Kembali Mempopulerkan Budaya Mengamen dan Minta Donasi di Dalam MRT, Pasangan Turis Ini Dikecam Netizen

Pengamen di MRT
Pengamen di MRT | twitter.com

Aksi mereka pun menuai kecaman netizen

Ada beberapa larangan yang harus diperhatikan oleh setiap penumpang jika menggunakan jasa angkutan transportasi umum seperti Mass Rapid Transit atau MRT. Di antaranya tidak boleh membuang sampah sembarangan, tidak mengusik penumpang lain, tidak meminta sumbangan, dan juga dilarang menyanyi dengan suara keras atau mengamen. Semua larangan ini demi kenyamanan bersama.

Namun, aturan ini justru tidak diindahkan oleh pasangan turis satu ini. Dengan santainya, mereka justru "konser" di dalam sebuah MRT di Singapura. Mereka bermain ukulele sambil menyanyikan lagu Twist and Shout yang dipopulerkan oleh The Beatles. Aksi mereka pun diunggah oleh salah satu penumpang yang bernama Carol. Carol mengatakan bahwa dia cukup menikmati pertunjukan tersebut.

Bagi Carol, apa yang dilakukan oleh pasangan turis itu telah mencerahkan harinya karena konser dan juga aksi mereka yang lumayan lucu. Namun, kebanyakan netizen justru tidak setuju dengan Carol. Menurut mereka, pasangan turis ini adalah salah satu "begpackers" yang sering berkeliaran di wilayah ASEAN. Mereka mendanai perjalanan mereka dari hasil sumbangan warga di negara tujuan.

"Orang asing sering datang ke negara-negara Asia yang tidak mengetahui undang-undang dan kebiasaan setempat dan mengharapkan kami untuk mengakomodasi mereka," kritik netizen.

"Fenomena mengemis menjadi semakin umum. Saya percaya bahwa daripada mendanai perjalanan para wisatawan di Asia, uang kami lebih baik disumbangkan ke penduduk setempat yang membutuhkan bantuan," imbuh netizen lainnya.

Berdasarkan peraturan, orang yang ngamen di Singapura tanpa izin, seperti yang dilakukan oleh pasangan turis ini, bisa didenda setara 10 ribu dollar Singapura atau sekitar Rp 104 juta. Tau sendiri kan gimana Singapura dijuluki sebagai "Negara Seribu Denda" karena banyaknya aturan untuk menjaga ketertiban di masyarakat. Makanya, netizen cukup kesal melihat aksi pengamen yang melanggar aturan tersebut.

Reaksi netizen
Reaksi netizen | twitter.com
Artikel Lainnya

Fenomena begpackers memang bukan hal baru. Namun, sejumlah negara di ASEAN hingga Asia, mulai bereaksi cukup keras kepada para turis asing. Mereka tidak mau para turis yang seharusnya membawa keuntungan ke dalam negara, malah berakhir menjadi peminta-minta dan menambah pengangguran di negara mereka. Jadi, para begpackers seperti ini akan dikenakan sanksi oleh pemerintah setempat.

Nah, kalau menurut kamu sendiri gimana? Apakah kamu senang kalau ada orang mengamen di MRT atau KRL karena bisa jadi hiburan, atau malah kesal karena kamu lebih suka berkendara dengan tenang dan mendengar musik dari hape saja?

Tags :