Bejat! Jadi Pendamping Olimpiade Sains, Guru Ini Curi Kesempatan Cabuli Siswinya di Hotel

Bejat! Jadi Pendamping Olimpiade Sains, Guru Ini Curi Kesempatan Cabuli Siswinya di Hotel
Bejat! Jadi Pendamping Olimpiade Sains, Guru Ini Curi Kesempatan Cabuli Siswinya di Hotel | www.reqnews.com

Korban mengalami trauma sampai tidak mau berangkat ke sekolah.

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng oleh aksi seorang oknum guru. Guru yang seharusnya bisa menjadi teladan dan dapat membimbing murid-muridnya ke masa depan yang lebih cerah, ternyata malah menghancurkan masa depannya.

Bagaimana tidak, bertugas sebagai pendamping salah satu murid yang mengikuti Plimpiade Sains, LM (32), oknum guru SMP Negeri di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, mencuri kesempatan untuk mencabuli muridnya itu.

Aksi bejat LM terkuak setelah korban yang dibawa menginap di hotel kemudian mengadukan kejadian yang menimpanya kepada kakaknya. Sekarang pelaku sudah diamankan oleh pihak Polres Pesisir Selatan dan resmi bestatus sebagai tersangka.

"Kami sudah menetapkan LM sebagai tersangka dan sekarang ditahan di Mapolres Pesisir Selatan," kata Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan, AKP Allan Budi Kusuma, kepada Kompas.com, Kamis (12/12/2019).

Baca juga: Pramugari Garuda Ungkap Boroknya Ari Askhara, Diminta Temani Karaoke hingga Pelecehan Seksual

Bejat! Jadi Pendamping Olimpiade Sains, Guru Ini Curi Kesempatan Cabuli Siswinya di Hotel
Bejat! Jadi Pendamping Olimpiade Sains, Guru Ini Curi Kesempatan Cabuli Siswinya di Hotel | i.ytimg.com

Aksi pencabulan ini terjadi ketika korban mengikuti Olimpiade Sains yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Pesisir Selatan pada Sabtu (7/12/2019) di Painan. Karena lokasi sekolah yang berada di Kecamatan Sutera letaknya cukup jauh, akhirnya korban yang berinisial WD (13) harus berangkat ke tempat diadakannya olimpiade sehari sebelumnya, Jumat (6/12/2019).

"Saat itu korban berangkat bersama LM dari Sutera ke Painan. Sebelum tiba di Painan, korban diajak singgah di objek wisata Pantai Sri Dano, Kecamatan Batang Kapas," kata Allan.

Selain diajak jalan-jalan ke pantai, korban ternyata sempat diajak jalan-jalan ke pasar. Bahkan pelaku juga membelikan sebuah jam tangan untuk korban. Setelah itu, tersangka kemudian mengajak korban untuk menginap di sebuah hotel.

Baca juga: Gadis Berusia 12 Tahun Dijual oleh Ibunya Menjadi PSK

"Nah, saat di hotel sekitar pukul 21.00 WIB, tersangka mendatangi kamar korban dan kemudian melakukan tindakan pencabulan," lanjut Allan.

Bejat! Jadi Pendamping Olimpiade Sains, Guru Ini Curi Kesempatan Cabuli Siswinya di Hotel
Bejat! Jadi Pendamping Olimpiade Sains, Guru Ini Curi Kesempatan Cabuli Siswinya di Hotel | www.kanalaceh.com

Korban menjerit kemudian lari dari hotel, selanjutnya korban menelpon kakaknya. Segera setelah itu pihak keluarga pun langsung melaporkan kejadian itu pada polisi. Setelah menerima laporan dari pihak keluarga, polisi lantas bergerak cepat menangkap tersangka pada Selasa (10/12/2019).

"Tersangka dijerat dengan UU Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp 5 miliar," kata Allan.

Baca juga: Viral Remaja Peragakan Salat Sambil Joget Diiringi Musik Disko

Lebih lanjut, Allan mengungkapkan bahwa setelah mengalami kejadian itu WD mengalami trauma dan tidak berani datang ke sekolah untuk belajar.

"Dia mengalami trauma. Informasi terakhir dia juga tidak masuk sekolah. Mungkin karena takut," ujar Allan.

"Masih sekolah di SMP itu, cuma belum masuk sekolah saja," lanjutnya.

Bejat! Jadi Pendamping Olimpiade Sains, Guru Ini Curi Kesempatan Cabuli Siswinya di Hotel
Bejat! Jadi Pendamping Olimpiade Sains, Guru Ini Curi Kesempatan Cabuli Siswinya di Hotel | cdn-asset.jawapos.com

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan, Suhendri mengatakan, LM yang saat ini ditetapkan menjadi tersangka kasus pencabulan terhadap siswinya merupakan seorang guru honorer.

"Yang bersangkutan hanyalah guru honorer. Kalau dia guru PNS, kita ambil tindakan. Saat ini, kita menunggu perkembangan kasusnya di kepolisian," kata Suhendri.

Artikel Lainnya

Kendati demikian, Suhendri mengaku kejadian itu telah mencoreng dunia pendidikan di Pesisir Selatan.

"Kita akan minta sekolah memperketat pengawasan. Kalau muridnya yang bertanding perempuan maka guru yang mendampingi perempuan pula. Jangan sampai terulang kembali kejadian memalukan itu," tandasnya.

Tags :