Korban Banjir di Jawa Tengah ini Ngaku Nggak Punya Beras Buat Makan, Pas Dicek Gubernur Ternyata di Dapur Ada Nasi Goreng!

Masih sempet-sempetnya bohong pas kena musibah!

Beberapa daerah di Indonesia sekarang ini sedang dilanda banjir parah. Hal ini disebabkan karena curah hujan yang tinggi, ditambah hutan yang semakin berkurang dan selokan-selokan yang tidak bekerja dengan baik karena tersumbat sama sampah. Banjir ini tentu saja menyebabkan berbagai kerugian karena sampe masuk ke rumah dan membasahi berbagai peralatan rumah tangga.

Salah satu daerah yang mengalami banjir tersebut adalah Kabupaten Batang di Jawa Tengah. Oleh karena itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berkunjung ke daerah tersebut untuk melihat situasi dan penanganan korban banjir. Melihat pemimpinnya datang, warga pun berebut mengajukan keluhan serta menyampaikan permintaan bantuan kepada Ganjar Pranowo.

Banjirnya dalam pak, kemarin-kemarin tinggi air sampai sedada. Basah semua pak, ndak ada yang bisa diselamatkan," kata Surti (60), yang merupakan warga dari Desa Karangasem Utara, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang.

Terkena banjir | jateng.tribunnews.com

Untuk sekarang ini, banjir memang sudah surut dan tidak seperti saat di awal-awal. Ketinggian banjir sudah jauh berkurang, namun warga masih sulit beraktivitas. Surti juga meminta supaya pemerintah provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan berupa kasur karena kasur yang mereka miliki basah semua. Warga jadi tak bisa tidur dengan nyaman karena masalah ini.

Tapi, Ganjar menegaskan bahwa yang paling penting sekarang ini adalah kebutuhan pokok, seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan. Hal-hal lain yang dirasa kurang mendesak akan diselesaikan di lain waktu. Kasur yang basah masih bisa dijemur dulu, atau dibelikan yang baru kalau banjir sudah benar-benar tidak ada lagi.

Lalu, seorang warga lainnya juga mengajukan keluhan kepada Ganjar. Warga perempuan bernama Wakini itu mengaku dia dan keluarganya kesusahan karena tidak punya beras. Persediaan beras yang mereka miliki telah hanyut terbawa aliran banjir. Tentu saja ini adalah masalah gawat karena menyangkut kebutuhan pokok. Tapi, Ganjar tidak serta merta percaya.

Korban banjir berbohong | daerah.sindonews.com

Sing jujur, nduwe beras tenan ora. Ojo ngapusi (yang jujur, punya beras beneran tidak, jangan berbohong)," tanya Ganjar.

Akhirnya Ganjar mendatangi rumah Wakini dan mengecek ke dapur untuk melihat apakah dia emang tidak mempunyai beras lagi. Rupanya, di dapur Wakini ada nasi goreng yang "nangkring" di penggorengan. Padahal, tadi Wakini mengaku tidak punya beras. Kalau nggak punya beras, kok bisa membuat nasi goreng?

Lha ini ada nasi goreng, kok bilang ndak punya nasi untuk dimakan, kok bilang belum makan. Ini kan masih bisa dimakan untuk keluarga. Tolong jujur, jangan mendramatisir saat bencana seperti ini," kata Ganjar.

Akhirnya, Wakini hanya bisa senyum-senyum sendiri karena upayanya "mengadali" gubernur tidak berhasil. Duh, bu. Kalau lagi kena musibah itu, mbok ya jangan berbohong. Ntar malah nambah kena masalah, loh. Yang jujur sajalah karena pemerintah pasti akan membantu kok kalau warganya benar-benar kesusahan. Kamu sendiri pernah berupaya membohongi pejabat yang berkunjung ke daerahmu, nggak?

Tags :