Miris! Gara-gara Kelebihan Berat Badan Cuma 0,7 Kg, Pramugari Ini Dipecat
23 Februari 2021 by Dea DezellyndaSudah mengabdi 25 tahun, namun dipecat hanya karena kelebihan berat badan
Pramugari maskapai penerbangan lekat dengan kesan penampilan yang menarik. Untuk itu diwajibkan kepada para pramugari untuk menjaga penampilannya, salah satunya adalah menjaga berat badan. Masing-masing maskapai memiliki standar tersendiri mengenai berat badan pramugari. Apabila melebihi standar, risiko harus siap diterima oleh pramugari.
Seperti yang dialami seorang pramugari maskapai Malaysia Airlines, Ina Meliesa yang dipecat karena kelebihan berat badan 0,7 kg. Ina harus meninggalkan pekerjaan yang telah 25 tahun digelutinya hanya karena masalah berat badan.
Kelebihan berat badan
Dilansir dari Detik.com, Senin (24/02/20), seorang pramugari Malaysia Airlines dipecat karena berat badannya tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Di bawah kebijakan perusahaan, pramugari harus memastikan index massa tubuh mereka dalam kategori "sehat".
Pramugari bernama Ina Meliesa ini diketahui telah 25 tahun mengabdi sebagai pramugari di maskapai Malaysia Airlines. Pramugari dengan tinggi 160 cm seperti Ina tak boleh memiliki berat badan melebih 61 kg dalam peraturan Malaysia Airlines.
Baca juga: Heboh Menteri Muhadjir Effendy Masuk 9GAG, Netizen: Pelawak Kaliber Dunia
Ina yang saat itu memiliki bobot 61,7 kg terpaksa harus dipecat dari pekerjaannya. Ina tak menyangka, pada bulan September 2017 silam menjadi penerbangan terakhirnya bersama Malaysia Airlines sebagai pramugari. Ia harus menerima dirinya dipecat hanya karena kelebihan berat badan 0,7 kg.
Bawa kasus ke pengadilan
Selama 18 bulan sebelum pemecatan, Ina sudah diberi peringatan oleh pihak maskapai untuk menurunkan berat badan, Namun pada 10 April 2017, Ina melakukan cek kesehatan rutin seperti biasa. Saat ditimbang memang berat badan Ina kelebihan 0,7 kg. Akhirnya Ina mengakhiri pekerjaannya itu pada September 2017.
Baca juga: Viral Seorang Pria Di-bully Secara Rasis, Pelaku: Gue Tahu Bayaran Presiden Loe!
Usai dipecat, Ina tak mau tinggal diam. Ia mencari keadilan dengan membawa kasus ini ke ranah hukum. Sayangnya gugatan Ina itu gagal di pengadilan. Hal ini dikarenakan Ina tak memanfaatkan waktu yang diberikan pihak maskapai untuk menurunkan berat badan dengan maksimal.
"Pengadilan meyakini bahwa perusahaan telah memberikan penggugat banyak peluang dan kesempatan untuk mematuhi kebijakan perusahaan. Bahwa meskipun ada peluang, namun, penggugat telah konsisten gagal mencapai bobot optimalnya," kata ketua pengadilan Syed Noh Said Nazir.
Baca juga: Minta Formula E Diganti Lomba Renang, Ini Cuitan Kocak Netizen Saat Jakarta Banjir Lagi!
Malaysia Airlines banjir kritikan
Pihak Malaysia Airlines menyampaikan pembelaan bahwa saat itu Ina telah diberi bantuan berupa konsultasi ke dokter untuk menurunkan berat badan. Pernyataan Malaysia Airlines itu justru dibanjiri kritikan. Ina mendapat dukungan dari Persatuan Nasional Petugas Penerbangan Malaysia (Nufam) dengan menyuarakan keadilan bagi Ina.
"MAB (Malaysia Airlines Berhad) tidak boleh merasa bangga atas keputusan pengadilan, karena hanya mencerminkan buruk pada maskapai itu sendiri, menunjukkan bagaimana maskapai penerbangan internasional telah melakukan praktik diskriminatif, sementara pada saat yang sama menyebut karyawan kru kabin mereka yang kelebihan berat badan tidak lagi dibutuhkan," kata pihak Nufam.
Baca juga: Hias Jok dengan Dalaman Wanita Lalu Onani di Motor, Aksi ABG di Klaten Ini Dipergoki Warga
Nufam juga menyampaikan keberatannya terhadap peraturan maskapai yang hanya mempekerjakan gadis ramping dan membuang pramugari yang sudah berumur.
"Bagaimana awak kabin perempuan mempertahankan berat badan ideal maskapai jika mereka hamil nanti? Akankah maskapai memecat mereka juga?" tambah pihak Nufam.
Ina mencari keadilan sejak tahun 2017. Perjalanan panjang Ina tak membuahkan hasil memuaskan. Ina pun kalah di pengadilan yang baru diputuskan pada bulan Februari 2020 ini.