Hasil Penelitian, Mengumpat 55 Kali Seminggu Dapat Tingkatkan Produktivitas!
21 Desember 2019 by Mabruri Pudyas SalimMengumpat memungkinkan seseorang mengungkapkan perasaannya yang terpendam.
Tidak diragukan lagi jika bekerja kadang dapat membuat kita merasa lelah, stres, bahkan frustrasi. Semua perasaan itu jika tidak dikelola dengan baik tentunya akan berakibat buruk terhadap kesehatan mental kita.
Meski begitu, tampaknya banyak orang telah mengetahui bagaimana caranya mengelola stresnya sendiri. Kebanyakan dari mereka akan mengumpat untuk sekadar melepaskan energi negatif yang ada dalam dirinya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengumpat diartikan sebagai mengeluarkan perkataan yang keji, kotor dan sebagainya, yang diucapkan karena marah, jengkel, kecewa, dan sebagainya.
Jika kamu mengumpat untuk meluapkan kekesalan, maka kamu tidak berbeda dari kebanyakan orang yang terlibat dalam penelitian yang dilakukan oleh 4com, sebuah perusahaan bisnis telekomunikasi di Inggris.
Baca juga: Kesal Suami Sering ke Pub Sampai Jarang Pulang, Wanita Ini Bangun Pub Sendiri di Rumah
Dilansir dari World of Buzz (16/12/2019), penelitian tersebut menunjukkan bahwa para pekerja di Inggris setidaknya mendengar 11 kata umpatan setiap hari pada jam kerja.
Penelitian itu melibatkan 2.000 pekerja sebagai responden. Dari semua responden, 11% dari mereka mendengar lebih dari 25 kata umpatan di kantor setiap hari. Dengan kata lain, pekerja kantor mengumpat di tempat kerja sebanyak 55 kali seminggu.
Kata-kata kotor memang tidak sepatutnya untuk diungkapkan. Pasalnya hal itu bisa menyakiti hati orang lain dan memicu pertengkaran. Namun apakah mengumpat selalu buruk?
Baca juga: Gaji Habis dalam 2 Minggu Hanya untuk Kencan, Pria Ini Curhat Ingin Putuskan Pacarnya
Kenyataannya kata-kata umpatan memang sering muncul dalam percakapan antarteman. Bahkan kata umpatan sering digunakan untuk mengekspresikan kedekatan dan ekspresi keterkejutan.
Seorang psikoterapis pendiri The Luna Hive, Dr Jo Gee mengungkapkan bahwa mengumpat ternyata juga memiliki sejumlah manfaat. Lebih dari itu, mengumpat ternyata juga dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Dia mengatakan bahwa mengumpat memungkinkan seseorang dapat mengeluarkan emosi yang terpendam. Ini bisa membuat produktivitas kerja menjadi lebih baik, karena seseorang dapat merasa tenang setelah melepaskan energi negatif dalam dirinya. Selain itu, Dr Gee juga mengatakan bahwa orang terbiasa mengumpat biasanya lebih jujur dan kredibel.
Baca juga: Viral Pria Punya Kentut Mematikan hingga Bunuh Nyamuk dari Jarak 6 Meter
“Mengenai mengapa orang mengumpat di tempat kerja, di samping alasan di atas, untuk beberapa orang, kata yang menyinggung mungkin menjadi 'ujian' untuk lingkungan kerja, di mana karyawan mengalami sensasi ketika mengumpat atau menggunakan kata-kata umpatan untuk menarik perhatian pada diri mereka sendiri dalam kesibukan tempat kerja," jelas Dr Gee.
“Dikatakan bahwa kata-kata umpatan sering mencakup berbagai kata-kata tabu termasuk kata-kata seksual, kata-kata kotor, nama binatang, dan istilah-istilah vulgar. Karena itu mengapa orang-orang menganggapnya sebagai kata-kata yang menyinggung. Selain itu, umpatan terkait dengan emosi negatif, dan pikiran kita menghubungkannya dengan kemarahan, bahkan jika mereka tidak digunakan secara agresif," lanjutnya.
Meskipun mengumpat memang memiliki manfaat untuk mengeluarkan perasaan negatif yang terpendam, namun penting untuk berhati-hati saat mengumpat. Alih-alih membuat perasaan menjadi lebih lega, bisa-bisa malah memicu pertengkaran.