Kronologi Kasus "Nasi Anjing" di Tanjung Priok yang Sempat Bikin Gaduh!

Bungkusan bantuan makanan "nasi anjing"
Bungkusan bantuan makanan "nasi anjing" | twitter.com

Warga mengira makanan ini berisi daging anjing, padahal isinya makanan halal

Di masa pandemi virus corona sekarang ini, saling tolong menolong antar warga adalah sebuah tindakan terpuji. Namun, niat baik itu harus dilakukan dengan cara yang baik pula agar tidak menjadi kontroversi. Baru-baru ini, Warga Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara dibikin geger dengan bantuan makanan bertuliskan "Nasi Anjing".

Tulisan lengkap di kemasannya adalah "Nasi anjing. Nasi Orang Kecil, Bersahabat dengan Nasi Kucing #Jakartatahanbanting". Lalu, ada tambahan logo kepala anjing di kemasannya. Warga yang menerima bantuan pun tersinggung karena merasa dilecehkan.

Kemudian, ada pula tambahan logo kepala anjing. Warga yang menerima bantuan tersebut pun merasa dilecehkan, sehingga kasus ini viral di media sosial. Dari hasil penyelidikan polisi, peristiwa ini diketahui terjadi di sekitar Masjid Babah Alun, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (26/4) dini hari.

Hari Minggu pukul 00.15 WIB, Tim Tiger Polrestro Jakarta Utara yang melaksanakan patroli mendapat informasi dari di sekitar Masjid Babah Alun, Warakas, bahwa ada pembagian makanan siap santap logo kepala anjing, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus dalam keterangannya, Minggu (26/4/2020).

Baca Juga: Walau Sudah Dibuang, Anjing Ini Tetap Terus Mengikuti Mobil Majikannya. Videonya Mengharukan!

Warga sempat mengira bahwa bantuan makanan bertuliskan "nasi anjing" itu berisi daging anjing. Sebagian merasa kalau makanan itu ditujukan untuk anjing. Padahal, yang menerima bantuan adalah umat Muslim. Karena itulah, peristiwa ini menjadi polemik. Belakangan diketahui pengirim makanan itu adalah komunitas ARK Qahal di Jakarta Barat.

Bahan yang digunakan dipastikan halal. Isi di dalamnya bukan daging anjing, melainkan daging cumi, sosis sapi, dan teri. ARK Qahal sengaja memberi nama unik tersebut karena porsinya yang lebih banyak daripada "nasi kucing".

Baca Juga: Gemas! Gigi Palsu Hilang Dicuri Anjing Peliharaan, Saat Dipakai Malah Cocok

Istilah yang digunakan dengan nama anjing karena menganggap anjing hewan yang setia dan nasi anjing karena porsinya lebih besar sedikit dari nasi kucing dan diperuntukkan untuk orang kecil untuk bertahan hidup, ungkap Yusri.

Penyelidikan bantuan makanan "nasi anjing"
Penyelidikan bantuan makanan "nasi anjing" | kumparan.com
Bungkusan bantuan makanan "nasi anjing"
Penyelidikan bantuan makanan "nasi anjing" | kumparan.com

Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko ikut mengomentari kasus "nasi anjing" ini. Dia meminta penyaluran bantuan kemanusiaan hendaknya dilakukan dengan cara yang benar dan santun.

Dalam setiap kesempatan bertemu dengan warga melalui Zoom meeting dengan para ketua RW, saya sampaikan bahwa wujud kepedulian bagi sesama saat ini mohon tetap dilakukan dengan cara yang benar, sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat, kata Sigit kepada wartawan, Minggu (23/4/2020).

Kasus ini sendiri sudah berakhir damai. Pemilik yayasan ARK Qahal, yang bernama Biantoro Setijo sudah meminta maaf atas kesalahpahaman ini. Dia menegaskan tidak ada niatan sama sekali untuk melecehkan warga. Niatnya hanya murni ingin membantu, namun mungkin caranya yang kurang berkenan.

Baca Juga: Dapat Uang Hasil Parkir, Anak Ini Malah Beli Susu untuk Anjing Jalanan. Netizen Auto Malu!

Artikel Lainnya

Membantu orang yang membutuhkan emang boleh-boleh saja. Tapi, harus dengan cara yang elok juga agar yang diberikan bantuan menerimanya dengan senang hati. Semoga saja kasus ini tidak terulang lagi di masa depan, ya.

Tags :