Gokil! Koleksi 700-an Trofi, Gadis Cilik di Sragen Sudah Jadi Guru di Sekolahnya
05 Januari 2021 by Mabruri Pudyas SalimSepertinya sampai tak ada lawan.
Kebanyakan bocah di usia 10 tahun umumnya masih berpikir tentang kesenangannya dalam bermain. Namun tidak dengan gadis cilik satu ini. Meski usianya masih 10 tahun, dia tidak seperti kebanyakan bocah di usianya. Dia sudah dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolahnya sebagai guru.
Bukan tanpa alasan gadis bernama lengkap Elvaretta Cicelyana Yocelyn dilibatkan menjadi guru di salah satu mata pelajaran di sekolahnya. Bagaimana tidak, di usianya yang sangat belia, dia telah berhasil meraih 700-an prestasi di bidang kesenian, khusus menggambar dan mewarnai.
Karena prestasinya yang luar biasa itu, bocah asal Sragen yang akrab disapa Celyn itu dilibatkan sebagai guru cilik untuk mata pelajaran seni, budaya, dan keterampilan di sekolah tempatnya belajar.
Dilansir dari Solopos (07/05/2020), di rumahnya yang beralamatkan di Perumahan Margoasri Gang 12, RT 036/RW 009, Desa Puro, Karangmalang, Sragen, terbingkai sejumlah lukisan dengan warna-warni yang indah. Lukisan-lukisan itu dipajang di depan teras rumahnya.
Baca Juga: Ketagihan Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Ebola, Pria Ini Kembali Uji Coba Vaksin Corona!
Bahkan tidak kurang dari 700 trofi tertata rapi dalam sebuah etalase setinggi 3 meter turut menghiasi ruang tamu rumahnya. Berbagai bingkisan berupa tas dan peralatan sekolah juga tertumpuk di bagian etalase tersebut.
Itu masih ditambah dengan sejumlah prestasi Celyn berupa ratusan sertifikat yang menghiasi ruang tengah rumahnya.
Sulit untuk membayangkan bahwa bukti prestasi yang luar biasa itu adalah milik seorang gadis yang kini masih duduk di bangku kelas 3 di SDN 5 Plumbungan, Karangmalang, Sragen.
Baca Juga: McDonald's Pertama di Indonesia Resmi Tutup Usai 30 Tahun Berjaya, Netizen: Sedih, Banyak Kenangan
Meski semua hadiah dan bingkisan itu ia dapatkan atas hasil jerih payahnya, Celyn tidak ragu untuk membagikan hadiah-hadiah itu ke sejumlah temannya di sekolah.
Bahkan para anak-anak yatim piatu atau kurang mampu, dan anak teman orangtuanya saat berkunjung ke rumahnya, juga sering kebagian hadiah yang diperoleh Celyn.
Celyn mengikuti lomba pertamanya ketika masih berusia 4 tahun. Lomba pertama yang diikutinya adalah lomba fitogenic. Sejak saat itulah bakat seninya mulai tampak.
Baca Juga: Dituduh Mencuri Tanpa Bukti, Pria Linglung di Banyuwangi Dihajar Warga hingga Babak Belur
Bakat itu diketahui ayahnya, Joko Sunoto, yang merupakan guru Kelas V di SDN 5 Plumbungan. Berkat kesadaran dan bimbingan Joko, Celyn akhirnya bisa memenangi berbagai perlombangan tingkat kabupaten, Soloraya, dan nasional.
Saat memenangi sebuah lomba, Celyn juga sering menerima hadiah uang pembinaan yang pada akhirnya selalu ditabung.
“Sekarang sudah terkumpul Rp80 juta. Uang itu mau dipakai buat beli mobil. Saya ingin punya mobil Avanza [Toyota],” kata Celyn, seperti dikutip dari Solopos.com, Kamis (7/5/2020).
Baca Juga: Viral Video Gadis Kecil Malam Hari Berdiri di Depan Sekolah Sambil Menangis, Faktanya Bikin Sedih!
Karena segudang prestasi yang sudah tak bisa diragukan lagi itulah, Celyn juga mendapatkan kepercayaan dari para guru, untuk menjadi guru di sekolah tempatnya belajar.
Di sana dia mengajar mata pelajaran seni, budaya, dan keterampilan. Bahkan dia sampai mendapat jatah untuk mengajar sebanyak tiga kali salam sepekan.
Dari para banyaknya siswa yang merasakan bimbingan Celyn, beberapa di antaranya juga mampu berprestasi. Misalnya saja ketika ikut serta dalam lomba menggambar dan mewarnai di SMK Kristen Sragen, dua anak kelas III yang diajari Celyn, masing-masing berhasil menyabet piala juara II dan III. Sementara itu, Celyn sendiri membawa piala juara I.
Baca Juga: Nikahi Bule Cantik, Pria Jember Ini Ngakak Saat Ditanya Soal 'Wik-Wik'
Salah satu karya Celyn yang unik berupa gambar kegiatan anak yang sedang membatik, menjemur batik, hingga kain batiknya digunakan penari saat pentas dengan iringan gamelan. Cerita itu disajikan Celyn dalam satu bingkai gambar ukuran kertas A4.
“Ide-ide itu dari saya sendiri. Termasuk pemilihan warnanya. Setiap maju lomba, saya dan bapak selalu latihan dulu,” kata Celyn.
Joko pun tak menyangka jika putrinya memiliki bakat yang luar biasa. Ia selalu mendukung Celyn dan mengantarnya saat ikut lomba ke mana-mana, seperti ke Jogja, Semarang, Jawa Timur, dan seputaran Soloraya.
“Saat mengajar di sekolah itu, ada siswa yang keberatan karena contoh gambar yang diberikan Celyn terlalu rumit dan detail. Saya terkesan saat ikut lomba tingkat nasional pada April 2019 lalu di Semarang. Waktunya hanya satu jam. Orang tua diberi jarak cukup jauh untuk melihat anaknya yang ikut lomba. Ya, degdegan juga dan akhirnya selesai. Celyn pun dapat juara I,” kata Joko.
Perlu diketahui bahwa hampir setiap pekan selalu ada lomba menggambar dan mewarnai yang diadakan pada akhir pekan. Informasi lomba itu didapat orangtua Celyn dari grup Whatsapp (WA). Bahkan, meski ada pandemi COVID-19, Celyn tetap mendapat undangan untuk mengikuti lomba menggambar.