Bahagia Jadi Istri Kelima, Remaja 13 Tahun Ini Dinikahi Pria Seusia Ayahnya
09 September 2021 by Christie Stephanie Kalangie
Komentar mengejutkan remaja 13 tahun di Filipina yang bahagia jadi istri kelima
Remaja Filipina berusia 13 tahun bersedia menikah dengan pria berusia 48 tahun, atau tak jauh dari usia ayahnya. Ia menjadi istri kelima dan ikut mengasuh anak-anak tirinya yang beberapa diantaranya seusia dengannya.
Dikutip dari DailyMail pada Selasa, 17 November 2020, pernikahan tepaut 35 tahun ini digelar dalam upacara setempat yang dihadiri keluarga dan kerabat dekat.
Keduanya mengikat janji di kediaman orang tua mempelai perempuan di Mamasapano, Maguindanao yang mayoritas berpenduduk muslim. Dari dokumentasi yang ramai di media sosial, kedua mempelai terlihat berpakaian tradisional serba putih.
Saat ditanya perasaannya, mempelai perempuan yang tak disebutkan namanya itu mengaku senang, tidak takut dan ingin membahagiakan suaminya, Abdulrzak Ampatuan.
“Aku tidak takut karena dia baik. Aku akan belajar memasak karena sekarang ini aku belum pandai memasak. Aku ingin membuat suamiku bahagia,” ujarnya remaja 13 tahun tersebut.
Prosesi pernikahan dimulai dengan khotbah mengenai bagaimana menjadi suami yang baik. Layaknya pasangan pengantin baru, pasangan suami istri tersebut tampak sumringah sepanjang mengikuti rangkaian acara pernikahan mereka.
“Aku senang bertemu dengannya dan menghabiskan hari-hari dengannya merawat anak-anak kami,” ungkap Abdulrzak.
Ditemani para tamu dan kerabat, pengantin pria kemudian menuju rumah mempelai perempuan dengan iringan meriah drumben sepanjang perjalanan.
Sebagai bentuk tanggung jawab menyambut pernikahan kelimanya ini, Abdulzrak membangun rumah kecil untuk istrinya dari hasil bertaninya selama ini. Ia mengatakan siap menafkahi istri barunya ini, dengan catatan bahwa istri barunya juga akan melakukan pekerjaan rumah tangga, karena sejauh ini anak-anaknya masih diasuh oleh istri-istri tuanya.
Baca juga: Romantis! Terpisah 51 Tahun, Akhirnya Pasangan Ini Menikah
Abdulzrak mengklaim tidak akan memiliki anak dengan istri kelimanya ini, sampai ulang tahun sang istri yang ke 20. Ia juga akan membiayai sekolahnya.
“Aku akan membiayai sekolahnya karena aku ingin dia mengenyam pendidikan sambil menunggu waktu yang tepat hingga kami memiliki anak,” katanya.
Di wilayah Mindanao yang berpenduduk mayoritas muslim, anak laki-laki dapat menikah di usia 15 tahun, sedangkan anak perempuan diizinkan menikah sejak awal pubertas.
Sejauh ini posisi perempuan menikah di Filipina terbilang rentan lantaran negara ASEAN ini satu-satunya negara di dunia yang menolak legalisasi perceraian.
