Kabar Baik! Ilmuwan Temukan Obat untuk Atasi Virus Corona, Segera Diproduksi Massal

Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 | thejakartapost.com

Akhirnya ada secercah harapan untuk mengalahkan virus ini

Setelah berbulan-bulan virus corona menginvasi planet Bumi, akhirnya ada secercah harapan untuk mengalahkan virus ini. BPOM versi USA, yaitu FDA telah mengizinkan obat remdesivir dari Gilead Science untuk mengobati corona. Hal ini diumumkan langsung oleh Presiden AS, Donald Trump. Dia berkata kalau Gilead akan menyumbangkan 1,5 juta botol remdesivir.

Obat Remdesivir awalnya digunakan untuk mengobati virus Ebola. Cara kerjanya adalah menyerang enzim yang dibutuhkan virus untuk berkembang biak. Tapi, kala itu obat ini tidak memiliki pengaruh besar terhadap kesembuhan pasien, sehingga tidak digunakan.

Namun, saat diuji kepada pasien Covid-19, ternyata ada efeknya juga. Remdesivir diklaim bisa mempersingkat masa inkubasi virus corona dari yang awalnya 11 hari, menjadi 11 hari. Artinya, pasien bisa keluar rumah sakit lebih cepat.

Dalam uji coba, 50% pasien yang diobati dengan remdesivir selama 5 hari, menunjukkan efek pemulihan yang signifikan. Namun, karena Remdesivir termasuk obat keras, maka cara penggunaannya adalah dengan cara disuntikkan.

Baca Juga: Obat Corona Ditemukan, Jokowi: Kita Pesan 2 Juta Obat!

Ilustrasi vaksin Covid-19
Gilead temukan obat virus corona | reuters.com

Data menunjukkan remdesivir memiliki dampak positif yang jelas dan signifikan dalam mengurangi waktu pemulihan, ujar Penasehat Kesehatan Gedung Putih Anthony Fauci.

Meski begitu, Uni Eropa belum mengizinkan penggunaan remdesivir sebagai obat virus corona. Uni eropa masih menunggu penelitian lebih lanjut. Remdesivir hanya boleh digunakan dalam keadaan darurat saja. Hasil penelitian berbeda terkait obat Remdesivir juga dirasakan peneliti China. Obat Remdesivir justru tak memiliki efek signifikan pada 200 pasien Covid-19 di China.

Tapi, setidaknya dunia memiliki harapan bahwa penyakit virus corona bisa disembuhkan. CEO Gilead, Daniel O'Day berharap kalau Remdesivir bisa diproduksi hingga satu juta pada tahun 2021. Untuk saat ini, Gilead telah mengekspor remdesivir sebanyak 1,5 juta pasokan. Obat sebanyak ini disebut hanya bisa mengobati 100 ribu - 200 ribu pasien Covid-19.

Baca Juga: Viral Ningsih Tinampi Jual Obat Corona Seharga Rp35 Ribu, Netizen: Anak Kedokteran Menangis!

Remdesivir yang dijadikan obat untuk lawan virus corona
Remdesivir yang dijadikan obat untuk lawan virus corona | reuters.com
Ilustrasi vaksin Covid-19
Remdesivir yang dijadikan obat untuk lawan virus corona | reuters.com

Kami telah mengekspor untuk digunakan dalam uji klinis dan untuk ribuan terapi pengobatan. Dan kolaborasi kami dengan pemerintah telah sedemikian rupa, kami sangat transparan dengan mereka. Kami memiliki hubungan yang baik berkaitan dengan alokasi [obat ini] di masa depan. katanya.

Obat Remdesivir sendiri diprediksi dijual seharga USD4.500 (Rp67 juta) untuk satu putaran pengobatan Covid-19. Analis di Piper Sandler memprediksi Gilead bisa menghasilkan keuntungan USD2 miliar atau sekitar Rp30 triliun, dari penjualan Remdesivir. Otoritas membatas Remdesivir dijual paling mahal USD4.500 untuk perawatan 10 hari pasien.

Baca Juga: Influencer Ini Sarankan Minum Sperma Biar Tidak Terinfeksi Corona!

Ketika Anda berbicara tentang menyelamatkan hidup, USD4.500 itu tampaknya sangat masuk akal, kata Tyler Van Buren dari Piper Sandler.

Remdesivir yang dijadikan obat untuk lawan virus corona
Remdesivir yang dijadikan obat untuk lawan virus corona | reuters.com
Artikel Lainnya

Namun, Gilead masih bungkam mengenai biaya penelitian dan produksi yang mereka habiskan untuk membuat obat Remdesivir. Semoga dengan adanya obat ini, maka jutaan pasien yang terinfeksi virus corona bisa sembuh dan terhindar dari kematian.

Tags :