Penuh Penyesalan! Ini Kisah Seorang Ayah yang Tega Tumbalkan Anak Demi Pesugihan
04 Maret 2021 by Mabruri Pudyas SalimIa pun mengakui ritual pesugihannya berhasil.
Hidup memang tidak akan pernah mudah untuk dijalani. Bahkan banyak juga yang merasa hidup ini sangat berat untuk dijalani. Himpitan ekonomi sering dianggap sebagai biang keladi. Faktor ekonomi pula yang membuat seorang pria bernama Usep sampai berendam di kubangan lumpur dalam keadaan telanjang bulat.
Himpitan ekonomi pula yang membuat istri Usep harus meninggalkan tanah air untuk bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia. Oleh karenanya, Usep harus mengurus anak semata wayangnya, Dika, sendirian.
Dilansir dari Kumparan (06/03/2020), untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Usep bekerja sebagai penjaga warung kecil. Meski begitu penghasilannya sebagai penjaga warung tidak cukup bisa diandalkan. Dia lebih mengandalkan kiriman uang dari istrinya. Itu pun masih harus dibagi dengan biaya pengobatan si mbah yang sudah tua.
Harapan untuk mengubah nasib mendorong Usep untuk mendaki ke lokasi di mana Raden Surya Kencana, putra pendiri Kota Cianjur disemayamkan. Dari informasi yang ia dapat dari kerabatnya, di tempat itu terdapat sebuah gubuk yang dapat mendatangkan kekayaan dengan melakukan ritual tertentu.
Baca juga: Tanda Rumah Kamu Dihuni Makhluk Halus versi Anak Indigo
Kebenaran dari informasi itu pun masih simpang siur. Sebagian orang ada yang menganggap bahwa kisah itu tak ubahnya hanya sebuah mitos atau urban legend yang sering muncul di internet. Namun bagi Usep dan segelintir orang yang ingin mengubah nasibnya dengan segera, kebenaran tentang mitos itu tidak menjadi hal penting.
Bagi mereka harapan untuk menjadi kaya dengan segera adalah yang terpenting. Alasan itu pula yang membuat Usep berendam di genangan lumpur tanpa berpakaian, menatapi bulan purnama yang terlihat lebih terang di Gunung Gede.
Baca juga: Disebut Bisa Bikin Bangkrut, Kisah Mistis Makam Nyonya Kompi Ini Bikin Kamu Penasaran
Rasa takut dihampiri makhluk gaib dan hal-hal menyeramkan lainnya tentu ada di benak Usep. Namun hal itu tidak seberapa. Hidup dalam kemiskinan atau mati bunuh diri sebagai ayah yang gagal jelas menjadi gambaran yang paling menyeramkan dibandingkan hantu mana pun baginya.
Ketika fajar mulai menyingsing, Usep mengakhiri ritual mandi lumpurnya untuk melakukan tahap selanjutnya dari ritual pesugihan ini. Dalam keadaan masih telanjang, Usep berguling-guling di rumput untuk membersihkan lumpur yang menyelimuti seluruh tubuhnya.
Baca juga: Dikenal Sakral dan Keramat, nggak Semua Orang Bisa Bertapa di Tempat Ini
Setelah itu, dia berjalan menuju ke sebuah padepokan. Padepokan ini adalah tempat di mana semua rangkaian ritual pesugihan dimulai dan diakhiri. Sebelum berendam, Usep mengawali ritual dengan menabur kemenyan dan kembang setaman di sekitar padepokan. Lalu, di padepokan itu Usep juga akan mengakhiri ritualnya.
Usep telah dekat dengan lokasi padepokan. Dia sedikit berlari mengabaikan kembang setaman dan kemenyan yang ia tabur sebelumnya. Dia langsung masuk ke dalam padepokan untuk menghampiri Dika, anaknya yang sengaja ia bawa untuk dijadikan tumbal pesugihan ini.
Ritual pesugihan yang Usep lakoni ternyata benar-benar nyata. Ia bahkan sampai menitikan air mata. Air mata itu bukan tanda bahwa Usep bahagia karena ritualnya berhasil dan menjadi kaya. Ia menangis setelah melihat keadaan sang anak yang bibirnya tiba-tiba menjadi sumbing, harga yang harus dibayar dari kekayaan yang ia dapatkan.