Kasihan! Perempuan Ini Baru Tahu Dirinya Laki-Laki Setelah 30 Tahun
11 April 2021 by Ike DewiTahu kalau laki-laki dari seorang dokter!
Apakah kalian pernah mendengar istilah Androgen Insensitivity Syndrome? Suatu kondisi di mana seseorang dilahirkan secara genetis adalah seorang lelaki, namun semua sifat fisiknya menunjukkan bahwa ia adalah perempuan.
Sebuah kondisi yang diakui sangat langka terjadi ini dialami oleh seorang perempuan asal India. Ironisnya, ia baru tahu bahwa sebenarnya ia adalah seorang laki-laki setelah 30 tahun mengira dirinya merupakan seorang perempuan.
Baca Juga : Kisah Haru Amar Alfikar, Transgender Sebatang Kara yang Sering Dibully!
Dilansir dari Suara.com (26/7), nasib nahas tersebut dialami oleh seorang wanita yang bahkan telah menikah selam 9 tahun. Beberapa waktu lalu ia mengeluh sakit di perutnya bagian bawah, hal itu mendorongnya untuk melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit Kanker Netaji Subhas Chandra Bose.
Dokter mendiagnosisnya terkena kanker testis, pernyataan yang pasti membuatnya terkejut bukan main lantaran selama ini ia merasa dirinya adalah wanita. Hal lain yang tak kalah mengejutkan adalah apa yang juga dialami oleh saudara perempuannya yang masih 28 tahun, ternyata ia juga didiagnosis dengan Androgen Insensitivity Syndrome.
Dr Anupam Dutta dan ahli onkologi bedah Dr Soumen Das ketika melakukan tes medis menemukan identitas asli wanita malang itu, bahwa sebenarnya ia adalah laki-laki.
Baca Juga : Transgender Ini Umrah Pakai Baju Perempuan, Petugas Imigrasi Kalang Kabut
Dari penampilannya, dia adalah seorang perempuan. Mulai dari suaranya, payudara berkembang, alat kelamin luar normal, semuanya milik wanita. Namun, rahim dan indung telur tidak ada sejak lahir. Dia juga tidak pernah mengalami menstruasi, jelas Dr Dutta.
Menurutnya kejadian itu sangat jarang terjadi, yang mana kemungkinannya dapat ditemukan satu dari setiap 22.000 orang.
Wanita India itu dinyatakan memiliki “vagina buta”, ia juga telah melakukan tes Karyotyping sesuai anjuran dokter, yang hasilnya menunjukkan bahwa komplemen kromosomnya adalah ‘XY’ dan bukannya ‘XX’ sebagaimana yang ditemukan pada seorang perempuan.
Kami melakukan pemeriksaan klinis, setelah ia mengeluh sakit perut, dan mengetahui ia memiliki testis di dalam tubuhnya. Biopsi dilakukan, setelah itu ia didiagnosis menderita kanker testis, juga disebut seminoma, ungkapnya.
Pasangan tersebut dinyatakan telah gagal memiliki anak setelah beberapa kali mencoba. Ahli onkologi mengatakan bahwa dua bibi ibu pasien juga didiagnosis menderita Androgen Insensitivity Syndrome di masa lalu.
Itu mungkin dalam gen. Kita telah mengetahui bahwa dua bibinya dari pihak ibu juga menderita kondisi yang sama, imbuhnya.
Kini, kondisi kesehatan pasien stabil dan sedang menjalani kemoterapi. Testisnya juga dikatakan tidak berkembang di dalam tubuh sehingga tidak ada sekresi testosteron. Hormon kewanitannya membuatnya terlihat sebagai seorang wanita.
Baca Juga : Pernah Disebut Transgender, DJ Butterfly Asal Thailand Resmi Dinikahi Pria Indonesia
Memiliki kelamin ganda
Sebelumnya sempat viral di Indonesia mengenai kisah Kevin yang terlahir dengan kelamin ganda. Dikutip dari Kompas.com (7/2/2020), Kevin Ridho (26) merupakan warga Desa Marga Ayu, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Kedua orang tuanya, Ratmo (51) dan Karsinah (50) mengaku bangga bahwa kini Kevin sudah tidak minder lagi terlahir sebagai seseorang yang berkelamin ganda. Sebagai anak ke 4 dari 5 bersaudara, Kevin rupanya hanya bisa mengenyam pendidikan sampai bangku SD lantaran orang tua tidak memiliki biaya untuk menunjangnya bersekolah hingga lanjut.
Orang tua Kevin mengaku, saat lahir mereka melihat adanya kejanggalan pada organ kelamin Kevin, organ kelaminnya perempuan tapi ada juga benjolan seperti organ kelamin laki-laki diatasnya. Akhirnya mereka memberi nama anak itu Siti Aisyah.
Saat bersekolah dia masih mau mengenakan rok, tetapi menginjak dewasa hormon yang lebih menonjol ternyata adalah hormon laki-laki. Bahkan, Kevin tidak memiliki payudara dan tidak menstruasi.
Pada 2019 lalu Kevin sempat melakukan operasi di Semarang sebanyak 2 kali. Saat itu operasinya bertujuan untuk menutup alat kelamin perempuan dan melancarkan alat kelamin laki-lakinya. Sebenarnya operasi harus dijalankan sampai tuntas, namun karena keterbatasan ekonomi, operasi Kevin harus ditunda terlebih dahulu.