Malang! Padahal Sakit Lambung, 1 Keluarga ini Dituduh Terinfeksi Corona!

ilustrasi
ilustrasi | google.com

Kasihan ya, setiap ada orang sakit jadi dituduh mengidap corona lalu dijauhi

Sulit sekali sepertinya menghilangkan kebiasaan buruk sebagian besar orang yang suka mengambil kesimpulan sendiri. Apalagi di tengah pandemi corona ini, semakin banyak perilaku masyarakat yang terkesan tergesa-gesa, egois dan mudah terpengaruh hoaks.

Dilansir dari Tribunnews.com (02/04/2020) Sebuah kisah satu keluarga dari Huta III, Nagori Panombean Marjanji, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara ini benar-benar malang. Pasalnya salah satu anggota keluarga dituduh terpapar Covid-19 sehingga satu keluarga tersebut sempat dikucilkan warga, karena warga takut jika nantinya akan tertular.

Pengulu Nagori Panombean Marjanji, Hendri Siahaan mengatakan bahwa warga telah salah paham terhadap satu keluarga itu. Pada Kamis (2/4/2020) ia menerangkan penolakan tersebut berawal dari salah satu anggota keluarga yang sakit dan dirawat di RSUP H Adam Malik. Usut punya usut rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit rujukan untuk Covid-19.

Begini ceritanya, ada seorang nenek, warga kami yang menjemput cucunya di RSUP Adam Malik karena menantunya sedang merawat anak laki-lakinya yang sakit, saat itu tentu anaknya gak ada yang merawat, jelas Hendri

Setelah tahu bahwa si nenek akan menjemput cucunya di rumah sakit rujukan Covid-19 itu, muncul kabar bahwa anak laki-lakinya mengalami sakit yang tidak boleh dikunjungi siapapun. Entah siapa yang menyebarkan kabar tersebut, tetapi warga sudah terlanjur menyimpulkan bahwa anak si nenek mengidap virus corona (Covid-19).

Ketika kembali ke kecamatan Tanah Jawa, nenek dan cucunya yang baru dijemput dari rumah sakit itupun dijauhi oleh warga. Para tetangga tidak berani mendekat karena beredarnya kabar bahwa anaknya terinfeksi corona. Otomatis sang nenek dan cucunya yang baru kembali dari rumah sakit juga bisa saja telah tertular Covid-19. Saking khawatir dan takutnya, warga sempat menelepon Bhabinkamtibmas supaya menahan nenek dan sang cucu.

Aku ditelepon camat. Makanya sedih kali. Jangan-jangan corona juga, ucap Hendri

Kami panggilah orang Puskesmas, Forkopimdes termasuk Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk melihat apa yang terjadi, tambahnya

Baca Juga : Ramai Warga Tolak Jenazah Positif Corona, Bak Garami Luka dengan Cuka

Akhirnya diketahui bahwa laki-laki yang dituduh mengidap corona itu menderita sakit lambung dan paru-paru. Hal itu membuat warga merasa lega.

Kemudian anak laki-laki sang nenek yang berinisial R (26) itu pulang ke rumah neneknya. Karena pulang dari daerah lain, akhirnya mereka sekelurga ditetapkan berstatus Orang Dalam Pantauan (ODP).

Setelah kejadian itu, warga yang merasa bersalah dan Forkopimdes memberikan sembako pada keluarga tersebut dari hasil iuran. Sembako sekadarnya diberikan smpai status ODP mereka selama 14 hari itu berakhir.

Artikel Lainnya

Hendri dan camat setempat mengimbau warganya agar tidak mengulangi kejadian serupa. Siapapun yang mengusir orang yang ingin berkunjung ke kampung akan dilaporkan.

Makanya kalau ada warga yang mau ngusir-ngusir tapa ada pembicaran kita laprkn aja ke polisi. Jangan cepat menuding. Kita marilah sama sama-sama belajar, tegasnya

Tags :