik upah yang lumayan. Akan tetapi di sisi lain, ternyata banyak orang yang menuding pembuatan teh perawan sebagai aktivitas yang mengeksploitasi buruh.
Karena selain standarnya yang mengharuskan orang wanita masih perawan, pemetikan dengan menggunakan mulut pun dianggap sebagai bentuk eksploitasi yang berlebihan. Legenda soal khasiat teh yang dipetik oleh perawan pun dianggap sudah tidak relevan dan tidak sesuai dengan model pemikiran zaman sekarang.
