Ironis! Gadis Berusia 12 Tahun Dijual oleh Ibunya Menjadi PSK
16 Februari 2021 by Muchamad Dikdik R. AripiantoKieu, satu dari sekian anak yang menjadi korban perdagangan manusia di Kamboja.
Gadis bernama Kieu baru berusia 12 tahun saat dipaksa ibunya untuk menjalani tes keperawanan sebagai syarat mendapat 'sertifikat perawan'. Selang beberapa waktu, masih oleh ibunya, Kieu dikirim ke sebuah hotel. Di sana seorang pria memperkosanya selama dua hari. Ini adalah kisah getir Kieu, satu dari sekian anak yang menjadi korban perdagangan manusia di Kamboja.
Berdasarkan laporan CNN, di tahun 2013 Duta Besar UNODC untuk perlawanan perdagangan manusia, Mira Sorvino, berkunjung ke pusat peradangan anak di Svay Pak, Phnom Pen, Kamboja. Dalam kunjungan tersebut ia bertemu Kieu yang telah berusia 14 tahun.
Kepada Sorvino, Kieu bercerita tentang dua tahun lalu ketika pertama kalinya ia dijual $ 1.500 pada seorang pria Khmer berusia sekitar 50 tahun. Kieu mendapat $ 1.000, sisanya menjadi milik sang muncikari.
Ibunya menggunakan uang Kieu untuk membayar utang, serta membeli pakan untuk ikan yang dipelihara di bawah rumah terapung mereka. Sebelumnya, ikan adalah sumber penghasilan utama keluarga Kieu.
Baca juga: Pramugari Garuda Ungkap Boroknya Ari Askhara, Diminta Temani Karaoke hingga Pelecehan Seksual
Kieu sangat terpukul atas kejadian itu, Ibunya konon merasakan hal yang sama. Namun, tak lama Kieu malah dikirim ke sebuah rumah bordil. Ia ditahan selama tiga hari, diperkosa tiga hingga enam orang dalam sehari. Tak cukup di situ, Kieu kembali dikirim ke dua rumah bordil lainnya di dekat perbatasan Thailand.
Ketika ia mengetahui ibunya berencana menjualnya lagi, Kieu memberanikan diri untuk kabur.
“Saya tidak tahu apa pekerjaan itu dan apakah itu baik untuk saya. Saya tidak tahu apa yang diharapkan. Tetapi sekarang saya tahu pekerjaan itu tidak baik untuk saya,” ujar Kieu seperti dikutip dari CNN.
Baca juga: Instagram Mendadak Hapus Ratusan Akun Bintang Film Porno, Apa Alasannya?
Kieu bisa selamat dari jerat perdagangan anak, pada tahun 2015 ia diselamatkan oleh Agape International Missions (AIM), sebuah organisasi nirlaba untuk anak-anak dan remaja korban perdagangan manusia.
Selain itu, Kieu pun menjadi salah satu subjek dalam proyek film dokumenter CCN, “Every Day in Cambodia: A CNN Freedom Project Documentary”. Sebuah proyek film dokumentar yang bertujuan untuk menyuarakan para korban perbudakan modern.
Menurut Sorvino, film tersebut telah meningkatkan kesadaran akan masalah perdagangan seks anak di Svay Pak, juga Kamboja secara umum, membantu mengumpulkan untuk membangun sekolah bagi 1.000 anak di wilayah tersebut.
Pendidikan, menurut Sorvino, menjadi satu hal yang sangat penting dalam mencegah perdagangan manusia. Pendidikan yang layak akan membuka peluang bagi anak-anak untuk dapat mengembangkan keterampilan, berpikir kritis, dan keberanian untuk membela diri.
Di sisi lain, AIM pun terus berupaya membuka jalur advokasi untuk dapat menjerat para pelaku perdagangan anak melalui jalur hukum.