Kebanyakan di Rumah Akibat Corona, Berat Badan Pemuda Ini Naik 101 Kg

Alami kenaikan berat badan efek lockdown
Alami kenaikan berat badan efek lockdown | www.dailymail.co.uk

Wah kebanyakan gabut tuh!

Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, beberapa bulan yang lalu hampir semua negara memberlakukan sistem lockdown, peraturan ini membuat banyak orang mau tak mau harus tetap berada di rumah saja, terkecuali bagi mereka yang memiliki kebutuhan penting di luar rumah seperti tenaga kesehatan dan ilmuwan.

Kondisi seperti ini membuat hampir semua orang tak bisa menjalani aktivitas seperti biasa, bahkan yang lebih tragisnya lagi ketika berdiam diri di rumah selama berbulan-bulan sambil menunggu berakhirnya lockdown membuat sebagian orang mengalami kenaikan berat badan yang cukup drastis.

Kenaikan berat badan ternyata tak hanya memengaruhi penampilan, namun juga berdampak pada harapan hidup seseorang.

Baca Juga : Duh! Panik Digerebek karena Pesta Miras Saat Lockdown, Wali Kota Ini Pura-pura Mati

Alami kenaikan berat badan efek lockdown
seorang pemuda mengalami kenaikan berat badan saat lockdown | www.dailymail.co.uk

Hal inilah yang dialami oleh Zhou, seorang pemuda berusia 26 tahun asal Wuhan, China, dengan berat badan yang naik sebanyak 101 kilogram dalam jangka waktu tiga bulan selama ia berdiam diri di rumah.

Zhou kini tercatat sebagai warga Wuhan paling gemuk berbobot 279 kilogram.

Dilansir dari DailyMail, pemuda yang sehari - harinya berprofresi sebagai penjaga warnet ini hampir tak melakukan aktivitas apapun selama diberlakukannya lockdown Covid-19.

Minimnya aktivitas fisik pada saat menjalani masa isolasi membuat berat badannya mendadak naik drastis hingga dirinya pun tak bisa bergerak sejak April lalu.

Pihak Zhongnan Hospital of Wuhan University yang menanganinya sejak 1 Juni 2020 lalu membenarkan bahwa Zhou mengalami masalah dengan berat badannya.

Zhou yang tak mampu lagi menopang tubuhnya kemudian menghubungi pihak rumah sakit pada 31 Mei 2020 lalu. Kepada dokter Li Zhen yang menerima telepon darinya, Zhou mengatakan bahwa dirinya sudah dua hari tak bisa tidur.

Sesaat tim medis tiba di rumahnya, Zhou ditemukan dalam kondisi yang mengkhawatirkan dan tak bisa berbicara.

Enam petugas lalu menggotongnya untuk segera dilarikan kerumah sakit menggunakan ambulan, setibanya di rumah sakit Zhou dinyatakan gagal jantung dengan fungsi pernapasan menurun.

Baca Juga : Ngeyel Keluyuran Saat Lockdown Corona, Polisi India Pukuli Warga Pakai Balok Kayu!

tim medis sedang memeriksa Zhou
tim medis sedang memeriksa Zhou | www.dailymail.co.uk

Beruntung dengan diberikannya perawatan intensif selama sembilan hari, kondisinya berangsur - angsur membaik setelah dokter melakukan operasi penurunan berat badan dengan mengangkat bagian dari perutnya.

Kini Zhou telah dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Meskipun demikian, Zhou masih memiliki kewajiban untuk bisa menurunkan berat badan sekurang - kurangnya 55 kg dalam tiga bulan ke depan untuk menurunkan resiko operasi lanjutan.

Kisah Zhou ini disampaikan oleh pihak rumah sakit Zhongnan Hospital of Wuhan University yang menanganinya, dalam sebuah unggahan media sosial.

Baca Juga : Warga Italia Tetap Bepergian Saat Corona, Tim Medis China: Aku Tak Tahu Apa yang Kalian Pikirkan

Artikel Lainnya

Kabar mengenai Zhou pun mendapat banyak simpati dari warganet sejak dirilis pihak rumah sakit melalui akun resmi media sosial Zhongnan Hospital of Wuhan University.

Pihak rumah sakit hingga saat ini juga belum menjelaskan penyebab kenaikan berat badan tiba-tiba yang dialami oleh Zhou ini.

Tags :