Bikin Adem! Ingin Sebar Toleransi, Umat Muslim UEA Buka Puasa di Gereja
16 Mei 2019 by Dea DezellyndaUmat Muslim UEA berbuka puasa hingga salat tarawih bersama di gereja
Masih teringat peristiwa teror penembakan di salah satu masjid di Christchurch, New Zealand dan pengeboman di beberapa gereja di Sri Lanka yang menimbulkan banyak korban tewas. Peristiwa terror selalu dikaitkan dengan agama sebagai kedoknya. Tentu saja ini membuat geram masyarakat di berbagai belahan dunia melihat agama dijadikan kedok untuk membunuh orang.
Pekan lalu, salah satu gereja di Uni Emirat Arab (UAE) mengadakan acara berbuka puasa dalam rangka mempererat toleransi antar umat beragama dan untuk meredakan isu perpecahan.
Terlebih lagi UAE menetapkan tahun 2019 sebagai tahun toleransi. Acara buka bersama yang diadakan di Gereja Anglikan, St.Luke, Kota Ras Al Khaimah ini dihadiri oleh tokoh-tokoh agama dari berbagai belahan dunia.
Dihadiri oleh beberapa pemuka agama
Acara berbuka puasa ini dilaksanakan pada Kamis (9/5) minggu lalu. Kegiatan dengan tema “Vishu Easter and Iftar Meet” diselenggarakan oleh RAK knowledge theatre yang bekerjasama dengan komunitas lain termasuk Pusat Kebudayaan Muslim Kerala yang berada di UAE.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama dari berbagai negara. Tokoh Islam, Kristen dan Hindu berbaur dalam acara buka puasa yang diadakan di Gereja tersebut. Bahkan seorang pendeta Hindu Swami Sandeep Anagiri rela terbang dari Trivandrum, Kerala untuk menghadiri acara ini.
“Kita membutuhkan lebih banyak ajang semacam ini untuk menyebarkan pesan cinta dan perdamaian. Sungguh mengerikan hidup dipenuhi kebencian dan kekerasan,” ujar Anandagiri melansir dari Kompas.com (13/5).
Baca juga: Viral Foto Anak TK Katolik Berpelukan dengan Anak TK Islam
Salat tarawih bersama di dalam bangunan gereja
Acara berbuka puasa bersama dimulai pada pukul 17.00 waktu setempat. Sebelum acara dimulai masing-masing dari pemuka agama turut memberikan ceramah yang berisi pesan perdamaian, cinta, dan harmonisasi.
Dilansir juga melalui CNN Indonesia, Sekretaris Jenderal Pusat Kebudayaan Muslim Kerala, Saidalavi Thayatt mengatakan bahwa agenda utama malam itu adalah untuk merayakan bulan Ramadhan yang melibatkan seluruh komunitas dalam acara buka bersama itu.
“Tidak ada hambatan apapun karena semua orang yang hadir duduk bersama menikmati hidangan iftar. Setelah makan, umat muslim yang hadir melakukan salat di dalam gereja itu sendiri. Itu adalah momen yang sangat indah,” ucap Thayatt.
Acara yang terbilang langka ini sangat diapresiasi oleh banyak kalangan hingga mengatakan bisa dijadikan contoh bagi negara-negara lain dan UAE sendiri untuk lebih rutin melakukan kegiatan yang penuh cinta damai seperti ini.
“Selama 13 tahun tinggal di UAE, saya belum pernah melihat acara seperti ini. Setahu saya, ini adalah yang pertama kalinya sebuah gereja mengadakan buka bersama dan salat tarawih di dalam bangunannya,” tutur pastur Fernandes.
Membawa pesan cinta damai untuk semua penduduk dunia
Aksi terror berkedok agama yang marak terjadi akhir-akhir ini bisa menimbulkan perpecahan antar kaum beragama. Untuk menumbuhkan rasa toleransi antar umat beragama dilaksanakanlah acara berbuka puasa di Gereja Anglikan UAE.
Tak hanya berbuka puasa saja, bahkan umat Islam yang hadir dipersilahkan untuk melaksanakan salat di dalm bangunan Gereja.
“Ini adalah momen yang indah yang akan dihargai untuk waktu yang lama. Sikap adalah kuncinya. Jika kita melihat sesuatu secara positif, kita bisa membuat perubahan positif di sekeliling kita,” ujar Anandagiri.
Salah satu Pastor Kent Middleton yang datang dari Afrika Selatan juga menyampaikan sangat antusias untuk menjadi tuan rumah buka bersama antar umat beragam ini. Bahkan tertarik untuk rutin menyelenggarakan di masa mendatang.
“Salah satu tujuan buka bersama ini digelar bersamaan dengan visi pemerintah yang menganggap 2019 sebagai Tahun Toleransi. Kami memiliki hak istimewa dan luar biasa untuk hidup, bekerja, dan beribadah,” kata Middleton.
Diharapkan di tengah perpecahan yang terjadi di penjuru dunia, acara berbuka puasa di Gereja Anglikan ini bisa mendinginkan suasana bahwa masih ada harapan untuk memupuk rasa toleransi dan mewujudkan perdamaian bagi seluruh penduduk di dunia.