Heboh Boikot Aice, Buruh Mogok Kerja Protes Jam Kerja Malam hingga Banyak Kasus Keguguran
11 Maret 2020 by Dea Dezellynda
Eksploitasi buruh yang sedang hamil hingga dipekerjakan pada malam hari
Polemik buruh pabrik es krim Aice menuntut hak-haknya tak juga direspon oleh PT. Alpen Food Industry (PT AFI). Akibatnya, ratusan buruh Aice mogok kerja. Para buruh yang tergabung dalam Serikat Gerakan Buruh Bumi Indonesia itu menuntut 22 masalah terkait aturan kerja.
Salah satu tuntutan para buruh tersebut adalah adanya pemberlakuan shift malam pagi buruh wanita yang sedang hamil. Akibatnya, banyak buruh wanita yang keguguran karena kelelahan bekerja saat malam hari.
Heboh #BoikotAice
22 Dosa pabrik es krim AICE terhadap rakyat dan pekerjanya. #MogokSampaiMenang #Salam30Hari #BoikotAice pic.twitter.com/syyY9DjnQ8
— Ajunthanjer (@AThanjer) March 10, 2020
Pada hari Rabu (10/03/20), tagar #BoikotAice menggema di Twitter hingga menduduki trending topic. Dibalik tagar tersebut, netizen menyuarakan keadilan untuk para buruh pabrik es krim Aice. Netizen menyebut, dibalik harga es krim Aice yang dikenal murah, ternyata tersembunyi hak-hak buruh yang tak dipenuhi.
Dalam sebuah foto yang diunggah netizen, para buruh tampak membawa spanduk besar yang menuliskan pelanggaran yang dilakukan PT. Alpen Food Industry (Aice) terhadap para buruh, lingkungan dan masyarakat.
Baca juga: Susuri Jalan hingga 50 Kilometer, Ayah dan Anak Penyintas Kanker Ini Kebingungan Cari Masker
“22 dosa pabrik es krim AICE terhadap rakyat dan pekerjanya,” tulis @AThanjer dalam keterangan foto yang diunggahnya.
“Lupa mereka kalau makanan yg mereka makan, minuman yg mereka minum, pakaian yg mereka pakai, dan apapun itu, semua berkat buruh. Es krim Aice memang murah dan enak, tp kenikmatan itu diambil dari daging2 buruh yg digiling dan dihisap oleh perusahaan tsb #BoikotAice,” cuit @mockingsyam.
Paksa buruh hamil kerja di malam hari
Dari 22 pelanggaran yang dilakukan oleh PT. Alpen Food Industry, yang menjadi perhatian khusus adalah tingginya kasus keguguran yang dialami para buruh wanita. Para buruh yang sedang hamil bahkan dipekerjakan pada malam hari.
Baca juga: Polosnya Tingkah Sedah Mirah Bersama Jokowi dan Ratu Belanda, Bikin Sesi Foto Harus Diulang
Dilansir dari Suara.com, Kamis (27/02/20), sebanyak 600 pegawai PT Alpen Food Industry (es krim Aice) melakukan aksi mogok kerja. Mereka menuntut adanya keadilan bagi para pekerja wanita yang sedang hamil namun tetap dieksploitasi oleh perusahaan.
Selain dipekerjakan pada malam hari, para buruh wanita yang sedang hamil juga tetap bekerja dengan beban kerja yang sama. Bahkan para buruh hamil tetap diminta untuk mengangkat gulungan rol plastik dengan berat 10 kilogram. Untuk itu, para buruh meminta keadilan dari perusahaan.
Baca juga: Heboh Buaya Berjari 5 Dianggap Keluarga hingga Suka Diciumi, Jamaluddin: Ini Kembaran Anak Saya
Tingginya kasus keguguran
Buruh yang tergabung dalam Serikat Gerakan Buruh Bumi (SGBB) Indonesia menuntut 22 masalah terkait aturan kerja. Salah satunya adalah penghapusan aturan para buruh hamil untuk bekerja di malam hari. Hal ini dikarenakan tingginya kasus keguguran para buruh Aice akibat dipekerjakan di malam hari.
“Sejak tahun lalu telah terjadi 14 kasus keguguran dan 6 kematian bayi baru lahir, total 359 buruh perempuan yang bekerja di pabrik Aice,” ujar Sarinah, jubir bicara F-SEDAR, Jumat (28/02/20).
Baca juga: Kisah Toko Sembako Diserbu Pembeli Panik Usai Corona, Pedagang Tolak Layani Orang Mampu!
Meski para buruh telah melaporkan kehamilannya di awal, namun pihak pabrik justru meminta buruh hamil untuk menunggu sampai kehamilannya berusia 5 bulan untuk mendapat keringanan.
“Meskipun sudah melaporkan kehamilan, mereka diminta menunggu sampai kehamilan berusia lima bulan. Padahal usia awal kehamilan adalah usia yang paling rentan," ungkapnya.
Tak hanya mempekerjakan buruh hamil di malam hari, namun untuk para wanita yang mengajukan cuti haid juga dipersulit. Surat peringatan pun diberikan secara semena-mena. Karena hal inilah, para buruh Aice menuntut hak-hak dari perusahaan.
