Mengenal Legenda Api Majusi, Api Abadi yang Padam ketika Nabi Muhammad SAW Lahir

Api ini disembah oleh penganuit Zoroastrianism. | tungkaizx2alpha.blogspot.com

Api suci majusi ini disembah banyak orang sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam perkembangan peradaban manusia. Terlepas dari fakta bahwa Nabi Muhammad adalah tokoh pemuka agama Islam, namun agama-agama lain pun turut mengakui bahwa ajaran-ajaran yang disebarkannya memiliki pengaruh yang sangat besar.

Hal itu bisa dilihat juga dari fakta bahwa nama “Muhammad” merupakan nama terbanyak yang digunakan orang di muka bumi ini.

Nama "Muhammad" merupakan nama paling populer yang pernah digunakan manusia di muka bumi ini. | muslimvillage.com

Sebagai salah satu tokoh yang memiliki pengaruh besar, rupanya kelahiran Muhammad sendiri turut meliputi kisah menarik yang seolah semakin mengagungkan pribadi dirinya. Dilansir dari Phinemo.com, sebelum Nabi Muhammad dilahirkan, orang-orang mengenal adanya “Land of Fire”.

Baca juga: Gaun Pengantinnya Memperlihatkan Dada dan Perut, Wanita Ini Disebut Penari Striptis

Julukan itu disematkan kepada wilayah Azerbajian yang dikenal sebagai wilayah dengan kondisi geografis yang memiliki banyak sumber api abadi yang tidak pernah padam. Keberadaan api-api abadi itu dikemukakan pula oleh Marco Polo dan Alexandre Dumas dalam bukunya.

Di sekitar api-api abadi ini, para penganut Zoroastrianism membangun kuil-kuil persembahan. | www.emaze.com

Melalui bukunya yang berjudul Tales of the Caucasus, Dumas mendeskripsikan keberadaan kuil-kuil Zoroastriasnism yang dibangun di sekitar sumber-sumber api abadi.

Zoroastrianism adalah aliran kepercayaan penyembah api yang berkembang pada abad ke-6 masehi. Menurut para penganut aliran kepercayaan ini, api abadi merupakan manifestasi dari roh kudus Ahura Mazda.

Baca juga: Terjerat Dimensi Lain, Kisah Bocah Diculik Hantu ini Berakhir Tragis

Saat api-api abadi ini padam, kepercayaan orang-orang Zoroastianism mulai melemah. | www.quora.com

Meskipun sudah disembah selama ribuan tahun, namun api abadi itu tiba-tiba padam pada suatu periode waktu, tepatnya saat menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW. Semua api abadi yang tersebar di sumber-sumbernya tiba-tiba padam secara serentak.

Baca juga: Dari Tangisan Hingga Suara-suara, Begini Keangkeran Terowongna Kereta di Bogor

Padamnya api-api yang disebut sebagai api suci Majusi ini pun menyebabkan banyaknya penganut Zoroastriasnism yang meninggalkan ajaran tersebut. Sebagian besar dari mereka mengalami krisis kepercayaan dan mulai mencari ajaran baru.

Padamnya api-api abadi itu mungkin bisa dianggap sebagai penanda lahirnya zaman baru, yakni zaman yang perkembangannya sedikit banyak akan dipengaruhi oleh aktivitas Nabi Muhammad SAW dan pengikut-pengikutnya.

Api di Yanar Dag yang menyala kembali pada tahun 50'an. | theculturetrip.com
Artikel Lainnya

Meski sudah padam sejak ribuan tahun lalu, ada sumber api di Azerbajian yang sempat berkobar kembali pada tahun 50’an, tepatnya di Yanar Dag. Api itu berkobar karena ada seorang penggembala yang membuang korek api di bebatuan yang mengeluarkan gas alam.

Namun, dibandingkan api abadi yang menyala ribuan tahun yang lalu, api abadi di Yanar Dag ini menyala dalam kobaran yang lebih kecil.

Tags :