Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Deretan Negara Ini Warganya Sempat Gunakan Bahasa Jawa
30 April 2021 by Muhammad Sidiq PermadiNggak nyangka, ternyata negara ini pakai bahasa Jawa.
Suku Jawa merupakan salah satu suku terbesar di Indonesia. Bahkan mereka mulai melakukan 'invasi' ke berbagai wilayah yang ada di bumi pertiwi. Invasi yang dimaksud tentu saja tidak berkonotasi buruk, melainkan sebagai bentuk perantauan. Yap! Mulai dari ibukota hingga timur Indonesia mungkin sudah ada suku Jawa di dalamnya.
Hal itu pula yang membuat penyebaran bahasa Jawa di Indonesia kian meluas. Bahasa ibu mereka tentu akan dibawa hingga ke tempat perantauan dan bukan tidak mungkin akan turut disebarkan di wilayah tempat tinggal mereka hingga akhirnya terbentuklah sebuah komunitas yang anggotanya berisikan suku Jawa.
Meski kelihatannya sulit untuk dilakukan, namun secara tidak sadar hal itu memang pernah terjadi. Bahkan suku Jawa bersama dengan bahasanya berkembang hingga ke luar negeri.
Hal itu kebanyakan terjadi pada masa lampau ketika banyak suku Jawa yang diasingkan atau memutuskan untuk bekerja di luar negeri. Setidaknya terdapat terdapat enam negara di dunia yang para penduduknya menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari, lho.
Meski sifatnya tidak resmi, namun harus diakui bahwa penggunaan bahasa Jawa telah mendunia. Berikut ini daftar negara yang para penduduknya menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari.
Singapura
Negara Singapura awalnya merupakan bagian dari wilayah Malaysia. Namun, pada tahun 1963, Singapura memutuskan untuk pisah dan merdeka. Menurut Johari (1965), sejumlah orang Jawa mulai mendatangi Singapura pada tahun 1825. Kedatangan orang Jawa ke Singapura ini bersamaan dengan kedatangan mereka ke Malaysia.
Kebanyakan berasal dari wilayah Jawa Tengah dan dipekerjakan sebagai buruh di perkebunan karet, jalur kereta api, serta konstruksi jalan raya. Salah satu pemukiman orang Jawa yang ada di Singapura ini berlokasi di tepi Sungai Rachor. Lokasi tersebut bernama Kampong Jawa.
Selain tempat tersebut, ada pula Kallang Airport Estate yang menjadi tempat pemukiman orang Jawa. Di tempat ini, mereka hidup rukun dengan dengan para penduduk yang berasal dari etnis Melayu dan China.
Baca juga: Deretan Hal Bernuansa Indonesia yang Ada di Luar Negeri
Malaysia
Seperti yang disinggung sebelumnya, Negara Malaysia juga menjadi salah satu tempat bermukim bagi peradaban suku Jawa. Bahkan di negara bagian Selangor dan Johor, warga yang merupakan suku Jawa berjumlah hampir 20% dari total populasi penduduk.
Umumnya mereka telah menjadi Warga Negara Malaysia menurut hukum kerajaan disebut sebagai warga Melayu pribumi. Masyarakat Jawa yang ada di Malaysia saat ini merupakan generasi ke empat atau lebih.
Nuansa bahasa Jawa sangat kental terasa di beberapa tempat. Misalnya saja Parit Jawa yang merupakan bagian dari Johor. Jumlah warga etnis Jawa di sini belum termasuk para TKI, lho. Beberapa warga etnis Jawa juga menduduki posisi strategis di pemerintahan, mulai dari posisi birokrat hingga menteri.
Kaledonia Baru
Negara selanjutnya yang para penduduknya menggunakan bahasa Jawa adalah Negara Kaledonia Baru. Negara ini merupakan negeri persemakmuran milik Prancis yang terletak di Samudra Pasifik dengan ibukotanya yang bernama Noumea. Penduduk asli dari negara ini suku Kanak yang berasal dari ras Melanesia.
Migrasi orang Jawa ke Kaledonia dilakukan bersamaan dengan migrasi orang Jawa ke Suriname. Pertama kali hal tersebut terjadi pada tahun 1896, yakni ketika 170 keluarga Jawa yang dipekerjakan sebagai buruh kontrak mendarat mulus di Pelabuhan Noumea.
Namun, sejak tahun 1949, migrasi orang Jawa ke Kaledonia telah dihentikan. Hingga saat ini diperkirakan sekitar 7.000 hingga 11.000 keturunan Jawa tinggal di negara ini. Alhasil, bahasa Jawa pun kerap ditemukan dalam kehidupan penduduk Kaledonia Baru.
Cocos Island
Kepuauan Cocos adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri atas dataran rendah berkarang koral seluas 14,2 kilometer persegi. Jarak terdekat dengan garis pantai adalah 26 km dan ketinggian tertinggi 5 meter. Kepulauan ini merupakan bagian dari wilayah territorial Australia.
Mayoritas penduduknya berasal dari etnis Melayu yang mana dalam kegiatan sehari-harinya menggunakan bahasa Melayu. Di dalam logo negara tersebut pun tersemat bahasa Melayu: “Maju Pulau Kita”.
Dari keseluruhan jumlah penduduk, tak sedikit dari mereka yang berasal dari etnis Jawa. Kabarnya orang Jawa ini merupakan keturunan para pekerja yang didatangkan oleh Inggris dari Pulau Jawa pada abad ke-19.
Konon mereka sangat memegang teguh budaya Jawa dan bahkan golongan tua masih menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-harinya. Maka tak heran jika Australia sempat menjadikan gambar wayang kulit sebagai gambar di perangko nasional negara tersebut.
Baca juga: Deretan Mobil Mewah yang Bernuansa Indonesia
Belanda
Ketika Belanda menjajah Indonesia, pemerintah Belanda mengirim cukup banyak orang Jawa ke Belanda untuk dipekerjakan sebagai budak. Uniknya adalah banyak warga negara Belanda yang tertarik dengan bahasa Jawa.
Untuk menampung minat dari penduduknya terhadap sastra Jawa, maka pemerintah pun membangun sebuah perpusatakan besar yang ada di Universitas Leiden, Belanda.
Universitas ini merupakan universitas tertua yang didirikan pada tahun 1575 oleh Pangeran Willem van Oranje dan menjadi tempat favorit bagi para sastrawan atau ahli bahasa.
Suriname
Negara terakhir yang para penduduknya menggunakan bahasa Jawa adalah Suriname. Negara ini merupakan negara republik yang terletak di Benua Amerika, tepatnya di bagian timur laut Amerika Selatan.
Secara geografis, Suriname berbatasan dengan Guyana Prancis di sebelah timur, Guyana di sebelah barat, Brasil di sebelah selatan. Negara ini berbentuk segi empat dengan panjang dan lebar 400 km.
Pada awalnya, Suriname bernama Guyana Belanda karena merupakan negara bekas jajahan Belanda. Namun, pada tanggal 25 November 1975, negara ini berhasil memerdekakan diri dan mengganti nama menjadi Suriname.
Pada masa penjajahan Belanda, orang Jawa banyak yang dibuang ke Suriname. Hal ini menjadikan mayoritas warga merupakan etnis Jawa. Hingga saat ini, bahasa Jawa “ngoko” menjadi salah satu bahasa yang digunakan oleh para orangtua dan kalangan terbatas.
Selain bahasa Jawa, bahasa India juga digunakan di negara ini oleh mereka yang berasal dari etnis India. Meski menjadi penduduk mayoritas, bahasa Jawa tidak lantas dijadikan sebagai bahasa nasional. Di negara ini, yang menjadi bahasa nasional adalah bahasa Belanda.
Selain bahasa Belanda, ada pula bahasa Sranangtongo atau Taki-Taki yang menjadi bahasa nasional kedua. Bahasa ini menjadi bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari bagi mereka yang benar-benar lahir di Suriname.
Itu dia deretan negara yang para penduduknya menggunakan bahasa Jawa. Semoga menambah wawasan kamu, ya!