Heboh Bintang Tsurayya Muncul di Langit, Disebut Pertanda Berakhirnya Wabah Corona
06 Mei 2020 by Amadeus BimaGimana tanggapan ahli astronomi soal fenomena ini?
Di media sosial tengah ramai pembahasan mengenai Bintang Tsurayya atau Turaya. Bintang ini disebut-sebut pertanda akan berahirnya wabah virus corona yang telah menyerang seluruh dunia. Perekam video mengklaim melihat bintang Tsurayya saat matahari terbit. Lalu, benarkah hal ini?
Astronom amatir Marufin Suibyo membantahnya. Menurutnya, itu adalah planet Mars, bukan bintang Tsurayya.
Bukan (bintang Tsurayya). Kemungkinan besar itu Mars, kalau benar difoto pada saat pagi hari sebelum matahari terbit, ungkap Marufin kepada Kompas, Kamis (29/4/2020).
Dalam ilmu antariksa, bintang Tsurayya dikenal juga dengan nama Pleiades. Gugus bintang Pleiades memang terlihat hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari pada bulan Mei sampai Juni. Setelah itu, Pleiades berada di posisi tinggi di langit sisi atas pada bulan September-Desember. Lalu, akhirnya bintang ini sama sekali tidak terlihat atau tenggelam di bulan Desember.
Pola bintang Tsurayya ini kemudian dijadikan panduan oleh masyarakat di belahan Bumi bagian utara, untuk menandakan masuknya musim dingin. Jika bintang ini terlihat tepat saat matahari terbit, maka kamu cukup beruntung bisa melihatnya dengan mata telanjang hingga bulan Juni. Tapi, terkadang juga bintang ini baru bisa disaksikan mulai pertengahan Juni.
Baca Juga: Menjelajahi Wisata Malam Jogja yang Syahdu nan Romantis
Pada saat ini, Pleaides masih berada di langit barat, tepatnya di bawah Venus. Sehingga secara teknis akan bisa dilihat setelah terbenamnya Matahari, meski kedudukannya sangat rendah dan sulit untuk mengamati secara lansung. Pleiades akan berada di langit timur mulai pertengahan Juni mendatang, tatkala terbit lebih dulu ketimbang Matahari, terang Marufin.
Gugus bintang Pleiades sendiri terdiri atas tujuh bintang, yaitu Merope, Electra, Maia, Taygeta, Celaeno, dan Alcyone, dan dikenal sebagai Seven Sisters. Karena itulah, gugus bintang Tsurayya sering muncul dalam berbagai mitologi kebudayaan. Misalnya, di Indonesia gugus ini dikenal sebagai Lintang Wuluh atau Lintang Kerti.
Baca Juga: 11 Aplikasi Astronomi Android Terbaik Untuk Para Penikmat Langit
Di India dikenal sebagai Kartika yang namanya diambil dari dewa pelindung bangsa Tamil, Kartikeya. Di China dan Korea, bintang Tsurayya dikenal sebagai Mao-Xing dan Myo-Su Byeol (Bintang Berambut, Hairy-Head Star) Di Jepang secara umum dikenal sebagai Subaru-hoshi atau "Bintang yang berkumpul.
Di Indonesia, munculnya bintang Tsurayya menjadi tanda mulainya masa bercocok tanam. Berbeda dengan di Timur Tengah yang justru diartikan sebagai tanda berakhirnya masa wabah hama tanaman dan dimulainya masa panen kurma. Sepertinya, mitologi dari Timur Tengah ini yang mendasari pemahaman netizen bahwa bintang Tsurayya adalah pertanda berakhirnya masa pandemi corona.
Para ulama meyakini bahwa dalam sejumlah hadis, ada pembahasan mengenai Bintang Tsurayya. Salah satunya yang dinukil Imam Ahmad bin Hambal dalam musnad kumpulan kompilasi hadis-hadis. Dalam Riwayat Imam Thabrani dalam Mu’jam Ausath 1305 disebutkan:
Tidaklah terbit bintang di pagi hari sama sekali sedangkan suatu kaum ditimpa penyakit (wabah), kecuali pasti wabah itu diangkat dari mereka.
Dalam musnad Imam Abi Hanifah menurut riwayat Ibnu Ya’qub 2:
Apabila terbit bintang, (pasti) terangkatlah penyakit dari penduduk setiap negeri.
Menurut Al-Imam ibnu Mulaqqin Bintang Tsurayya ini akan muncul pada bulan Mayu atau bulan May atau Mei.
Baca Juga: Beginilah Penampakan Kota di Dunia ketika Hanya Disinari Bintang Saat Malam
Terlepas dari benar atau tidaknya kemunculan Bintang Tsurayya sebagai tanda berakhirnya wabah, mari kita aminkan saja. Semoga pandemi virus corona atau Covid-19 ini segera berakhir dari muka Bumi.