Kisah William “Bill” Ramsey, Sosok Manusia Serigala yang Benar-Benar Ada di Kehidupan Nyata!

1.

William “Bill” Ramsey a.k.a manusia serigala

Kisah tentang manusia serigala dipercaya hanyalah sebuah narasi fiktif belaka. Namun nyatanya hal itu benar-benar pernah terjadi di dunia nyata ini. Adalah William “Bill” Ramsey, seorang pria asal Essex, Inggris yang melakukan hal tersebut.

Ketika masih anak-anak, Bill Ramsey sama seperti anak-anak lain. Namun, ketika menginjak usia 9 tahun, ia mulai merasakan gejala aneh pada tubuhnya.

Tepanya pada tahun 1952, ia tengah berada di luar halaman rumahnya. Ia merasakan sesuatu yang sangat dingin dan berbau menyengat menghinggapi dirinya. Ia pun lantas berteriak memanggil ibunya.

Dalam kondisi yang setengah sadar, Bill memegangi tiang pagar dan mencabutnya dengan sekejap. Padahal orang dewasa normal harus bersusah payah untuk melakukan hal tersebut. Namun, ia hanya melakukannya dalam hitungan detik saja!

Setelah mencabut tiang pagar, Bill tiba-tiba langsung menggigiti tiang tersebut. Ibunya yang sebelumnya datang untuk menolong Bill seketika berbalik masuk ke rumah lantaran merasa ketakutan.

Barulah ketika Bill menjadi lebih tenang, kedua orang tuanya berani untuk menghampirinya. Setelah kejadian itu, ia pun tidak mengalami gangguan aneh hingga 14 tahun berikutnya.

Baca juga: Menguak Sejarah Menyeramkan Kursi Kematian Thomas Busby yang Terkutuk

2.

Mimpi buruk yang selalu sama

Setelah beranjak dewasa, Bill kemudian menikah dan memiliki tiga orang anak. Namun, selama dua tahun pernikahannya, ia selalu dihantui oleh mimpi buruk yang anehnya selalu sama di tiap mimpinya.

Dalam mimpi tersebut, Bill tengah mendekati istrinya. Namun, istrinya malah menjauh dan bahkan berlari ketakutan ketika melihat wajah Bill. Setiap kali mimpi tersebut, Bill akan selalu terbangun dengan keringat dingin yang bercucuran serta perasaan cemas.

Anehnya, setelah 2 tahun pernikahan, mimpi buruk itu tidak pernah datang lagi, tepatnya sejak tahun 1967. Akan tetapi, 1,5 tahuh kemudian, Bill mulai sering terbangun lantaran mendengar suara geraman hewan liar dari dalam kamarnya. Belakangan baru diketahui kalau suara geraman tersebut ternyata berasal dari dirinya sendiri!

3.

Kambuhnya penyakit Bill

Pada tahun 1983, Bill tengah berkumpul bersama dengan teman-temannya di sebuah kedai. Seusai meminum beberapa gelas bir, ia mulai merasakan sensasi dingin seperti yang pernah ia rasakan saat masih kecil. Ia pun lantas pergi ke toilet dengan harapan agar sensasi dingin yang dirasakan berangsung hilang.

Ketika di kamar kecil, Bill kemudian melihat ke cermin. Namun, alangkah terkejutnya ia karena mendapati sosok yang berada di cermin bukanlah dirinya, melainkan sosok serigala. Ia pun lantas mencuci muka dan berusaha tenang sebelum kembali bergabung dengan teman-temannya.

Setelah puas minum-minum, Bill dan teman-temannya pulang dengan menaiki mobil. Pada saat itulah ia mulai mengalami kejadian aneh.

Ia mulai menggeram tak karuan dan bahkan mencoba untuk menggigit temannya. Merasa ketakutan, teman-temannya pun mengeluarkan Bill dari dalam mobil. Setelah itu, entah kenapa Bill mulai bisa mengendalikan dirinya lagi.

4.

Mulai mengamuk tak terkendali

Menjelang Natal tahun 1983, Bill mulai merasakan sakit pada bagian dadanya. Dokter yang memeriksanya hanya menyarankan agar dirinya sering-sering memeriksakan diri ke rumah sakit.

Pada Januari 1984, Bill merasakan dadanya kembali sakit. Ia pun lantas bertolak ke rumah sakit untuk memeriksakan diri. Namun, sesampainya di sana, dokter yang merawat Bill sedang tidak ada di tempat.

Ia pun terpaksa harus menunggu di ruang UGD ditemani oleh seorang perawat. Pada saat menunggu itulah Bill mulai mengamuk tak terkendali. Akibatnya, pihak rumah sakit harus memanggil polisi untuk mengamankan Bill.

Sebanyak empat orang petugas kepolisian kemudian mengelilingi Bill dan berhasil melumpuhkannya dengan susah payah. Bahkan, salah seorang petugas mengalami luka yang cukup parah dan terpaksa harus menginap di rumah sakit selama 4 hari lamanya.

Ketika Bill digelandang ke kantor polisi, ia awalnya sempat hendak dipindahkan ke rumah sakit jiwa. Namun, karena Bill menolak dan memang pada saat itu kondisinya tidak menunjukkan gejala gangguan jiwa, Bill akhirnya dibebaskan.

Akan tetapi, tiga tahun berselang, Bill lagi-lagi harus berhadapan dengan kepolisian lantaran kasus yang sama.

Pada saat itu Bill tengah mengantar seorang PSK ke stasiun kereta. Ketika Bill baru saja memarkirkan mobilnya, tiba-tiba PSK tersebut mendadak berteriak dan langsung melarikan diri.

Setelah itu, Bill mulai merasakan sensasi yang sama seperti yang pernah terjadi tiga tahun yang lalu. Petugas kepolisian yang tengah berpatroli tidak sengaja melihat kejadian itu dan langsung menghampiri Bill.

Polisi pun kemudian mengajukan pertanyaan sambil menyentuh pelan lengannya. Namun, tanpa diduga, Bill secara tiba-tiba menyerang polisi tersebut dan mencekiknya hingga melayang di atas tanah.

Belasan polisi tambahan lantas dikerahkan untuk melumpuhkan Bill. Akhirnya Bill mampu dilumpuhkan setelah pihak kepolisian menyuntikan obat penenang sebanyak dua kali ke tubuh Bill.

5.

Pertemuan dengan Ed dan Lorraine Warren

Setelah kejadian tersebut, Bill lantas menjalani serangkaian pemeriksaan selama 10 hari dengan menggunakan MRI, sinar X, hingga tes kejiwaan. Namun anehnya semua pemeriksaan itu gagal menjelaskan kondisi yang tengah menimpa Bill.

Fenomena ini bahkan turut disiarkan keluar negeri dan menjadi pusat perhatian media Inggris. Beruntung, pada saat itu, Ed dan Warren Lorraine kebetulan melihat berita tersebut.

Mereka pun memutuskan untuk terbang ke Inggris dengan harapan dapat menyembuhkan kondisi yang dialami oleh Bill.

Setelah sampai di Inggris, Ed dan Lorraine Warren kemudian meminta izin kepada kantor polisi Southend untuk bertemu dengan Bill.

Menurut Lorraine, Bill mengalami kondisi seperti itu lantaran telah kerasukan manusia serigala. Setelah mendapat izin, mereka pun datang dan langsung memperkenalkan diri mereka.

Pasangan Warren lantas membujuk Bill agar datang ke gereja mereka yang ada di Connecticut, AS, guna menjalani ritual pengusiran setan. Bill pun kemudian mengiyakan ajakan tersebut dan pergi ke AS bersama dengan istrinya, tepatnya pada tahun 1989.

Keputusan Bill mengajak serta istrinya nyaris berujung tragis lantaran di malam sebelum hari ritual dilaksanakan, Bill kembali mengamuk dan sempat mencekik istrinya. Beruntung petugas keamanan segera datang dan Bill bisa kembali sadar.

Hingga akhirnya hari yang dinantikan tiba. Dalam ruangan gereja, pemuka agama membacakan doa-doa dalam bahasa latin sebelum proses ritual dilakukan. Setengah jam pun telah berlalu dan Bill masih dalam kondisi yang normal.

Namun, setelah itu, barulah keadaan berubah. Secara tiba-tiba sikap Bill yang tadinya tenang berubah menjadi beringas nggak karuan. Ia membuka mulutnya lebar-lebar sambil melengkungkan jarinya seakan-akan ingin menghabisi mangsanya.

Uskup Robert McKena yang memimpin ritual meminta agar iblis tersebut segera pergi dari tubuh Bill. Namun, iblis tersebut menolak dan bahkan sempat menyerang sang uskup.

Setelah perjuangan yang cukup lama, akhirnya iblis tersebut berhasil pergi dari tubuh Bill. Bill pun bisa bernapas lega dan dapat menjalani kehidupan dengan kondisi yang normal.