Lebih Jago dari Hacker Terkenal, Oknum Driver Gojek Ini Sukses Menipu Ahli Digital Forensik
28 Januari 2019 by Amadeus BimaSemoga segera ada tindakan tegas dari pihak Gojek!
Berinteraksi di dunia maya tidak jauh bedanya dengan berinteraksi di dunia nyata. Kamu jangan polos-polos banget dan mempercayai orang-orang yang baru kamu kenal di media sosial. Soalnya, di dunia maya juga banyak para penjahat yang akan menipu kamu kalau tidak hati-hati.
Mulai dari penipuan lewat online shop, penipuan dengan mengatasnamakan undian, pemalsuan data pribadi, sampai membobol rekeningmu dengan berbagai metode hacking. Semua penipuan ini biasanya dilakukan oleh orang-orang pintar yang memanfaatkan celah keamanan dari sebuah website atau keamanan digital perusahaan tertentu.
Namun, ada juga yang berhasil melakukan penipuan secara online dengan memanfaatkan aplikasi doang. Salah satunya adalah oknum driver Gojek berikut ini. Nggak tanggung-tanggung, korbannya adalah seorang ahli digital forensik yang udah khatam banget urusan dunia maya.
Kisah ini diceritakan oleh seorang pria bernama Teguh Arifiyadi. Dia mengisahkan mengenai temannya yang merupakan ahli digital forensik yang bernama Sukmono. Sukmono ini bekerja di Kementerian Komunikasi dan Informatika dan hendak memesan burger Holycow. Awalnya, ada seeorang teman yang ingin mentraktir tim digital forensik. Tapi, dia tidak mempunyai aplikasi ojek online.
Akhirnya, dia mentransfer sejumlah uang ke akun Gopay Sukmono agar Sukmono memesan beberapa burger Holycow. Makanan dipesan lewat aplikasi Gofood sekitar jam 11.30, dan dinyatakan dikirim pada jam 11.32. Eh, tiba-tiba pada saat itu juga status pengiriman berubah menjadi sukses dikirimkan.
Yang lebih parah, akun Gopay Sukmono yang berjumlah Rp 800 ribu, langsung dikuras sampai nol, padahal makanan belum diterima sama sekali. Yang artinya, Sukmono telah dikerjai oleh oknum driver Gojek. Tertulis dalam notifikasi Gofood bahwa Sukmono telah berhasil melakukan transaksi sebesar Rp 2 juta untuk membeli burger holycow. Padahal jumlah transaksi tadi tidak sebesar itu
Sukmono bergegas menelpon Call Center Gojek, dan pengaduan diterima oleh seorang wanita bernama Suci. Dia berkata akan mengabarkan perkembangan kasus dalam 1x24 jam dan memberi nomor pengaduan 05580912 kepada Sukmono. Hal ini tentu disesalkan oleh tim digital forensik karena Gojek seharusnya lebih memperkuat keamanannya. Pelanggan harus diberi fitur bahwa barang sudah diterima.
Karena itu, Teguh menganggap bahwa oknum driver ini sungguh "hebat" karena berhasil meretas prosedur aplikasi Gojek dan mengerjai akun seorang ahli digital forensik terbaik di Kemenkominfo. Apalagi, dia juga membuat geram 12 penyidik dan ahli siber Kemenkominfo karena ma
Sukmono beserta tim digital forensik lainnya berharap Gojek yang sudah merupakan perusahaan unicorn ini bisa menyelesaikan masalah ini dengan mudah dan menemukan pelakunya. Yang lebih penting, uang di akun Gopay Sukmono harus kembali karena dia mengalami kerugian besar dalam hal ini.
Sepertinya sih driver Gojek ini bermain-main dengan celah yang ada di aplikasi Gojek. Jadi, begitu dia menerima orderan dengan pembayaran Gopay, dia langsung menerima dan menyelesaikan orderan. Dengan begitu, uang Gopay akan langsung masuk ke akun pribadinya tanpa harus repot-repot mengantarkan orderan. Kamu pernah mengalami kejadian seperti ini juga?