Tak Terima HP Disita, Siswa SMP Gunungkidul Datang ke Sekolah Bawa Celurit
12 September 2019 by Dea DezellyndaSiswa SMP ini nekat ancam guru menggunakan celurit
Viral sebuah video yang memperlihatkan seorang siswa SMP membawa senjata tajam berupa celurit saat mendatangi gurunya. Siswa tersebut kesal kepada sang guru karena telah menyita ponsel miliknya. Bukan tanpa alasan, guru menyitanya karena kedapatan membawa ponsel dan dimainkan saat jam pelajaran.
Polisi pun turun tangan dengan memanggil kepala sekolah untuk dimintai keterangan. Selanjutnya pihak sekolah dan siswa yang bersangkutan dimediasi. Siswa telah meminta maaf kepada sang guru dan sudah membuat surat pernyataan.
Viral di media sosial
Video itu diunggah oleh akun Twitter @JogjaUpdate pada hari Rabu (11/9/19) kemarin. Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan seorang siswa berbaju merah datang ke sekolah dengan membawa celurit.
"Wis tak balekke HP-mu (red: sudah ini saya kembalikan HP-mu)," ujar seorang guru yang tengah berada di ruangan.
Selanjutnya guru yang merekam video tersebut membawa ponsel siswa dan melemparkannya ke lantai. Dengan berjalan santai sembari membawa celurit, siswa tersebut mengambil ponselnya.
"Nyo tak balekke, jupuk, gek mulih terus pindah sekolah, rasah sekolah ning kene meneh (red: ini saya kembalikan HP-mu, ambil terus pulang dan pindah sekolah sana, jangan sekolah di sini lagi)," ucap sang guru sembari mengembalikan smartphone milik remaja itu dengan cara melemparkannya di lantai.
Baca juga: Heboh Kabar Bocah Tewas karena Di-bully, Ternyata Menderita Penyakit Ini!
Tak terima ponsel disita guru
Peristiwa tak terpuji itu diketahui terjadi di SMPN 5 Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta pada hari Jumat (6/9/19). Dilansir dari Detik.com, Rabu (11/9/19), seorang siswa laki-laki di SMPN 5 Ngawen, Gunungkidul, kedapatan bermain ponsel di dalam kelas saat jam pelajaran. Hal itu diketahui oleh guru pendidikan agama Islam. Oleh guru, HP tersebut langsung disita.
Di sekolah tersebut para siswa memang tak diperbolehkan membawa ponsel ke sekolah apalagi memainkannya saat jam pelajaran berlangsung. Siswa harus menerima konsekuensi ponsel disita apabila ketahuan dan hanya bisa diambil oleh orangtuanya.
"Nah, karena ketahuan, HP-nya disita sama guru yang mengajar itu. Karena tidak terima HP-nya disita, dia pulang, terus bawa arit ke halaman sekolah. Jadi tidak masuk, hanya di halaman saja," ujar Kapolsek Ngawen, Kasiwon, Rabu (11/9/19).
Guru yang menyita ponsel siswa itu diketahui bernama Estuarso. Menurutnya apa yang ia lakukan itu sudah sesuai tata tertib sekolah. Estuarso memaklumi jika siswa tersebut emosi, namun seharusnya siswa itu tak berbuat terlalu jauh hingga membawa celurit.
Polisi panggil kepala sekolah
Terkait video yang kini viral itu, polisi memanggil kepala sekolah SMPN 5 Ngawen untuk dimintai keterangan secara langsung.
"Tapi ini mau saya undang ke kantor (Polsek Ngawen) kepala sekolahnya untuk memberikan sendiri keterangan detailnya," ujar Kasiwon.
Kepala sekolah sudah memenuhi panggilan polisi dan menyampaikan permasalahan itu, yakni karena siswa emosi ponselnya disita. Polisi juga telah melakukan mediasi antara siswa dan guru.
Siswa itu kini sudah menuliskan pernyataan dan meminta maaf secara langsung. Polisi menyebut kasus ini sudah diselesaikan secara damai.
"Sudah diselesaikan dari pihak sekolah sama Bhabinkamtibmas tadi pagi, sudah selesai intinya," kata Kasiwon.
Beruntung peristiwa tersebut tak sampai melukai siapa pun. Namun tetap saja tindakan siswa itu tak diperbolehkan dan tak baik untuk ditiru. Beruntung, kini masalahnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan.