Ilmuwan Kembangkan Robot Penerjemah yang Agar Lebah dan Ikan Saling Komunikasi, Gini Cara Kerjanya!

Uji coba robot penerjemah terhadap lebah.
Uji coba robot penerjemah terhadap lebah. | www.dailymail.co.uk

Kemungkinan untuk semua makhluk hidup bisa saling memahami.

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain, bisa dengan bahasa atau dengan sistem lain. Sayangnya komunikasi sangat bergantung pada kemampuan masing-masing pihak untuk memahami sistem, tanda-tanda, atau simbol yang digunakan dalam komunikasi, misalnya saja bahasa.

Maka tidak mengherankan jika ada banyak kendala dalam sebuah proses komunikasi. Bahkan, meski sama-sama menggunakan sistem bahasa dalam berkomunikasi, penggunaan bahasa yang berbeda pastinya akan menjadi hambatan yang nyata dalam sebuah penyampaian informasi.

Itu baru komunikasi yang hanya melibatkan sesama manusia dengan latar belakang budaya yang berbeda. Lalu bagaimana untuk komunikasi antarspesies? Membayangkan jika makhluk dengan spesies yang jauh berbeda bisa saling memahami saja masih menjadi sesuatu yang sulit.

Uji coba robot penerjemah terhadap lebah.
Robot penerjemah yang tengah dalam pengembangan. | whatsnew2day.com

Robot penerjemah ini terdiri atas dua perangkat, yaitu terminal kecil yang berada di antara koloni lebah, dan yang satu lagi adalah robot ikan yang berenang ditanam di antara kawanan ikan.

Kedua perangkat ini menangkan sinyal dari dua koloni yang terpisah secara fisik, kemudian menerjemahkan sistem komunikasi kelompok spesies ke dalam sistem yang dapat dipahami masing-masing spesies.

Terminal di koloni lebah menggunakan suhu udara, pergerakan, dan getaran yang berfluktuasi untuk menangkap sinyal komunikasi lebah, sementara robot ikan menggunakan perubahan warna, kecepatan, dan gerakannya.

Akibatnya, lebah mulai berkerumun di luar terminal, sementara ikan mulai mengubah pola berenang mereka, berlawanan arah jarum jam.

"Ini pertama kalinya orang menggunakan teknologi semacam ini untuk membuat dua spesies yang berbeda berkomunikasi satu sama lain," kata Simon Garnier, seorang ahli biologi sistem kompleks di New Jersey Institute of Technology, kepada The Scientist, seperti dikutip dari Daily Mail (21/03/2019).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa hal tersebut telah membuktikan sebuah konsep, bahwa robot dapat menjadi sebuah mediator untuk dua kelompok yang sangat jauh berbeda.

"Ini menunjukkan bahwa konsep robot penerjemah dapat menjadi mediator dalam interaksi antara kelompok yang jauh berbeda," Garnier menambahkan.

Meski masih dalam pengembangan, namun para ilmuwan meyakini bahwa percobaan robot penerjemah tersebut memiliki sejumlah manfaat.

Yang pertama, temuan ini dapat membantu ilmuwan robot untuk memahami dan mengadaptasi agar sebuah robot dapat menangkap sinyal biologis dari kelompok hewan tertentu.

Selain itu, data dari uji coba tersebut dapat memberikan pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana hewan dengan spesies tertentu berinteraksi dan mengapa.

Kemajuan dalam teknologi robot ini juga dapat membantu mengembangkan beberapa jenis robot dengan kecerdasan buatan yang dapat digunakan ahli biologi dalam membentuk kehidupan hewan menjadi lebih baik.

Secara khusus, teknologi ini dapat membantu menjauhkan hewan dari area yang tercemar atau hal berbahaya lainnya.

"Robot bertindak seolah-olah mereka negosiator dan juru bahasa dalam konferensi internasional," kata Francesco Mondada, seorang profesor di BioRob.

Artikel Lainnya

Meski robot penghubung antarspesies ini masih dalam tahap pengembangan, tentu akan sangat menyenangkan untuk mengetahui bahwa ada kemungkinan semua makhluk hidup bisa saling memahami di masa depan nanti.

Tags :