Inilah 5 Negara Paling Terasing dan Terisolir di Dunia!

Seperti yang dicontohkan di atas, Tuvalu menjadi salah satu negara paling terisolir di dunia. Padahal keindahan alam yang ada di negara ini sungguh memanjakan mata. Laut yang jernih, pantai yang bersih, serta terumbu karang yang indah membuat siapa pun pasti akan betah berlama-lama.

Namun sayangnya, karena lokasinya yang berada di tengah Samudera Pasifik membuat akses menuju negara terkecil kedua di dunia ini sangatlah sulit.

Baca juga: Beberapa Negara yang Mayoritas Berpenduduk Wanita ini Kabarnya Miskin Kaum Pria

Eritrea merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Benua Afrika. Lokasinya berada di ujung benua sehingga sangat sedikit orang yang tahu tentang negara ini.

Sebenarnya banyak turis yang ingin berkunjung ke negara ini lantaran Eritrea dikenal memiliki nilai sejarah serta arsitektur yang menawan. Sayangnya pemerintah setempat seakan membatasi akses untuk memasuki negara ini.

Hal tersebut dipicu oleh ketidakkondusifan situasi politik yang merembet hingga pembatasan akses masuk ke negara ini. Bayangkan saja bagi mereka yang ingin berkunjung, mereka diwajibkan untuk mengurus perijinan dengan prosedur yang sangat rumit.

Bahkan saking rumitnya hingga memakan waktu 6 sampai 8 minggu. Oleh sebab itulah para turis mengurungkan niatnya untuk mengunjungi negara ini.

Pada dasarnya Nauru bukanlah negara yang buruk untuk dikunjungi. Malahan sebaliknya. Negara ini memiliki panorama alam yang sangat indah sehingga banyak yang menjuluki negara ini dengan julukan “Pleasant Island” atau “Pulau Kebahagiaan”.

Pasalnya keadaan alam yang ada di negara ini benar-benar membuat siapa pun yang berkunjung menjadi jatuh cinta dan bahagia. Sayangnya karena lokasinya yang berada di jantung Samudera Pasifik membuat Nauru sangat jarang dikunjungi para turis.

Untuk dapat memasuki negara ini, para turis harus melewati beberapa tahap. Pertama mereka harus pergi ke Brisbane, Australia dan menunggu selama beberapa hari karena penerbangan ke Nauru hanya dilakukan satu kali dalam seminggu.

Ketika telah berada di pesawat, kamu juga tidak bisa langsung mencapai Nauru karena pesawat akan terlebih dahulu landing di Kepulauan Salomon untuk mengisi bahan bakar.

Pun ketika sampai di Nauru, para turis dihadapkan dengan persoalan minimnya sarana transportasi. Bahkan kabarnya hanya ada satu supir taksi yang beredar di negara ini.

Jadi ya kalau supir taksi itu meliburkan diri, mau nggak mau para turis harus berjalan kaki. Karena kerumitan yang ada, para turis pun berpikir dua kali untuk mengunjungi negara ini.

Negara ini sempat dianggap sebagai negara terhijau di Benua Afirka. Namun, semuanya berubah ketika berbagai konflik serta perang saudara melanda. Akibat dari kejadian tersebut, Kongo malah dikenal sebagai salah satu tempat paling berbahaya di dunia.

Perang saudara yang meletus sejak tahun 1998 berbuntut pada keruntuhan stabilitas ekonomi Kongo. Salah satunya berasal dari kunjungan turis yang terus menurun tiap tahunnya. Padahal dahulu negara ini sangat bertumpu pada devisa yang bersumber dari para turis.

Satu-satunya orang yang masih berani untuk mengunjungi negara ini adalah anggota dari tim relawan. Itu pun jumlahnya berangsur menurun lantaran konflik yang tak kunjung usai.

Negara terakhir yang termasuk ke dalam negara paling terisolir di dunia adalah Korea Utara. Sudah bukan hal yang baru lagi jika negara pimpinan Kim Jong-Un ini sangat ketat dalam urusan dalam negerinya.

Rakyat di negara ini seakan tidak diperbolehkan untuk mengetahui dunia luar. Pun sebaliknya. Ketika ada turis yang tengah berjalan-jalan di tengah kota, mereka akan diawasi selama 24 jam.

Bahkan kabarnya mereka tidak diperbolehkan untuk berbincang dengan masyarakat sekitar. Selain itu, tempat-tempat yang dikunjungi pun harus sepersetujuan dari Kim Jong-Un.

Untuk dapat memasuki negara ini pun sangatlah sulit. Mereka yang berniat untuk mengetahui lebih jauh tentang negara ini harus mendapat persetujuan dari sang pemimpin. Mereka yang terlihat mencurigakan dapat dianggap sebagai mata-mata. Ujung-ujungnya, mereka pun bisa ditahan oleh pemerintah Korea Utara.