Kesel Sama Influencer yang Doyan Minta Produk Gratisan, Penjual Es Krim Naikkan Harga Untuk Semua Influencer

sindiran untuk influencers
sindiran untuk influencers | dailymail.co.uk

Mentang-mentang populer, pengennya gratisan mulu

Sudah jamak diketahui kalau para influencer kerap menawarkan proposal kepada pemilik bisnis untuk bekerjasama. Mereka akan memasukkan tempat usaha tersebut ke dalam akun media sosialnya dengan harapan bisa menginap secara gratis atau mendapatkan produk secara cuma-cuma. Untuk influencer yang benar-benar berpengaruh, para pemilik bisnis tentu saja dengan senang hati bekerjasama.

Tapi, untuk mereka yang cuma ngaku-ngaku influencer, para pemilik bisnis justru memberikan sindiran tajam kepada mereka. Kamu mungkin masih ingat sekitar setahun atau dua tahun yang lalu, ada seorang pemilik hotel menyindir influencer yang meminta kamar gratis dengan ganti akan mereview hotel tersebut. Padahal, influencer ini cuma punya puluhan ribu subs doang di Youtube.

Kasus serupa terulang kembali dan menimpa merk es krim asal Los Angeles, AS bernama CVT Soft Serve. Sang pemilik toko es krim yang bernama Joe Nicchi tersebut begitu muak dan kesal dengan para influencer yang meminta es krim gratis dengan "bayaran" review. Oleh karena itu, dia justru akan menaikkan harga es krim dua kali lipat khusus untuk influencer.

baca juga: Dibalik Harga Es Krim Aice yang Murah, Ternyata Tersimpan Penderitaan Para Buruh!

Kami memutuskan untuk membuat keputusan ini resmi dengan membuat papan tanda. Kami bener-bener nggak peduli kalo anda adalah influencer, atau berapa banyak pengikut yang anda punya. Lagian harganya cuma USD4... tapi sekarang jadi USD8 untuk anda," jelas Nicchi di Instagram yang ditutup dengan tagar #InfluencersItuMenjijikkan.

Nicchi berkata es krim seharga $4 dollar atau sekitar Rp 60.000 itu bukanlah harga yang mahal. Masyarakat biasa saja masih sanggup membelinya. Jadi sangat aneh kalau influencer meminta es krim gratisan, alih-alih membeli sendiri. Ada pula influencer lain yang meminta kepada Nicchi untuk menyediakan 300 es krim gratis di sebuah acara pesta.

Saya juga mendapat permintaan untuk mengisi salah satu acara pesta di akhir pekan untuk membagikan es krim kepada 300 orang dengan mengandalkan kata influencer yang ia digunakan. Saya tidak bisa melakukan itu, saya tidak bisa bekerja secara gratis."

Artikel Lainnya

Menurut Nicchi, banyak influencer sekarang yang cuma ngaku-ngaku sebagai influencer. Padahal, followers dan likes bisa dibeli. Sudah ada banyak orang yang mampu menyediakan followers dan likes dengan bayaran tertentu. Jadi, menurut Nicchi jumlah followers tidak bisa menjadi acuan untuk menawarkan kerjasa bisnis. Dia meminta ke para influencer untuk menghargai sebuah kerja keras.

baca juga: Sering Dikerjain Penjual Es Krim Turki? Cara Balas Dendam Cewek Ini Benar-benar Luar Biasa!

Menurut saya, tidak ada alasan mereka tidak mendukung kami, walupun saya tidak tahu apa tujuan dari mereka, tetapi saya sangat malu ketika mereka mengatakan mereka adalah influencer atau memberi tahu saya berapa banyak followers yang mereka miliki, saya tidak peduli karena siapapun bisa membeli jumlah pengikut ataupun likes," ungkap Nicchi.

Apa yang dilakukan oleh Nicchi ini ternyata mendapat dukungan dari netizen. Pengumumannya untuk menaikkan harga kepada para influencer viral di media sosial. Rupanya, tidak hanya Nicchi yang kesal dengan para influencer zaman sekarang yang nggak paham bagaimana dunia bisnis bekerja. Mereka pikir dengan followers dan impression, mereka bisa mendapatkan segalanya. Kalau tanggapanmu gimana?

Tags :