Hijab Terlepas di Tengah Pertandingan, Pemain Lawan Langsung Melindungi Pesepakbola Wanita Ini!
22 April 2021 by Amadeus BimaBentuk toleransi dan sportivitas yang mengharukan
Sekarang ini, permainan sepakbola tidak lagi ekslusif hanya dimainkan oleh pria. Para wanita juga mulai berpartisipasi dalam olahraga tersebut, bahkan wanita muslim. Untuk menutupi aurat, mereka biasanya memakai seragam yang menutupi tangan dan juga kaki, serta tentu saja memakai hijab.
Baru-baru ini, ada kisah menarik dan mengharukan dalam pertandingan sepakbola wanita di Yordania. Pertandingan tersebut mempertemukan antara klub sepakbola wanita Shabab Al Ordon (Yordania) dan Arab Orthodox Club (Palestina). Saat pertandingan berlangsung seru, tiba-tiba hijab salah seorang pemain dari Arab Orthodox Club terlepas.
Hal ini berpotensi untuk memperlihatkan auratnya sehingga pemain tersebut langsung berhenti untuk memperbaiki hijabnya. Kesempatan ini sebenarnya bisa saja dimanfaatkan oleh pemain Shabab Al Ordon untuk membangun serangan dan mencetak gol. Soalnya, mereka tidak melakukan pelanggaran apapun dan pertandingan pasti akan berjalan terus.
Namun, mereka tidak melakukannya. Tiga orang pemain dari Shabab Al Ordon bergegas menutupi pemain dari Arab Orthodox Club agar auratnya tidak terlihat saat memperbaiki hijab.
Baca juga: Cara Memakai Hijab Pashmina Anti Ribet Tanpa Banyak Jarum
Bigger than sports.
— ESPN (@espn) October 23, 2019
When a soccer player's hijab started falling off to reveal her hair, her opponents gathered around to provide cover while she fixed it. (via @JordanFA) pic.twitter.com/rSUxM0S5Xe
Pemain Shabab Al Ordon yang lain juga berdatangan dan membentuk lingkaran melindungi pesepakbola wanita tadi. Mereka melindungi dia membenahi hjar rambutnya tidak terlihat oleh orang-orang lain. Aksi toleransi, solidaritas, dan sportivitas yang ditunjukkan oleh pemain Shabab Al Ordon ini disambut tepuk tangan meriah oleh suporter yang hadir di stadion.
Mereka memuji para pemain Shabab Al Ordon yang lebih mengutamakan toleransi dibandingkan kemenangan. Pada akhirnya, Shabab Al Ordon memenangkan turnamen tersebut dan mendapatkan gelar juara regional Asia Barat. Mereka membuktikan bahwa berbuat baik kepada lawan juga bisa mendatangkan hasil yang manis.
Penggunaan hijab sendiri dalam pertandingan sepakbola punya sejarah panjang. Pada tahun 2007, FIFA sempat melaran pesepakbola wanita untuk memakai hijab saat pertandingan demi alasan keamanan. Hijab bisa saja tidak sengaja tertarik dan mencekik pemakainya.
Namun, aturan ini dicabut di tahun 2014. Sosialisasi lalu dilakukan selama 2 tahun, hingga akhirnya penggunaan hijab dalam sepakbola wanita diizinkan penuh pada tahun 2016.
Baca juga: Cut Meyriska Tolak Sinetron Lepas Hijab, 6 Artis Ini Lakukan Hal yang Sama
Namun, ada aturan ketat mengenai desain, bahan, dan warna hijab yang boleh digunakan dalam pertandingan sepakbola. Aturan ini untuk memastikan hijab tidak merugikan si pemakainya sendiri. Kalau semuanya bisa bersikap toleransi seperti ini, dunia rasanya menjadi lebih aman dan nyaman untuk ditinggali, bukan? Mari kita contoh perbuatan baik mereka.