Jauh dari Kata Sejahtera, Begini Kondisi Miris Jadi Buruh di Pabrik Apple China
07 Juli 2021 by Talitha Fredlina
Kondisi bekerjanya bikin miris!
Belum lama ini, dunia sedang dihebohkan dengan produk terbaru dari perusahaan teknologi raksasa dunia, Apple. Beberapa fiturnya membuat para penggemar gadget dan fans Apple di seluruh dunia menyambut dengan antusias. Terutama kamera 'boba' yang digadang akan menghadirkan hasil gambar ciamik.
Namun, di balik setiap produk yang kita konsumsi, baik itu berupa makanan, buku, mainan, mebel, hingga gadget yang saat ini kita pegang untuk membaca artikel ini, terdapat orang-orang yang bekerja untuk mewujudkannya.
Dalam kasus Apple dan iPhonenya, terdapat orang-orang hebat di baliknya, seperti Steve Wozniak dan ribuan pekerja di kantor Apple. Namun, bukan hanya orang-orang keren yang bekerja di kantor mewah dan nyaman Apple saja yang berjasa dalam menghantarkan iPhone ke tangan konsumen.
Nyatanya, ada puluhan ribu orang lain dalam pabrik perakitan iPhone di Cina yang harus menjalani hidup menyedihkan demi mewujudkan jutaan iPhone yang kita konsumsi kini. Orang-orang inilah yang mewujudkan ide-ide keren produk Apple menjadi produk massal yang siap dikonsumsi.
Nah, ternyata, tiap iPhone ini mengandung keringat mereka, para buruh pabrik dengan kehidupan yang serba terbatas. Ingin tahu seperti apa kehidupan para buruh pabrik iPhone di Cina? Cek fakta-fakta berikut, ya!
Apple telah lama bekerja sama dengan perusahaan Cina untuk mendirikan pabrik perakitan Apple di Cina
Untuk itu, didirikanlah satu kompleks besar pabrik iPhone di Cina yang dikelola oleh perusahaan Taiwan bernama Pegatron
Kompleks besar ini menjadi tempat hidup bagi sekitar 50.000 karyawan pabrik Apple
Mereka menghabiskan waktu dari pagi hingga malam dalam kompleks besar tersebut, merakit sekitar ratusan ribu produk Apple dalam satu hari
Jam kerja para karyawan pabrik sangat panjang. Mereka dapat bekerja 10 hingga 12 jam per harinya
Jam kerja lembur sering kali diwajibkan oleh mandor pabrik sehingga mereka dapat bekerja hingga 70 jam per minggu. Angka ini tentu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mayoritas pekerja yang
Jam kerja yang panjang itu tidak didukung dengan gaji yang pantas. Para karyawan pabrik ini rata-rata hanya bergaji di bawah 250 Euro atau setara dengan 3,9 juta rupiah
Setiap pagi, karyawan Apple diharuskan untuk melakukan "morning roll" yang berupa absen di pagi hari dengan berbaris ala militer dan meneriakkan slogan-slogan
Mereka harus bekerja dengan sangat cepat, tanpa bicara, makan, minum, dan bahkan tidak dapat ke kamar kecil selain pada waktu istirahat. Handphone pun dilarang untuk digunakan pada jam kerja
Waktu istirahat karyawan pabrik Apple pun sangat singkat dan jika diakumulasi, hanya berjumlah 90 menit per hari. Waktu ini dihitung secara ketat dengan sistem pengecekan ID yang lucunya tida
Tidak banyak hiburan yang dapat dinikmati oleh para pekerja pabrik Apple. Harga makanan di supermarket dan kantin pun melambung tinggi sehingga dapat menguras kantong para pekerja
Tidak hanya itu, para pekerja juga menjadi korban dari kekerasan verbal dan psikologis yang dilakukan oleh para pengawas pabrik
Situasi tempat tinggal para karyawan pabrik Apple ini pun tidak kalah menyedihkan. Mereka tinggal dalam asrama yang setiap kamarnya berisi hingga 8 orang
Hanya terdapat satu kamar mandi massal di tiap lantai yang menjadi rebutan para karyawan pabrik setelah jam kerja usai
Melihat kondisi yang seperti ini, maka tidak heran jika beberapa karyawan pabrik Apple sampai meninggal akibat kerja terlalu lama dan beberapa lainnya melakukan percobaan bunuh diri
Melihat fakta-fakta tersebut, masihkah kamu mau membeli produk Apple?
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa Apple memiliki produk yang sangat berkualitas. Perusahaan ini juga dikenal memiliki kondisi kerja yang sangat nyaman dan menyenangkan bagi para pekerja kreatifnya.
Apple juga merupakan salah satu perusahaan yang berkomitmen kuat dalam menelusuri jalur perdagangan mineral yang mereka gunakan dalam produknya untuk menghindari penggunaan mineral konflik dari negara-negara di Afrika.
Namun ternyata, para pekerja di pabrik Apple Cina masih mengalami kondisi kerja yang menyedihkan karena pengelolaan pabrik dari pihak Pegatron yang kurang manusiawi dan tidak transparan. Organisasi pengawas buruh di Cina pun kini terus mendesak Apple dan Pegatron untuk memperbaiki kondisi kerja para karyawannya.
