Pria Ini Alami Kondisi Langka hingga Disebut 'Manusia Pohon', Kini Minta Tangannya Diamputasi
03 Desember 2020 by Muchamad Dikdik R. AripiantoSindrom Akar, sebuah kondisi genetika yang langka
Abdul Bajandar (28) ingin tangannya diamputasi. Ia mengaku tak tahan dengan rasa sakit yang sudah beberapa tahun ini harus ia tanggung. Ia tak sabar ingin menghilangkan kulit mirip kayu yang tumbuh di tangannya itu.
Bajandar, bapak satu anak asal Banglasdesh ini menderita pidermodysplasia verruciformis. Sebuah kondisi genetika langka yang lazim disebut 'sindrom akar'. Ada semacam kutil yang membentuk jaringan, lalu terus tumbuh dan mengeras seperti kulit kayu.
“Saya tidak bisa menanggung rasa sakit ini. Saya tidak bisa tidur di malam hari. Saya meminta dokter memotong tangan saya agar saya dapat sedikit meredakan rasa nyeri,” keluh Bajandar.
Sepanjang tahun 2016 ia telah menjalani operasi sebanyak 25 kali. Sempat diyakini sembuh oleh tim dokter, namun pada tahun 2018 ternyata sindrom itu kembali aktif. Ia pun akhirnya dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat penanganan yang lebih intensif.
Kepala Bedah Plastik Rumah Sakit Universitas Dhaka, memberikan keteranagan bahwa kini telah ada tujuh dokter yang terus mendiskusikan kasus Bajandar ini. Tim dokter akan mengusahakan yang terbaik untuk Bajandar.
Baca juga: 7 Kelainan Paling Langka di Dunia Ini Bakal Bikin Kamu Ngeri Sendiri
Di samping itu, setelah kasus Bajandar si “Manusia Akar” ini menjadi perhatian nasional dan internasional, Perdana Menteri Sheikh Hasina pun akhirnya mengratiskan seluruh biaya perawatan dan pengobatan Bajandar.
Hal ini dirasa sangat membantu karena diketahui Bajandar memang memiliki keterbatasan secara finansial. Kini, Bajandar tinggal di bangsal pribadi rumah sakit selama dua tahun untuk fase pertama pengobatannya.
Manusia akar adalah sebutan untuk penderita gangguan kulit langka Epidermodysplasia verruciformis atau Lewandowsky-Lutz dysplasia yang menyebabkan penderitanya ditumbuhi kutil raksasa di sekujur tubuh, terutama tangan dan kaki, sehingga terlihat seperti akar pohon.
Selain Bajandar di Bangladesh, beberapa kasus ditemukan di Indonesia, antara lain Dede di Jawa Barat; Isal di Painan, Sumatera Barat; dan diduga Iwan di Semarang juga menderita penyakit ini.
Berdasarkan beberapa sumber, hingga kini "sindrom akar" dianggap belum bisa disembuhkan secara total, yang bisa dilakukan adalah membuang kutil yang sudah membesar dan mengoleskan salep cidofovir yang mengandung cito megalo untuk membunuh virus HPV. Namun, kutil akan kembali membesar seiring waktu.