Inilah Rupa Dewa Kepercayaan Suku Kuno yang Diyakini Sebagai Tuhan
14 Juli 2021 by Muhammad Sidiq PermadiKok bentuk dewa begini ya?
Suku zaman kuno memercayai beberapa dewa yang dianggap sebagai Tuhan mereka. Bagi kita yang hidup di era sekarang, kepercayaan tentang dewa-dewa kuno tentu saja merupakan kepercayaan yang tidak masuk akal. Bahkan kita pun sulit untuk memahami apa yang menjadi landasan bagi suku-suku kuno untuk memercayai keberadaan dewa yang cukup banyak itu.
Karena dianggap sebagai Tuhan, dewa-dewa kuno ini kemudian dipahat dan dibentuk dengan rupa yang bermacam-macam dengan tujuan memudahkan pemujaan bagi orang-orang suku zaman dulu.
Para sejarawan dan arkeolog yang penasaran kemudian menemukan berbagai artefak peninggalan suku kuno yang dianggap sebagai bentuk fisik dari para dewa. Penasaran seperti apa bentuk dari dewa-dewa kuno tersebut? Yuk, langsung kita simak bersama!
Queen of the Night
Wilayah Mesopotamia yang ada di Irak menjadi tempat yang sangat bermanfaat bagi para arkeolog. Lokasinya yang berada di antara Sungai Tigris dan Euphrates ini diduga sebagai salah satu tempat pertama dimulainya peradaban yang mulai berkembang.
Selama ribuan tahun, ras manusia telah hidup berjuang dan melakukan ritual di tempat ini. Di wilayah ini pun ditemukan fragmen dari bentuk dewa yang cukup unik.
Baca juga: 10 Kalimat Perpisahan dari Para Tokoh Dunia Ini Bikin Kamu Segera Tobat
Pada tahun 1920-an, sebuah artefak dari tanah liat ditemukan oleh para peneliti. Artefak tersebut berbentuk seperti seorang wanita telanjang yang memiliki sayap. Kaki-kakinya menyerupai runcing yang menggenggam dua ekor.
Di samping singa-singa itu terdapat sepasang burung hantu dengan ukuran kaki yang cukup panjang. Artefak ini dikenal dengan sebutan Queen of the Night yang kemungkinan besar menjadi salah satu dewa yang disembah oleh suku kuno di wilayah tersebut.
Meski diyakini menjadi salah satu dewa yang disembah, namun tidak ada yang dapat memastikan dengan tepat asal usul serta pengaruh dari dewa ini sehingga dianggap sebagai Tuhan.
Seperti yang kita ketahui kalau dewa-dewa itu memiliki spesialisasi tertentu, misalnya dewa petir, dewa angin, dewa badai, hingga dewa matahari.
Baca juga: 10 Dewa Pencabut Nyawa Paling Populer Dalam Sepanjang Sejarah Manusia
Salah satu teori yang muncul mengatakan kalau Queen of the Night merupakan bentuk lain dari Inanna atau Ishtar yang melambangkan ratu surga, dewi cinta, dewi seks, serta dewi perang. Artefak dari Queen of the Night ini kemudian dipajang di Museum British dan masih dapat kita lihat secara langsung hingga saat ini.
Lowenmensch
Artefak Lowenmensch ini dibentuk dengan cara diukir dengan menggunakan gading mammoth sekitar 40 ribu tahun yang lalu. Patung ini menggambarkan tubuh manusia dengan kepala singa gua Eropa yang sejatinya sudah punah ribuan tahun yang lalu.
Hal itu membuat para peneliti mustahil untuk mengetahui sosok apa yang sebenarnya menjadi panutan di balik pembuatan patung ini.
Para peneliti kemudian berspekulasi jika bentuk manusia-hewan yang terlihat di patung tersebut berhubungan dengan dewa-dewa yang telah melakukan perjalanan gaib dari dunia manusia dan dunia roh.
Baca juga: Tes Ketajaman Mata Batinmu, Temukan Kejanggalan dalam Foto Favorit Paranormal Ini!
Lowenmensch sendiri bermakna manusia singa. Patung atau artefak ini ditemukan di dalam gua yang tidak digunakan orang suku kuno sebagai tempat tinggal, melainkan hanya sebagai tempat untuk berbagai acara spiritual.
Patung ini pertama kali ditemukan oleh anggota SS pada tahun 1939 dan menjadi bagian dari penelitian para arkeolog.
Dengan penemuan ini, para peneliti menduga kalau bentuk sebenarnya dari Lowenmensch adalah salah satu bentuk dewa sesembahan bangsa Arya. Penelitian ini sendiri sempat terhambat setelah kekalahan Nazi pada Perang Dunia.
Therianthrope
Bentuk peninggalan zaman kuno yang satu ini begitu unik. Pada tahun 1912, tiga saudara dari Prancis menemukan sebuah gua yang masih belum terjamah oleh siapa pun. Di sana mereka menemukan ratusan karya seni yang tersembunyi.
Baca juga: Para Wanita dengan Kelainan Kulit Ini Sukses Mendobrak Standar Kecantikan Dunia
Karya seni ini diperkirakan berasal dari 12 ribu tahun sebelum Masehi. Salah satu fragmen tulang yang yang ditemukan dalam gua ini berbentuk seperti serangga dengan detil yang sangat rinci.
Para peneliti pun kemudian mengidentifikasi spesies serangga tersebut yang bisa jadi merupakan bentuk pertama dari spesies serangga yang belum ditemukan.
Meski unik, namun para peneliti lebih memfokuskan perhatiannya pada ukiran yang menggambarkan sosok aneh dengan paduan goresan salib dan bentuk yang menyerupai setengah manusia setengah binatang.
Wujud aneh ini digambarkan memiliki telinga dan tanduk rusa jantan. Ukiran ini memiliki ukuran sepanjang 4 meter di atas tanah. Dari semua gambar ukuran yang ada di dinding gua, ukiran ini menjadi satu-satunya yang berwarna hitam.
Seni gua yang menggambarkan sosok ini disebut dengan therianthrope dan kebanyakan ditemukan di gua-gua zaman kuno. Kita yang hidup di era sekarang mungkin tidak akan pernah tahu landasan dibuatnya ukiran dengan bentuk hibrida ini.
Baca juga: 6 Pekerjaan 'Gila' Ini Bikin Kamu Lebih Bersyukur dengan Pekerjaan yang Sekarang!
Akan tetapi, karena gua-gua pada zaman dulu dianggap sebagai tempat ritual peribadatan, maka dipastikan sosok yang satu ini menjadi salah satu dewa yang disembah oleh suku kuno.
Mictlantecuhtli
Pada dewa suku Aztec dikenal memiliki reputasi yang mengerikan dan berdarah. Hal ini bisa dilihat dari berbagai ritual berdarah yang dilakukan suku Aztec dengan cara mengorbankan manusia sebagai ucapan syukur kepada dewa-dewanya.
Bahkan, pengorbanan manusia ini wajib dilakukan setiap saat. Maka dari itu, tidak heran jika dewa yang paling ditakutkan oleh suku Aztec adalah dewa kematian yang disebut Mictlantecuhtli yang mana menjadi dewa terendah di antara dewa-dewa lainnya dari suku Aztec.
Baca juga: Mitos Mistis Tentang Burung Hantu dari Beragam Bangsa, Disebut Sebagai Simbol Kematian
Bentuk dari dewa ini dianggap menyerupai hewan-hewan yang berkaitan dengan nuansa mistis, seperti burung hantu hingga kelelawar.
Beberapa patung Mictlantecuhtli yang ditemukan biasanya berbentuk tengkorak yang tengah tersenyum lebar dengan mata besar yang seakan-akan menatap para korban untuk dilahapnya.
Pada bagian tubuh terdapat bercak-bercak darah yang mana merupakan kesukaan dewa kematian ini. Ketika para arkeolog menemukan kuil pertama yang diyakini sebagai tempat tinggal Dewa Mictlantecuhtli pada tahun 2013, mereka menemukan tengkorak manusia dengan pigmen merah yang terdapat pada sekitar bagian mulutnya.
Para peneliti pun berspekulasi kalau kuil ini adalah salah satu tempat paling sakral bagi suku Aztec yang mana pengorbanan manusia dilakukan di sini dengan cara yang sadis dan kejam.
Itu dia berbagai rupa dan bentuk dari dewa-dewa kepercayaan suku kuno yang diyakini juga menjadi perwujudan dari Tuhannya mereka. Ngeri-ngeri, ya?