Heboh Kabar Ayah di Makassar Tega Gergaji Tangan Anak Kandung, Ini Penjelasan Polisi!

Ayah diduga gergaji tangan anak
Ayah diduga gergaji tangan anak | news.detik.com

Polisi ungkap fakta sebenarnya

Seorang ayah di Makassar dilaporkan telah menggergaji tangan anaknya sendiri. Pelaku adalah Sapri yang diduga tega menggergaji tangan Yusril saat mabuk. Usai dilaporkan ke polisi, petugas kemudian menciduk Sapri di kediamannya. Yusril sendiri sudah mendapat perawatan medis dan diperbolehkan pulang ke rumah.

Polisi kesulitan untuk menyelidiki kasus ini dikarenakan keterangan pelaku yang berubah-ubah. Setelah diselidiki ternyata fakta kasus tersebut berhasil diungkap. Insiden itu ternyata bukan disengaja, melainkan adanya kecelakaan saat Yusril mencoba melerai sang ayah yang saat itu cekcok dengan seseorang.

1.

Dilaporkan gergaji tangan anak kandung

Ayah diduga gergaji tangan anak
Ilustrasi garis polisi | bogor.net

Sebelum fakta terungkap, Sapri diberitakan telah menggergaji tangan anaknya sendiri. Seperti dilansir dari Detik.com, Kamis (24/10/19), seorang ayah Sapri (48), tega menggergaji tangan anak kandungnya sendiri, Yusril (18), di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Peristiwa itu diawali adanya cekcok di antara keduanya.

Polisi menerima laporan dari warga jika Sapri telah menggergaji tangan anaknya sendiri. Sapri juga diduga mabuk saat melakukan aksinya itu. Mendengar laporan warga, polisi langsung mendatangi rumah Sapri dan membawanya ke Polsek Makassar.

Baca juga: Bocah 6 Tahun Dipaksa Peregangan Kaki oleh Guru Tari, Akhirnya Lumpuh

“Pada awalnya tadi Polsek Makassar mendapat informasi dari warga ada pertikaian antara anak dan bapak, yang mana anak ini terkena gergaji di tangannya. Kemudian kami ke lokasi. Bersama warga kami amankan dan saat ini telah berada di Polsek Makassar," ujar Kapolsek Makassar Kompol Kodrat Muhammad Hartanto pada Kamis (24/10/2019).

2.

Diduga cekcok dengan sang anak

Ayah diduga gergaji tangan anak
ilustrasi perkelahian | www.wartaprima.com

Menurut keterangan Kanit Reskrim Makassar, Iptu Harianto Rahman, mengatakan jika timnya kesulitan memeriksa Sapri dikarenakan jawaban pelaku yang berubah-ubah dan tidak konsisten. Harianto menjelaskan insiden tersebut berawal saat Sapri tiba di rumahnya dalam keadaan mabuk.

Entah karena masalah apa, Sapri dan Yusril pun terlibat cekcok hingga akhirnya Sapri nekat mengambil gergaji lalu melukai tangan sang anak.

Baca juga: Dianggap Bisa Tingkatkan Gairah Seksual, Pria Ini Nekat Makan Penis Beruang

“Si Ayah kondisinya habis minum, terus pulang. Memang ada cekcok sedikit dengan anaknya. (Digergajji) tidak sampai putus (tangan Yusril),” ujar Harianto dikutip dari Kompas.com.

Kasus ini pun dihentikan atas permintaan keluarga dan korban sendiri, sehingga Sapri tak bisa dijebloskan ke penjara.

“Intinya ini pertikaian murni ayah dan anak. Tapi tidak ingin diproses hukum. Jadi kita ambil hanya keterangan lisan saja. Anak-anaknya ini sudah mau ambil bapaknya,” imbuhnya.

3.

Tak sengaja lukai tangan sang anak

Ayah diduga gergaji tangan anak
Sapri saat dibawa ke Polsek | news.detik.com

Insiden tersebut diketahui terjadi di rumah Sapri di Jalan Veteran Utara Lorong 41, Kecamatan Makassar, Kota Makassar. Sebelum keluarga meminta kasus Sapri dihentikan, polisi berhasil mengungkap fakta yang terjadi.

Baca juga: Geger Penemuan Truk Kontainer Mengangkut 39 Mayat

Bukan seperti yang dilaporkan warga. Sapri ternyata tak sengaja melukai anaknya dengan gergaji. Insiden tersebut terjadi saat Sapri terlibat cekcok dengan seseorang. Yusril yang berusaha melerai justru terkena gergaji yang saat itu dipegang Sapri.

“Bukan digergaji, kronologinya itu ini si anak (Yusril) terkena gergaji ayahnya (Sapri) waktu dia mau melerai ayahnya yang terlibat cekcok dengan seseorang, jadi bukan sengaja digergaji,” pungkas Kompol Kodrat.

Artikel Lainnya

Kasus ini telah dihentikan polisi atas permintaan keluarga. Sapri yang berprofesi sebagai tukang kayu itu akhirnya dipulangkan ke rumahnya dan berkumpul kembali bersama keluarga. Semoga kasus ini bisa menjadi pembelajaran ke depannya.

Tags :