Influencer Ini Terkena "Monoboob", Gejala Langka yang Membuat Payudara Menyatu!
28 Mei 2020 by IdhamSapphiroula Condoleon ingatkan para perempuan untuk lebih berhati-hati sebelum operasi payudara.
Memiliki payudara berukuran besar adalah hal yang didambakan oleh beberapa wanita. Sebagai bagian tubuh yang memancarkan daya seksualitas, payudara seringkali disoroti sebagai salah satu bagian tubuh yang berhubungan dengan tingkat kepercayaan diri.
Kecenderungan itu diperkuat juga dengan fakta bahwa dada wanita merupakan bagian tubuh yang disukai oleh lawan jenisnya. Operasi pembesaran payudara pun terkadang menjadi pilihan bagi kaum hawa.
Akan tetapi, operasi semacam ini rupanya tidak bebas risiko karena bisa memiliki efek samping yang tidak menyenangkan, seperti yang dialami oleh seorang influencer asal Brisbane, Australia.
Dilansir dari Dailystar.co.uk, Igvofficial.com (02/05/20) melaporkan Sapphiroula Condoleon sudah ingin memperbesar payudaranya sejak dirinya berusia 14 tahun karena teman-temannya seringkali mengkritik ukuran payudaranya yang kecil.
Baca Juga: Heboh Foto Bill Gates Ditangkap FBI karena Aksi Teror Biologis, Ini Penjelasannya
Akhirnya, saat dia menginjak usia 20 tahun, Sapphiroula melakukan operasi untuk membesarkan payudara yang dulu sering dikritik oleh teman-temannya itu.
Pada awalnya, prosedur yang dijalaninya berjalan mulus. Namun, tidak lama kemudian, gadis ini menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan payudaranya setelah dioperasi.
Dia pun pergi ke dokter yang menangani operasi pembesaran payudaranya untuk memperbaiki bentuk payudaranya yang menjadi tampak abnormal. Akhirnya dia diberitahu bahwa dirinya terkena symmastia (kegagalan dalam proses implan payudara).
Baca Juga: Diduga Tak Kuat Hadapi Bullying, Pegulat Jepang Berdarah Indonesia Meninggal Secara Tragis!
Sternum (tulang dada) yang memisahkan kedua payudaranya mengalami kerusakan sehingga payudara Sapphiroula jadi tampak menyatu.
"Saya melakukan operasi pertama pada bulan Februari dengan menghabiskan uang sebesar 7.500 Poundsterling (sekitar 140 juta rupiah), dan ahli bedah yang saya gunakan jasanya adalah yang terbaik di Queensland (negara bagian di Australia)," ujar Sapphiroula kepada Dailystar.co.uk (02/05/20).
Namun pada bulan Desember, ia menyadari bahwa ada yang salah dengan payudaranya dan memutuskan kembali ke dokter yang mengoperasinya.
Baca Juga: Perawat ini Mendadak Viral Gara-gara Pakai Bikini dan APD Transparan
"Semuanya tampak normal. Tapi, pada bulan Desember, saya tampak tidak memiliki belahan dada dan implan yang ditanam di sana bergabung menjadi satu payudara," jelas Sapphiroula.
"Saya menemui ahli bedah yang menangani operasi saya dan dia mengatakan bahwa dinding tulang dada saya mengalami kerusakan sehingga implan di dada saya menyatu. Dia memberitahu bahwa ini adalah kasus symmastia yang jarang terjadi," imbuhnya.
Di kanal video YouTube miliknya, Sapphiroula pun menceritakan pengalaman yang tidak bisa dilupakannya itu. Bahkan ia sempat alami trauma.
"Itu adalah pengalaman yang sangat traumatis, dan dokter mengatakan bahwa gejala yang saya alami memiliki persentase 1:1.000.000. Dia sama sekali belum pernah melihat kasus seperti ini. Saya sendiri bahkan tidak menyadarinya selama beberapa bulan sampai saya mulai melihat ada yang tidak beres ketika saya sedang mengenakan bikini," katanya.
"Saya pun mencari tahu soal gejala yang saya miliki di Google. Seminggu sebelum ulang tahun saya yang ke-21, saya menjalani operasi kedua yang berjalan dengan sangat baik. Dokter yang saya kunjungi sangat mengagumkan, dan gejala yang saya alami bukan kesalahannya. Semua teman saya menggunakan jasanya dan mereka memiliki payudara-payudara yang mengagumkan," pungkas Sapphiroula.