Pilu! Jenazah Perawat Positif Corona di Semarang Ditolak Warga, Ganjar Menangis Minta Maaf
11 April 2020 by Dea DezellyndaPesan Ganjar kepada masyarakat agar peristiwa itu tidak kembali terjadi
Banyak warga menolak jenazah pasien positif Covid-19. Salah satunya warga daerah Sewakul, Semarang, Jawa Tengah yang menolak jenazah perawat yang positif terinfeksi virus corona.
Kejadian ini menimbulkan simpati dari masyarakat hingga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang meminta maaf atas penolakan jenazah perawat tersebut.
Permintaan maaf Ganjar Pranowo
Mendengar penolakan jenazah perawat positif corona di Sewakul, Ungaran, Ganjar Pranowo menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga perawat tersebut. Melalui sebuah video yang diunggah di channel YouTube-nya, Ganjar mengungkapkan kekecewaanya.
“Saya mendapatkan laporan yang mengejutkan, peristiwa yang membuat tatu ati (sakit hati). Sekelompok warga Ungaran menolak pemakaman pasien Covid-19. Ini kejadian kesekian kali, dan saya mohon maaf,” ujar Ganjar dalam video yang diunggah pada hari Jumat (10/04/20) kemarin.
Baca Juga: 14 Remaja Digerebek Akan Gelar Pesta Seks, 6 Gadis Ditangkap dalam Keadaan Bugil
Sebut perawat pahlawan kemanusiaan
Ganjar sangat menyayangkan peristiwa penolakan jenazah perawat postif corona. Dalam video tersebut, Ganjar juga terlihat menahan tangis dan matanya berkaca-kaca. Ia kembali mengingatkan jika perawat dan tim medis lainnya adalah pahlawan kemanusiaan sehingga tidak layak diperlakukan demikian.
“Jangan ada lagi penolakan jenazah, apalagi seorang perawat yang seharusnya kita hormati atas jasanya sebagai pahlawan kemanusiaan. Dia adalah seorang pejuang karena berani mengambil risiko besar dengan merawat pasien Covid-19,” lanjutnya.
Baca Juga: Baru Bebas Dampak Corona, Napi Ini Kepergok Mau Mencuri 2 Kali
Ganjar juga mengedukasi masyarakat tentang perawatan jenazah positif corona. Ganjar meyakinkan bahwa jenazah tersebut sudah dirawat sesuai prosedur sehingga tidak akan menularkan virus corona.
Sebut tolak jenazah adalah perbuatan dosa
Untuk menghindari penolakan jenazah kembali terjadi, Ganjar mengingatkan fatwa MUI tentang pengurusan jenazah yang merupakan wajib hukumnya bagi setiap manusia. Sementara menolak jenazah adalah perbuatan dosa.
Baca Juga: Viral Penerima Bantuan Diminta Foto Pegang Kertas "Saya Orang Tidak Mampu"
“Semestinya kita memberi hormat dan penghargaan kepada seluruh tenaga medis dimanapun berada serta mendoakan agar mereka selalu diberikan kekuatan dan kesehatan,” tutur Ganjar.
Ganjar juga mengimbau kepada keluarga pasien yang meninggal karena Covid-19 untuk berkomunikasi dengan masyarakat setempat agar tidak terjadi salah paham terhadap prosesi pemakaman jenazah pasien virus corona.
Diketahui perawat yang meninggal terinfeksi virus corona itu bekerja di RSUP Kariadi, Semarang. Penolakan jenazah itu terjadi pada hari Kamis (09/04/20) lalu. Ganjar berharap kejadian tak menyenangkan ini tidak kembali terjadi.