Cara Unik Berburu Hantu dari Komunitas Fotografi, Patahkan Mitos Gaib!

Penampakan hantu di dalam sebuah gedung | www.suara.com

Ada hal-hal seru yang tak terluoa saat komunitas ini sedang berburu hantu

Menarik juga membicarakan tentang hantu. Apalagi di Indonesia. Banyak hal kadang-kadang dikaitkan dengan sesuatu yang mistis. Walaupun demikian, orang-orang biasanya menghindari perihal itu karena merasa takut ketika membicarakannya. Belum lagi sekarang, beberapa acara-acara menayangkan hal-hal mistis.

Selain ada rasa takut, ada juga yang tidak percaya. Hal itu disebabkan mereka menganggap hantu sebagai sebuah mitos di dalam masyarakat. Namun, cerita itu tidak berlaku bagi komunitas yang mempunyai nama Fotografi Hantu Indonesia (FHI).

Penampakan hantu saat komunitas melakukan hunting | www.suara.com

Dari nama tersebut sudah tampak bahwa mereka menjadikan hantu dan hal mistis tersebut sebagai sebuah objek fotografi. Idham Rizky Sapala yang memegang arsip FHI mengungkapkan pada Suara.com bahwa kegiatan mereka sesungguhnya ditujukan untuk mencari kebenaran kabar yang berkembang di masyarakat.

Baca juga: Viral Penampakan Saat Pemadaman PLN, Netizen: Itu Kuntilanak!

"Jadi, selain kita mencoba untuk membuat genre baru dalam dunia fotografi, kita juga ingin memperlihatkan bahwa hantu itu sebenarnya bisa dijelaskan melalui teknologi, agar masyarakat tidak mudah percaya dengan mitos yang belum tentu kebenarannya," ucapnya.

Dalam melakukan hunting foto di berbagai tempat, Idham berujar bahwa komunitas FHI sama sekali tidak menggunakan cara-cara atau ritual khusus, seperti klenik atau perdukunan yang sengaja untuk memancing makhluk-makhluk astral itu menunjukkan dirinya.

Adapun hal yang tak boleh dilewatkan sebelum hunting foto adalah berdoa dan izin kepada orangtua. Lantas, peralatan yang digunakan dalam kegiatan hunting adalah kamera DSLR dan senter. Kamera pun juga harus di-setting meliputi speed, pencahayaan, dan pengaturan pada diafragma.

Hantu menjadi objek fotografi komunitas ini | www.suara.com
Artikel Lainnya

"Sedangkan untuk bisa sampai tertangkapnya suatu objek dari makhluk halus tersebut kita lakukan dua kali penangkapan gambar melalui kamera yang nanti digunakan sebagai perbandingan. Foto kita ambil secara acak ke berbagai sudut lokasi hunting menggunakan feeling," ungkapnya lagi.

Sekarang, komunitas FHI sudah punya lebih dari 200 anggota. Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor, dan Bandung adalah kawasan yang sering mereka kunjungi. Kegiatan hunting itu rupanya memberi pengalaman seru.

"Jadi, saat salah satu anggota kami, yang juga Humas FHI, Iib, beserta satu peserta lainnya, masuk ke lokasi hunting, anggota yang berada di Safe Zone memegang handy talkie mendapat jawaban dari handy talkie miliknya. Dia iseng mencoba handy talkie dengan berkata, 'Tes Iib ke safe zone' dan tidak lama kemudian ada jawaban dari handy talkie tersebut yang berucap, 'Iya masuk'," celoteh Idham.

Namun saat satu anggota safe zone menyusul Iib dan peserta lainnya ke dalam lokasi dan bertanya, rupanya mereka yang masuk tidak membawa handy talkie.

"Handy talkie semuanya berada di safe zone. Satu dipegang oleh pengurus dan tiganya lagi tergeletak di tanah," tambahnya.

Tags :